64 terdapat keluarga pemilik sebagai pengelola perusahaan, maka kinerja perusahaan
menjadi rendah. Barangkali perusahaan investasi termasuk perusahaan yang dikelola oleh keluarga dekat pemilik, sehingga pada saat perusahaan menawarkan
obligasi direspon oleh investor dengan mensyaratkan returns yang tinggi. Hal itu untuk melindungi kepentingan pemegang obligasi dari risiko kegagalan
perusahaan yang lebih besar akibat kinerja perusahaan yang rendah apabila kepemilikan saham manajerial semakin tinggi.
4.3 Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Investasi Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
Pembayaran dividen dividen policy merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian laba earning yang akan dibagikan kepada
pemegang saham dan bagian yang akan ditahan diperusahaan. Alokasi laba untuk kedua tujuan tersebut merupakan keputusan yang bertolak belakang. Bila
perusahaan sedang mengalami pertumbuhan, distribusi laba kepada pemegang saham yang tinggi mengharuskan perusahaan mencari sumber pembiayaan dari
luar. Bila jumlah dividen yang dibagikan rendah pihak perusahaan bisa dianggap memupuk laba untuk mencapai kepentingan pribadi manajemen.
Berikut ini persentase pembayaran dividen pada perusahaan Investasi yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada tabel 4.5 berikut:
65
Tabel 4.5 Pembayaran Dividen tahun 2010-2013
No Nama Perusahaan
Kode Pembayaran Dividen
2010 2011
2012 2013
1 PT ABM Investama Tbk
ABMM 6.66
2.60 1.01
2.99 2
PT Bhakti Investama Tbk BHIT
11.33 11.76 4.66
7.75 3
PT Global Mediacom Tbk BMTR
2.38 1.72
5 4.54
4 PT Bakrie and Brothers Tbk
BNBR 34.95 82.78
613 228
5 PT Bumi Resources Minerals Tbk
BRMS 97.84 46.94 15.23 16.66
6 PT Multipolar Tbk
MLPL 132
12.5 4.34 33.33
7 PT Hanson International Tbk
MYRX 83.33 33.33
125 3.03
8 PT Polaris Investama Tbk
PLAS 35.71
333 117
265 9
PT Pool Advista Indonesia Tbk POOL
4.31 8.62
7.81 10.72 10
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk SRTG 4.62
3.59 4.76
1.05 Sumber : Data diolah penulis, 2014
Pembayaran dividen terendah pada perusahaan investasi yaitu PT Bakrie and Brothers Tbk, PT Hanson International Tbk dan PT Saratoga Investama
Sedaya Tbk selama periode 2010-2013. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat hutang yang lebih rendah mengikuti pembayaran dividen perusahaan yang tinggi.
Penurunan dividen dan tak terbayarnya dividen dalam periode-periode tertentu dividend cut di masa yang akan datang karena hal tersebut bisa merusak
reputasinya di mata investor. Oleh karena itu pembayaran dividen secara stabil dan cenderung menghindari suatu kenaikan dividen pada tingkat tertentu yang
tidak bisa dijamin konsistensinya di masa yang akan datang karena tidak adanya dukungan dari prospek kinerja profitabilitas perusahaan. Dengan demikian
pembayaran dividen secara tidak langsung menghasilkan proses monitoring yang lebih dekat dengan investasi yang dilakukan pihak manajemen.
66
4.4 Hasil Penelitian