42
Ninik Zulaikah dan Mienati
Somya Lasmana Pengaruh Kepemilikan
manajerial, Kebijakan Pembayaran Dividen
dan Efek Moderasi
Terhadap Penurunan
Tarif PPh Dividen WPOP Dalam Negeri
Independen = Kepemilikan manajerial,
kebijakan pembayaran dividen dan
efek moderasi Dependen = Tarif PPh
Dividen WPOP Hasil penelitian
menunjukkan Kepemilikan manajerial,
kebijakan pembayaran dividen dan
efek moderasi secara parsial
maupun simultan
berpengaruh signifikan terhadap
tarif PPh Dividen WPOP
Sunarto Analisis Pengaruh
kepemilikan Manajerial, investment
opportunity Set, return on asset
dan debt to equity Ratio terhadap
dividend payout ratio studi kasus pada
saham
LQ45 di Bursa Efek Jakarta
Variabel utama = Kepemilikan manajerial,
investment opportunity Set, return on asset dan
debt to equity Ratio Variabel Kontrol = dividend
payout ratio Struktur Kepemilikan
manajerial, investment
opportunity Set, return on asset dan debt to equity
Ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout
ratio. Variabel Dividend Payout Ratio DPR
mempengaruhi investment opportunity
Set, Return On Asset ROA. Debt to Equity
Ratio DER dengan arah hubungan positif.
Made Pratiwi Dewi
Pengaruh struktur modal dan Struktur
kepemilikan terhadap Free cash flow dan
kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan
yang Go public di bursa efek indonesia
Independen =
struktur modal dan Struktur
kepemilikan Dependen = Free cash flow
dan kebijakan dividen Struktur
Modal berpengaruh positif
signifikan terhadap Free Cash Flow dan Kebijakan
Dividen; Struktur
Kepemilikan berpengaruh negatif signifikan
terhadap Free Cash Flow Kebijakan Dividen;
Sumber : data diolah 2014
2.6 Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono 2003 : 56 Kerangka konseptual merupakan kerangka mengenai konsep masalah yang sedang dibahas agar penelitian menjelaskan
konsep yang dipakai agar terjadi pemahaman yang sama antara peneliti dan pembaca penelitian.
Krisis perekonomian yang melanda di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia dimulai dengan adanya isu mengenai corporate governance. Salah satu
43 penyebab lamanya proses pemulihan ekonomi ini dikarenakan lemahnya
corporate governance. Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang
menentukan arah dan kinerja perusahaan. Keberhasilan penerapan corporate governance tidak terlepas dari struktur corporate governace, karena struktur
corporate governance mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan
yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya kontrol yang mereka miliki. Kontrol yang mereka miliki tersebut diterapkan melalui good
corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik sehingga membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Indikator struktur modal optimal dapat diidentifikasikan menggunakan perubahan nilai total perusahaan melalui harga perlembar saham di pasar modal.
Penilaian struktur modal optimal ini dapat ditelaah melalui kerangka teoritis yang tidak hanya melihat strukturmodal itu sendiri, namun juga melihat tingkat
efisiensi operasional berkenaan dengan kegiatan investasi dan kondisi yang berkenaan dengan potensi pasar.
Dalam kaitannya dengan kebijakan hutang dan struktur kepemilikan manajerial dikemukakan oleh Handono Mardianto 2009:285 yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh faktor alternatif sumber dana kebijakan hutang yaitu perusahaan akan memilih sumber dana internal laba ditahan daripada
menerbitkan saham baru, yang mana akan menurunkan rasio pembayaran dividen. Dalam kaitannya dengan kebijakan hutang dan struktur kepemilikan manajerial
dikemukakan oleh Handono Mardianto 2009:285 yang menyatakan bahwa
44
kebijakan dividen dipengaruhi oleh faktor alternatif sumber dana kebijakan hutang yaitu perusahaan akan memilih sumber dana internal laba ditahan daripada
menerbitkan saham baru, yang mana akan menurunkan rasio pembayaran dividen.
Struktur kepemilikan manajerial yang lebih mementingkan pengendalian atas perusahaan, cenderung menolak menjual saham baru sehingga akan mendanai
proyek investasi melalui laba ditahan serta menurunkan rasio pembayaran dividennya, artinya manajer yang mempunyai persentase kepemilikan yang lebih
besar mempunyai pengendalian penuh untuk melakukan kebijakan dividen, bila jumlah kepemilikan manajerial besar maka dividen akan turun begitupun
sebaliknya struktur kepemilikan manajerial, manajer yang lebih mementingkan pengendalian atas perusahaan, cenderung menolak menjual saham baru sehingga
akan mendanai proyek investasi melalui laba ditahan serta menurunkan rasio pembayaran dividennya, artinya manajer yang mempunyai persentase
kepemilikan yang lebih besar mempunyai pengendalian penuh untuk melakukan kebijakan dividen, bila jumlah kepemilikan manajerial besar maka dividen akan
turun begitupun sebaliknya. Selain struktur modal, kepemilikan manajerial dan kebijakan dividen
dalam manajemen juga merupakan indikator penting. Kebijakan dividen adalah persentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk
dividen tunai, pembagiandividen saham dan pembelian kembali saha. Rasio pembayaran dividen dividen payout ratio, ikut menentukan besar jumlah laba
yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka pemaksimalan kekayaan para pemegang saham.
45 H1
H3 H4
Dengan demikian model teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Sumber : Hasil Pengolahan Penulis
2.7 Hipotesis