Pembuatan Suspensi Natrium diklofenak 0,05

25 3.8 Pembuatan Suspensi dan larutan 3.8.1 Pembuatan Suspensi CMC 1 Sebanyak 1 gram CMC yang telah ditimbang seksama ditaburkan dalam lumpang yang berisi 20 ml akuades panas. Didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh massa yang transparan, lalu digerus sampai homogen, diencerkan dengan aquadest dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian dicukupkan volumenya dengan akuadest hingga 100 ml.

3.8.2 Pembuatan Suspensi Natrium diklofenak 0,05

Sebanyak 50 mg natrium diklofenak baku, digerus di dalam lumpang. Kemudian ditambahkan CMC 1 digerus sampai homogen. Dituang kedalam labu tentukur 100 ml, ditambah CMC 1 sampai batas tanda, kocok hingga homogen. 3.8.3 Penyiapan suspensi ekstrak etanol rimpang kencur 1 Sebanyak 250 mg ekstrak etanol rimpang kencur, dimasukkan ke dalam lumpang, digerus. Ditambahkan sedikit suspensi CMC 1 kemudian dihomogenkan. Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml, ditambah CMC 1 sampai batas tanda. Universitas Sumatera Utara 26 3.9 Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan 3.9.1 Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian Natrium Diklofenak tanpa Ekstrak Etanol Rimpang Kencur EERK. Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian Natrium Diklofenak tanpa EERK adalah sebagai berikut: 1. Hewan percobaan tikus diadaptasikan selama 2 minggu. 2. Kemudian hewan percobaan diberikan larutan Natrium Diklofenak dengan dosis yang telah dikonversikan dosis manusia ke dosis tikus terhadap dosis lazim 25 mg. 3. Masing-masing hewan percobaan diambil urinnya dengan interval waktu 6; 12; 18; 24 dan 30 jam. 4. Setiap waktu pengambilan cuplikan, volume urin yang diekskresikan dicatat dan disimpan dalam vial. 5. jika urin tidak segera dianalisis, disimpan dalam lemari es sampai analisis dikerjakan, urin dapat ditambahkan toluen toluen mencegah oksidasi urin. 6. Dipipet 0,5 ml urin yang telah ditampung dalam vial, lalu dimasukkan dalam tabung sentrifuge yang telah berisi 1 ml TCA 20, lalu divorteks dan disentrifuge pada 3000 rpm selama 10 menit, ambil supernatant kemudian diukur absorbansi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 276 nm. Universitas Sumatera Utara 27 3.9.2 Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian Natrium Diklofenak dengan Pemberian EERK selama 7 Hari Berturut-turut Perlakuan Pada Hewan Percobaan dengan Pemberian Natrium Diklofenak dengan Pemberian EERK selama 7 Hari Berturut-turut adalah sebagai berikut: 1. Pada kelompok perlakuan masing-masing hewan diberi ekstrak rimpang kencur dengan dosis 20 mgkg bb, 40 mgkg bb, 80 mgkg bb selama 7 hari berturut- turut. 2. Kemudian hewan uji diatas pada hari ke-7 setelah 4 jam pemberian ekstrak rimpang kencur diberi larutan obat natrium diklofenak dengan dosis yang telah dikonversikan dosis manusia ke dosis tikus terhadap dosis lazim 25 mg. 3. Masing-masing hewan uji diambil urinnya dengan interval waktu 6; 12; 18; 24 dan 30 jam. 4. Setiap waktu pengambilan cuplikan, volume urin yang diekskresikan dicatat dan disimpan dalam vial. 5. jika urin tidak segera dianalisis, disimpan dalam lemari es sampai analisis dikerjakan, urin dapat ditambahkan toluene toluen mencegah oksidasi urin. 6. Dipipet 0,5 ml urin yang telah ditampung dalam vial, lalu dimasukkan dalam tabung sentrifuge yang telah berisi 1 ml TCA 20, lalu divorteks dan disentrifuge pada 3000 rpm selama 10 menit, ambil supernatant kemudian diukur absorbansi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 276 nm. Universitas Sumatera Utara 28

3.10 Analisis data