PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

korban meninggal dan di Kabupaten Simalungun sebanyak 29, 769 kasus Depkes, 2013 Tingginya angka kejadian diare pada balita banyak disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah perilaku, dan pengetahuan. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di kabupaten deli serdang kurang baik, sebab pada tahun 2011 angka kejadian diare hasil pemantauan sebanyak dari 129 412 rumah tangga yang di pantau hanya 3,6 07 rumah yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat yang baik di puskesmas patumbak hanya di lakukan sebanyak 37, 07 keluarga. Tingkat pengetahuan mengenai perilaku yang buruk dapat mempengaruhi kejadian diare. Hubungan antara pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat , oleh karena itu semakin meningkatnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat juga dapat semakin baik dengan demikian resiko diare menurun Ramdiati, 2012 Survai awal 30 desember 2014 di dinas kesehatan provinsi Sumatera utara angka kematian yang di akibatkan oleh diare pada balita dari keseluruhan Kabupaten dan Kecamatan 200 – 320 per 1000 penduduk Dinkes, 2012 faktor – faktor yang meningkatkan resiko terjadinya diare adalah pngetahuan dan perilaku, lingkungan, praktik penyapihan yang buruk, dan malnutrisi. Diare dapat menyebar melalui praktik – praktik yang tidak higienis seperti penyiapan makanan dengan tangan yang belum dicuci, setelah buang air besar atau membersihkan tinja seorang anak serta memberikan seorang anak bermain di daerah mana ada tinja yang terkontaminasi bakteri penyebab diare Depkes, 2010 Berdasarkan uraian di atas maka penulis perlu untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS dengan kejadian diare pada balita di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang tahun 2015 B.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita usia 1 – 5 tahun di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang tahun 2015? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS dengan dengan kejadian diare pada balita di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang tahun 2015 2.Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang penyakit diare di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang tahun 2015 b. Mengidentifikasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat PHBS dengan kejadian diare pada balita di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang tahun 2015 c. Mengidentifikasi kejadian diare pada balita di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang tahun 2015 D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis a. Sebagai salah satu sumber informasi tentang hubungan antara pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS dengan kejadian dan upaya pencegahan penyakit diare pada balita. b. Sebagai pengembangan ilmu kesehatan khususnya tenaga kesehatan yang di bagian kebidanan yang berhubungan dengan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita, upaya pencegahan dan penaggulangan penyakit diare. 2. Bagi Dinas Kesehatan Dan Puskesmas a. Memberikan masukan dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat. b. Sebagai bahan masukan dalam merencanakan program untuk upaya pencegahan penyakit diare khususnya pada balita c. Bagi Masyarakat Keluarga Menimbulkan kesadaran bagi keluarga atau masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan penyakit diare, serta kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan baik secara mandiri maupun dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia. 3. Bagi Peneliti Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan sebagai sumber informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya, yang berhubungan dengan kasus diare yang terjadi pada balita.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Diare

1. Pengertian

Diare adalah pengeluaran feses yang tidak nomal dan cair. Atau buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bisa di artikan diare adalah sebuah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cairan yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. kematian balita, dan juga membunuh lebih dari normal frekuensi buang air besar pada bayi usia 0- 6 bulan adalah 1- 7 kali atau bahkan hanya 1 - 2 kali dalam sehari. Bayi usia 0 -6 bulan Non Asi adalah sehari 3 - 4 kali atau sampai hanya 1 - 2 kali dalam sehari. Usia di atas 6 bulan Biasanya 3- 4 kali dalam sehari sama seperti orang dewasa. jika frekuensi orang BAB bayi masih dalam rentang di atas berarti normal dengan catatan tidak di sertai penurunan berat badan atau gejala lain. Oleh karena itu, Penyakit diare biasanya berlangsung beberapa hari, dan akan hilang tanpa pengobatan. Akan tetapi adapula penyakit diare yang berlangsung selama berminggu 2,atau lebih. Atas dasar itulah penyakit diare digolongkan menjadi diare akut dan diare kronis Nanny, 2011 Diare adalalah penyakit yang muncul secara sporadiasi, musiman, yang terjadi pada bayi dan balita yang ditandai dengan muntah, demam, dan diare cair.dan kadang – kadang menyebabkan dehidrasi berat dan kematian pada balita. Rotavirus adalah penyebab utama diare nosokomial bada bayi yang terdapat adanya infeksi Ronal, 2010 Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Buangan air besar yang tidak normal dalam bentuk tinja cair dalam frekuensi yang lebih banyak dari biasanya. Bayi atau balita dikatakan diare apabila sudah lebih dari 3 x buang air besar, sedangkan neonates dikatakan diare lebih dari 4x buang air besar Yongky, 2012 Diare adalah defeksi encer dan berwarna hijau lebih dari 4 x dalam sehari, konsistensi kadang – kadang disertai dengan darah dan lendir atau lender saja Anik, 2010 Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari dua minggu, sedangkan diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari dua minggu.diare terjadi ketika makanan dan cairan yang dimakan atau diminum berlalu terlalu cepatatau terlalu besar jumlahnya pada saluran pencernaan usus. Secara normal usus besar akan menyerap cairan dari makan yang di konsumsi dan akan meninggalkan kotoran tinja. Yang setengah padat, akan tetapi kmetika cairan dari makana yhang dikonsumsi tidak di serap, maka hasilnya adalah kotoran feses yang cair atau encer. Penyakit diare mugkin berhubungan dengan infeksi firus atau bakteri atau terkadang efek dari keracuna makanan. diare pada anak dapat menyebabkan dehidrasi, dan juga demam di atas 38,5 C diare dengan tinja berdarah warna merah atau hitam, mulutnya kering atau menagis tanpa air mata, terlihat sering mengantuk dan mata cekung, pipi, tugor kulit menurun. Inilah yang mengakibatkan kematian pada bayi usia 1- 5 tahun Nanny, 2011 Pada dasarnya semua diare adalah gangguan trasportasi larutan usus , adanya perpindahan air melalui membran usus berlangsung secara pasif dan hal ini di tentukan oleh aliran larutan secara aktif maupun pasif, terutama natrium , klorida, dan glukosa. Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau yang tidak seperti biasanya, di tandai dengan peningkatan volume keenceran, serta frekwensi lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lender darah Depkes, 2010 Diare adalah keadaan frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feces encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir, dan darah Ngastiyah, 2005

2. P enyebab diare

Banyak faktor penyebab yang berhubungan dengan kejadian diare, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Faktor infeksi Infeksi enternal adalah infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama yang mengakibatkan diare pada anak. Rotavirus merupakan penyebab utama infeksi sekitar 70 - 80, sedangkan bakteri, virus dan parasit penyebab diare ada beberapa golongan bakteri yaitu : 1 Aeromonas hidrophilia 2 Bacill cereus 3 Campylobacter jejuni 4 Clostridium perfringens 5 Escherichia colin

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011

12 87 125

Pengaruh Stategi Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga DI Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

5 109 108

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 5

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

1 1 17

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

1 1 5