10 - Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik
- Pelepasan obatnya baik
2.3.2 Komponen dalam sediaan gel
Kandungan sediaan gel yang digunakan yaitu:
2.3.2.1 Natrium alginat
Alginat merupakan karbohidrat, seperti gula dan selulosa merupakan polimer struktural pada ganggang laut sama seperti selulosa pada tanaman. Produksi tahunan
diperkirakan sekitar 38.000 ton per tahun. Selain itu, aliginat yang berbeda dapat diproduksi oleh bakteri dengan cara fermentasi Andersen, dkk., 2012.
Karakteristik natrium alginat adalah: Pemerian
: Serbuk tidak berbau dan berasa, putih sampai coklat kekuningan pucat.
Kelarutan : Larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol, eter, pelarut organik dan asam.
Tak tercampurkan : Dengan turunan acridine, kristal violet, fenilmerkuri asetat dan nitrat, garam kalsium, logam berat.
a. Struktur alginat
Alginat merupakan kopolimer linear yang mengandung lebih dari 700 residu asam uronat yaitu β – d – manuronat dan asam α – l – guluronat dengan ikatan 1,4.
Rantai alginat yang hanya mengandung residu asam manuronat disebut blok M, rantai alginat yang hanya mengandung residu asam guluronat disebut blok G dan
rantai alginat yang mengandung residu asam manuronat serta asam guluronat disebut blok G-M Draget, dkk., 2005, seperti pada Gambar 2.2 Halaman 11.
11
Gambar 2.2 Struktur alginat Draget, dkk., 2005 b.
Sifat dan kegunaan alginat
Kemampuan alginat yang dapat membentuk gel, sehingga banyak digunakan untuk berbagai aplikasi industri, termasuk makanan dan obat-obatan. Dalam beberapa
tahun terakhir penelitian tentang alginat sebagian besar bergeser ke arah aplikasi biomedis Andersen, dkk., 2012. Alginat banyak digunakan untuk keperluan medis,
antara lain untuk bahan memperbaiki dan regenerasi jaringan seperti pembuluh darah, kulit, tulang rawan, ikatan sendi, sistem penyampaian obat dan beberapa formulasi
pencegahan terjadinya refluks gastroesofageal. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang biodegradable dan biocompatible, anti bakteri, non-toksik dan tidak
menyebabkan alergi. Dalam memperbaiki jaringan dan organ-organ yang rusak alginat semakin banyak digunakan dalam berbagai bentuk fisik antara lain larutan,
dispersi, gel, serat dan lain lain Sun dan Huaping, 2013.
2.3.2.2 Gliserin
Gliserin digunakan secara luas digunakan dalam bidang farmasi termasuk sediaan oral, optik, topikal dan sediaan parenteral. Pada sediaan topikal dan
kosmetik, gliserin digunakan sebagai humektan dan emolien. Gliserin memiliki ciri- ciri: larutan jernih, tidak bewarna, tidak berbau, kental, cairan yang higroskopis,
12 gliserin mempunyai rasa manis. Gliserin digunakan sebagai pembawa gel 5-15,
sedangkan sebagai emollient dan humektan 30 Rowe, dkk., 2009.
2.3.2.3 Metil paraben nipagin
Metil paraben berbentuk kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih; tidak berbau atau hampir tidak berbau dan berasa sedikit terbakar. Kelarutannya yaitu
sukar larut dalam air, dalam benzen dan dalam karbon tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut dalam air 80
°
C. Penggunaan dalam sediaan topikal sebanyak 0,02-0,3 sebagai antimikroba, efektif pada pH 4-8 Rowe, dkk., 2009.
2.3.2.4 Propil paraben nipasol
Bahan ini secara luas digunakan sebagai bahan pengawet dalam kosmetik, makanan dan produk farmasi. Dalam sediaan topikal, konsentrasi yang umum
digunakan adalah 0,01-0,6. Bahan ini sangat larut dalam aseton, eter dan minyak; mudah larut dalam etanol 1:1, metanol dan propilen glikol 1:3,9; sangat sedikit
larut dalam air Rowe, dkk., 2009.
2.3.2.5 Natrium metabisulfit
Zat ini umumnya digunakan sebagai antioksidan pada sediaan oral, parenteral dan topikal. Konsentrasi yang digunakan adalah 0,01-0,1. Natrium metabisulfit
larut dalam air dan sukar larut dalam propilen glikol Rowe, dkk., 2009.
2.4 Rambut