4.6. Pembahasan 4.6.1. Tipologi Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli
Serdang
Pengelompokan Desa dapat dilakukan dengan jalan melakukan perhitungan baik secara kuntitatif maupun maupun secara kualitatif berdasarkan
segala aspek kehidupan masyarakatnya baik secara fisik maupun secara non fisik. Adapun faktor-faktor yang menentukan dalam penentuan tipologi Desa Marindal I
adalah: faktor penduduk, faktor Alam dan faktor lokasi orbitrasi, mata pencaharian, produksi, adat istiadat, kelembagaan, pendidikan dan keterampilan,
swadaya dan gotong royong serta sarana dan prasarana. Berikut akan dibahas faktor-faktor penentu Tipologi Desa.
4.6.1.1. Faktor Penduduk
Berdasarkan kepadatan penduduknya, desa dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Untuk net density kurang dari 200 jiwakm
2
2. Untuk net density kurang dari 200-300 jiwakm
yaitu menunjukkan karakter tidak adanya seimbangan antara jumlah penduduk yang jumlahnya sedikit dengan
luas wilayah, sehingga memberi ruang yang kehidupan lebih besar bagi kehidupan serta pertumbuhan penduduk yang akan datang diberi kode D1.
2
yaitu menunjukkan kerakter tidak adanya keseimbangan yang propersional antara jumlah penduduk yang
menempati luas wilayah yang ada. Daerah ini disebut wilayah yang baik diberi kode D2.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk netdensity lebih dari 300 jiwakm
2
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Desa Marindal I termasuk daerah kritis. Dimana jumlah penduduk relatif tinggi jika dibandingkan
dengan luas tanah atau wilayah yang ada semakin sempit. Dengan perbandingan tersebut maka dapat angka kepadatan yaitu. 2.692 jiwakm
yaitu menunjukkan karakter tidak adnya keseimbangan antara jumlah penduduk yang relatif tinggi dengan luas
wilayah telah disediakan makin sempit atau makin besar jumlah penduduk semakin sempit lahan yang disediakan daerah ini disebut diberi kode D3
2
dan diberi kode D3
4.6.1.2. Keadaan Alam
1. Land Form
Bentang alam memiliki peran penting dalam menentukan tipologi desa. Bentangalam perlu dinilai karena ada hubungannya dengan penyebaran
penduduk berdasarkan pada ciri dan ruang gerak masyarakat. Penggolongan daerah yang berdasarkan bentang alam meliputi:
a. Daerah pegunungan. Mountains Area, merupakan daerah dengan
permukaan yang sangat kasar diberi nilai 5. b.
Daerah perbukitan Hilly Area, merupakan daerah yang tidak rata tetapi dengan penggelombangan yang diberi nilai 15.
c. Daerah dataran Plain Area, menunjukkan pada suatu daerah dengan
permukaan datar yang diberi nilai 25. Berdasarkan penggolongan daerah berdasarkan benteng alam yang di
jelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Desa Marindal I termasuk daerah dataran yang diberi nilai 25.
Universitas Sumatera Utara
2. Curah Hujan.
Penggolongan daerah atau wilayah berdasarkan besar kecilnya curah hujan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok:
a. Daerah kering dengan curah hujan rata-rata di bawah 2000 mmtahun diberi
nilai 5. b.
Daerah sedang dengan curah hujan rata-rata 2000-3000 mmtahun diberi nilai 15.
c. Daerah basah dengan curah hujan rata-rata 3000 mmtahun diberi nilai 25.
Berdasarkan penggolongan daerah berdasarkan tingkat curah hujan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa desa Marindal I termasuk kategori curah
hujan sedang yaitu 2222, 6 mmtahun yang diberi nilai 25. 3.
Produktivitas Tanah Untuk produktivitas tanah kemampuan tunah di suatu wilayah, maka
dapat digolongkan dengan jenis tanah yang tersebar di Indonesia a.
Produktivitas Tanah Sedang-Tinggi Jenis tanah latosol, andosol, regosol merah kuning, alluvial diberi nilai 50.
b. Produktivitas Tanah Sedang
Jenis tanah podsolik merah, kuning, grumusol, hidromorf kelabu, renzina diberi nilai 30
c. Produktivitas Tanah Rendah
Jenis tanah podsolik, litosol, glei humus rendah, glei humus, organosol diberi nilai 10
Dari hasil penelitian tentang kemampuan dan sifat tanah yang berada di Desa Marindal I bahwa sebagian besar tanah di desa Marindal I adalah jenis tanah
Universitas Sumatera Utara
podsolik merah, kuning, grumusol, hidromorf kelabu, dan Renzina. Sehingga produktivitas tanah desa Marindal I termasuk produktivitas tanah sedang dan
diberi nilai 30 Dengan demikian ketiga faktor alam tersebut akan didapat angka tertinggi
100, dan angka terendah 20 dari penjumlahan angka kumulatif tersebut dapat dibuat rincian sebagai berikut:
1. Faktor alam dengan nilai 20-40 termasuk golongan rendah diberi kode
N1. 2.
Faktor alam dengan nilai 50-70 termasuk golongan sedang diberi kode N2. 3.
Faktor alam dengan nilai 80-100 termasuk golongan tinggi di beri kode N3.
Untuk lebih jelasnya penjumlahan ketiga faktor alam Desa Marindal I dapat di lihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.20. Keadaan Alam Desa Marindal I
No Indikator Kriteria
Skor
1 Landformbentang Alam
Dataran 25
2 Curah Hujan
2200 mmtahun 15
3 Produktivitas Tanah
Jenis Tanah polsolik merah, kuning, grumrsol,renzina
30
Berdasarkan tabel penjumlahan ketiga faktor alam diatas didapat angka 70. Maka Desa Marindal I dapat digolongkan sebagai desa golongan sedang dan
diberi kode N2
4.6.1.3. Orbitrasi
Universitas Sumatera Utara
Lokasi mengandung arti jarak satu tempat desa ketempat lain yangn berfungsi sebagai pusat dan di pengaruhi oleh kondisi prasarana perhubungan
yang akan memberi pengaruh pada daerah sekitar sehingga akan mempengaruhi tingkat perkembangan desa. Pengelompokan terhadap pusat aktivitas penduduk
dibagi menjadi 4 empat kelompok yaitu: 1.
Desa berorentasi pada Ibu Kota Propinsi, diberi kode 1 2.
Desa berorientasi Pada Ibu Kota kabupaten, diberi kode II 3.
Desa berorientasi pada Ibu Kota kecamatan, diberi kode III 4.
Desa berorientasi pada desa terpencil, diberi kode V Berdasarkan pengelompokan lokasi terhadap pusat-pusat aktivitas
penduduk dapat disimpulkan bahwa Desa Marindal I merupakan desa yang berorientasi pada Ibu Kota Propinsi Sumut dan di beri kode I.
4.6.1.4. Mata Pencaharian
Sumber mata pencaharian masyarakat Desa Marindal I memiliki mata pencahariaan yang beranekaragam namun yang paling menonjol adalah pada
sektor non agraris seperti ABRI, PNS, pedagang dan karyawan swasta. Berdasarkan pengelompokan dan penilaian yang berdasarkan jenis mata
pencaharian yang paling banyak mayoritas adalah: 1.
Sektor primer, yaitu jumlah petani dan nelayan 55 diberi kode E 1 2.
Sektor sekunder, yaitu jumlah pengrajinindustri kecil 55 di beri kode E2
3. Tertier, apabila jumlah pedagang jasa 55 diberi kode E3
Universitas Sumatera Utara
4.6.1.5. Produksi
Untuk mengukur tingkat produktivitas suatu desa digunakan besar out put yang berasal dari seluruh Desa tersebut baik dari sektor pertanian, objek wisata,
industri atau jasa dan lain-lain. Berdasarkan skala output desa maka dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Desa yang mempunyai out put produksi Rp.50 Juta tergolong desa rendah,
diberi kode Y1 2.
Desa yang memiliki out put produksi Rp.50-100 Juta tergolong dengan out put produksi sedang di beri kode Y2
3. Desa yang memiliki out put produksi Rp 100 Juta tergolong desa dengan
out put produksi tinggi di beri kode Y3 Berdasarkan penggolongan desa yang berdasarkan output desa maka Desa
Marindal I memiliki out put 100 JutaTahun, maka Desa Marindal I termasuk tingkat output yang tinggi dan diberi kode Y3.
4.6.1.6. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan faktor pendorong dalam meningkatkan kemajuan pembangunan pedesaan. Pembangunan desa tanpa dibarengi dengan adat istiadat
tidak akan berjalan dengan sinergis adat istiadat di desa dapat diukur dengan metode kuantitatif. Sehingga dapat diketahui parameter adat istiadat di suatu desa.
Berdasarkan hasil penelitian tentang adat istiadat di Desa Marindal I dapat dijelaskan bahwa Desa Marindal I termasuk desa yang adat istiadatnya sudah
tidak mengikat. Artinya adat istiadatnya sudah mulai mengalami pergeseran
Universitas Sumatera Utara
dengan sistem upacara adat tidak sepenuhnya terlaksana. Adapun parameter untuk penilaian adat yaitu:
1. Adat yang mengikat, diberi kode A1. Ciri-cirinya apabila 7 sampai dengan
9 upacara adat dilakukan di desa tersebut 2.
Transisi diberi kode A2, ciri-cirinya apabila hanya 4 sampai 6 upacara adat saja yang masih dilakukan di desa tersebut.
3. Adat yang tidak mengikat, diberi kode A3 ciri-cirinya apabila hanya 1-3
upacara adat saja yang masih dilakukan di desa tersebut. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Desa Marindal I
merupakan desa yang adat istiadatnya tidak mengikat karena upacara adatnya 1-3 saja yang masih dilakukan di Desa Marindal I dan diberi kode A3
4.6.1.7. Kelembagaan
Lembaga desa berperan penting dalam pembagunan Desa, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga non pemerintahan. Lembaga Desa juga
merupakan wadah bagi warga untuk menyampaikan aspirasi dalam memajukan pembagunan Desa disegala bidang. Desa Marindal I memiliki lembaga
pemerintah dan lembaga non pemerintah yang terlihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.21. Kelembagaan Desa Marindal I
No Kelembagaan
Nama Lembaga
1 Lembaga pemerintah
Sturuktur pemerintahan desa, BPD Badan Permusyawaratan Desa
2 Lembaga non pemerintahan
- Lembaga Ekonomi
- Lembaga Adat
- Lembaga Kesehatan
- Lembaga Keagamaan
Bank, koperasi, pengadilan, mini market, puja kesuma, FKWJ, PP, IPK,
Puskesmas, poli klinik, pustaka, FPI STM
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Desa Marindal I memiliki lembaga yang sudah maju karena sesuai dengan ciri-ciri yang sudah
dijelaskan pada kajian teori. Pengelompokan desa berdasarkan keadaan dan kondisi lembaganya dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu:
1. Lembaga yang masih sangat sederhana, diberi kode L1
2. Lembaga yang berkembang, diberi kode L2
3. Lembaga yang sudah maju, diberi kode L3
Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian dan penggolongan desa berdasarkan kondisi lembaga maka desa Marindal I termasuk desa yang memiliki
lembaga yang sudah maju dan diberi kode L3.
4.6.1.8. Pendidikan
Pendidikan merupakan indikator yang terpenting dalam melihat suatu kemajuan desa. Suatu desa yang maju dapat dilihat dari tingkat pendidikan dan
kualitas pendidikan suatu masyarakat desa tersebut. Pengelompokan desa berdasarkan pendidikan ditinjau dari jumlah penduduk yang telah tamat sekolah
dasar SD keatas. Pengelompokan desa tersebut yaitu: 1.
Jumlah penduduk yang tamat SD keatas berjumlah 30 termasuk tingkat pendidikan kurang diberi kode Pd 1
2. Jumlah penduduk yang tamat SD keatas berjumlah 30-60 termasuk
tingkat pendidikan sdang diberi kode Pd 2 3.
Jumlah penduduk yang tamt SD keatas berjumlah 60 termasuk tingkat pendidikan tinggi diberi kode Pd 3
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengelompokan di atas maka Desa Marindal I penduduknya 60 sudah tamat SD dan termasuk golongan tingkat tinggi dan diberi kode Pd 3
4.6.1.9. Swadaya dan Gotong Royong
Swadaya dan gotong royong masyarakat desa Marindal I sudah mulai terjalin dengan baik sesui dengan penggolongan desa berdasarkan penilaian
swadaya dan gotong royong masyarakat desa Marindal I yaitu: 1.
Tahap swadaya dan gotong royong laten bertumpu pada pemimpin dan diberi kode Gr 1
2. Tahap transisi yaitu peraliahan dari tahap latent menuju tahap manifest, dan
diberi kode Gr 2 3.
Tahap swadaya dan gotong royang manifest, diberi kode Gr 3 Berdasarkan hasil penelitian dan pengelompokan penelitian di atas, maka
desa Marindal I digolongkan sebagai desa yang memiliki swadaya dan gotong royong pada tahap transisi dan diberi kode Gr 2
4.6.1.10. Sarana dan Prasarana
1. Prasarana Perhubungan
Prasarana perhubungan merupakan prasarana yang sanga vital bagi perkembangan desa terutama dalam aksebilitas antara desa dengan kota begitu
juga sebaliknya. Dengan adanya prasarana perhubungan yang lancar akan
Universitas Sumatera Utara
membantu dalam hal perekonomian suatu desa. Berdasarkan keadaan prasarana perhubungan dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga yaitu:
a. Desa memiliki jalan Aspal, batu dan jalan desa dapat dilalui kendaraan
bermotor sepanjang tahun, diberi nilai 50 b.
Desa memiliki jalan batu, jalan tanah dan hanya musim tertentu saja dapat dilalui kenderaan bermotor, disertai sungai yang alirannya besar
dijadikan lalu lintas dan diberi nilai 30 c.
Desa memiliki jalan desa saja, dan kendaraan motor rodo empat tidak dapat masuk diberi nilai 10
Berdasarkan hasil penelitian dan pengelompokan tentang prasarana perhubungan Desa Marindal I. Memiliki prasarana perhubungan yang baik dan
lancar. Dengan kondisi jalan aspal dan dapat dilalui oleh kenderaan sepanjang tahun diberi niali 50.
2. Prasarana Produksi
Prasarana produksi pada kajian dan analisis di Desa Marindal I yaitu bersifat lokal, yaitu sistem sumber air minum dan pengairan pertanian. Dalam hal
iniyang dapat di kaji adalah kemajuan teknis pengairan dan digolongkan menjadi 3 tiga yaitu:
a. Desa memiliki waduk, buangan air teknis atau selokan, diberi nilai 25
b. Desa memiliki bangunan air setengah teknis, dan memiliki selokan, diberi
niali 15 c.
Desa memiliki saluran air atau selokan, diberi nilai 5
Universitas Sumatera Utara
Desa Marindal I memiliki sumber air dari sumur dan perusahaan daerah air minum PDAM serta bangunan air setengah teknis yaitu dengan
menggunakan sumur bor. Dengan demikian desa Marindal I diberi nilai 15. 3.
Prasarana pemasaranpenjualan Prasaran pemasaran atau penjualan yaitu suatu pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat dalam bidang perekonomian seperti pasar, bank, koperasi dan toko-toko yang ada di desa tersebut. Berdasarkan jumlah jenis prasaran pemasaran
maka dikelompokkan sebagai berikut. a.
Desa memiliki pasar, bank, koperasi limbung toko-toko, kios, diberi nilai 25 b.
Desa hanya memiliki dua jenis prasarana pemasaran, diberi nilai 15 c.
Desa memiliki satu jenis prasarana pemasaran diberi nilai 5 Berdasarkan pengelompokan prasarana pemasaran di atas, maka desa
Marindal I termasuk desa yang mempunyai pasar, bank, koperasi, lumbung, toko- toko dan kios, dan diberi nilai 25. Ketiga macam prasarana tersebut dijumlahkan
sehingga akan diperoleh nilai minimum 20 dan maksimum 100. Jumlah kuantitatif dari ketiga faktor tersebut akan dibuat interval scope.
1. Nilai 20-40, termasuk golongan kurang diberi kode P 1
2. Nilai 50-70, termasuk golongan sedang diberi kode P 2
3. Nilai 80-100, termasuk golongan cukup diberi kode P 3
Berdasarkan hasil penelitian ketiga jenis prasarana tersebut, maka diperoleh hasil penjumlahan dari ketiga faktor prasarana tersebut. Yang dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.22. Sarana dan Prasarana
No Prasarana
Keterangan Nilai
Universitas Sumatera Utara
1 Perhubungan
Aspal, batu, jalan desa dapat dilalui kendaraan sepanjang tahun
50 2
Produksi Desa memiliki bangunan air setegah
teknis dan memiliki selokan 15
3 Pemasaran
Desa memiliki pasar, Bank, koperasi dan toko-toko
25
Jumlah 90
Berdasarkan hasil penjumlahan ketiga faktor prasaranadi atas mendapat
hasil angka 90. Maka dapat disimpulkan bahwa Desa Marindal I termasuk kategori cukup dan diberi nilai P3. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
di atas untuk sistem klasifikasi tipe-tipe desa merupakan parameter penentu dalam menetapakan tipologi dan tingkatan klasifikasi perkembangan desa. Untuk
lebih jelasnya hasil analisis pada indikator penentuan tipologi Desa Marindal I dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.23. Penilaian Indikator Penentu Dalam Tipologi Desa
No Faktorindikator Kode Nilai
Keterangan A
Indikator Tetap 1
Kepadatan Penduduk
D 3
2.692 Jiwa km
2
2 Keadaan alam
N 2
- Daerah dataran
- Curah hujan rata-rata 2200
mmtahun -
Produktivitas tanah sedang
3 Orbitrasi Kota
yang mempengaruhi
U 1
Desa yang beriorentasi pada ibu kota propinsi
B Indikator Berkembang
1 Mata pencaharian
E 3
55 penduduk bekerja pada sektor tersier
2 Produksi out put
desa Y
3 Rp. 100 Juta out produksi desa
3 Adat Istiadat
A 3
1-3 adat dilakukan dan tidak mengikat
4 Kelembagaan
L 3
Terdiri dari 3 lembaga
Universitas Sumatera Utara
pemerintahan dan 4 lembaga non pemerintah
5 Pendidikan
Pd 3
60 penduduk sudah tamat SD
6 Swadaya dan
gotong royong Gr
2 Tahap Transisi
7 Sarana dan
Prasarana P
3 -
Perhubungan lancar -
Produksi bangunan setengah teknis
- Pemasaran: pasar, minimarket,
took Atas derajat ketiga faktor alam yaitu produktivitas tanah, iklim dan curah
hujan serta landforrm dan adanya penggolongan daerah berdasarkan kepadatan penduduk oleh karena itu dapat di ketahui korelasi kepadatan dengan faktor alam.
Faktor-faktor ekonomi dapat diketahui sebagai indikator perkembangan desa yaitu out put desa dan mata pencaharian masyarakat desa. Sedangkan faktor
dasar alam dan penduduk serta letak desa orbitrasi terhadap ibu kota Propinsi dan Ibu Kota Kabupaten. Hal ini merupakan faktor-faktor pembatas atas limitasi
dari pembangunan desa untuk dapat memaksimalkan perkembangan desa dan keadaan sosial masyarakat merupakan pendorong dalam perkembangan Desa
Marindal I Kecamatan Patumbak. Untuk mengetahui dan menentukan tipologi Desa Marindal I yaitu dengan
cara menjumlahkan nilai dari faktot-faktor yang menjadi indikator penentuan klasifikasi tipe desa yaitu: mata pencaharian, out put desa, atad istiadat,
kelembagaan desa, pendidikan, swadaya gotong royong masyarakat, prasarana desa yang terdiri dari prasarana perhubungan dan perasarana pemasaran, maka
akan diperoleh angka untuk angka terendah yaitu angka 7 dan angka tertinggi yaitu angka 21. Dengan demikian dengan menjumlahkan nilai-nilai faktor
Universitas Sumatera Utara
ekonomi sosial budaya masyarakat dan prasarana Desa Marindal I akan diperoleh
angka yaitu: E + Y + A + L + Pd + Gr + P 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 2 + 3 = 21
Sesuai dengan pengklasifikasian desa maka tahap perkembangan desa sebagai berikut:
1. Nilai 7-11 adalah tahap Desa swadaya
2. Nilai 12-16 adalah tahap Desa Swakarya
3. Nilai 16-21 adalah tahap Desa Swasembada
Berdasarkan hasil penjumlahan indikator-indikator penentu tipologi desa maka dapat diambil kesimpulan bahwa Desa Marindal I Kecamatan Patumbak
termasuk tahap desa swasembada.
4.7. Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Marindal 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang