29 natrium metabisulfit. Kerusakan juga dapat ditimbulkan oleh bakteri dan jamur,
untuk mengatasi hal tersebut ditambahkan pengawet Ansel, 1989. Pada penelitian ini pengawet yang digunakan adalah metil paraben nipagin dan propil paraben
nipasol.
4.3.2 Homogenitas sediaan gel
Pengamatan homogenitas sediaan dilakukan dengan cara mengoleskan sejumlah tertentu sediaan pada sekeping kaca yang transparan, lalu diratakan jika
tidak ada butiran - butiran maka sediaan dapat dikatakan homogen. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2 Data pengamatan homogenitas gel blanko, gel ekstrak kulit buah apel 1, 3
dan 5 pada saat sediaan telah selesai dibuat dan disimpan selama 12 minggu dalam suhu kamar dan lemari pendingin 15
°
C
No Formula
Lama pengamatan minggu Suhu Kamar
Lemari pendingin 15
°
C 4
8 12
4 8
12 1
F0 H
H H
H H
H 2
FI H
H H
H H
H 3
FII H
H H
H H
H 4
FIII H
H H
H H
H Keterangan: F0
: Gel blanko kontrol negatif FI
: Gel ekstrak kulit buah apel 1 FII
: Gel ekstrak kulit buah apel 3 FIII
: Gel ekstrak kulit buah apel 5 H : Homogen
Dari hasil pengamatan homogenitas yang dilakukan selama penyimpanan 12 minggu pada gel blanko, gel ekstrak kulit buah apel 1, 3 dan 5 menunjukan tidak
adanya butiran - butiran pada keping kaca. Hal ini menunjukkan bahwa semua sediaan homogen.
30
4.3.3 pH sediaan gel
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter Hanna. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Data pengukuran pH gel blanko, gel ekstrak kulit buah apel 1, 3 dan 5
pada saat sediaan telah selesai dan disimpan selama penyimpanan 12 minggu di dalam suhu kamar dan lemari pendingin 15
°
C
No Formula
Lama pengamatan minggu Suhu Kamar
Lemari pendingin 15
°
C 4
8 12
4 8
12 1
F0 6,1
6,0 5,9
5,8 6,1
6,1 5,9
5,9 2
FI 5,8
5,6 5,5
5,4 5,8
5,8 5,7
5,7 3
FII 5,6
5,5 5,4
5,3 5,6
5,6 5,5
5,5 4
FIII 5,3
5,0 4,9
4,8 5,3
5,2 5,2
5,2 Keterangan: F0
: Gel blanko kontrol negatif FI
: Gel ekstrak kulit buah apel 1 FII
: Gel ekstrak kulit buah apel 3 FIII
: Gel ekstrak kulit buah apel 5 Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa semakin tinggi
konsentrasi ekstrak kulit buah apel maka pH sediaan semakin rendah. Ini dikarenakan pH ekstrak kulit buah apel memiliki pH asam yaitu 3,6 .
Secara keseluruhan terlihat bahwa perbandingan pH sediaan ekstrak kulit buah apel yang disimpan di dalam lemari pendingin 15
°
C mengalami penurunan pH yang lebih sedikit dibandingkan di dalam suhu kamar, tetapi penurunan pH ini masih
memenuhi rentang persyaratan gel untuk kulit rambut yaitu berkisar 4,5 - 6,5 Endang dan Idrawati, 2001.
31
4.3.4 Pemeriksaan viskositas sediaan gel ekstrak kulit buah apel