36 kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki
fleksibilitas yang lebih besar pula. 7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro. Sebagai contoh, perusahaan
membayar deviden sebagai upaya untuk meyakinkan pasar tentang prospek perusahaan, dan kemudian menjual obligasi. Strategi itu diharapkan dapat
meyakinkan investor bahwa prospek perusahaan baik. Dengan kata lain, agar menarik minat investor dalam hal pendanaan.
Sedangkan menurut Eugene dan Houston 2001:39-41, menyatakan bahwa: Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap struktur modal
perusahaan adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian manajemen, sikap manajemen,
sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, keadaan pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.
Adapun menurut Riyanto 2008:297, mengemukakan bahwa: Faktor- faktor utama yang berpengaruh terhadap struktur modal adalah tingkat bunga,
stabilitas dari “earning”, susunan dari aktiva, kadar risiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, sifat manajemen, dan besarnya suatu perusahaan.
2.4 Struktur Kepemilikan Manajerial
Manajer mendapat kesempatan untuk terlibat dalam kepemilikan saham dengan tujuan mensetarakan dengan pemegang saham. Melalui kebijakan ini
diharapkan manajer dapat menghasilkan kinerja yang baik serta mengarahkan dividen pada tingkat yang rendah.
37 Kepemilikan Manajerial managerial
ownership adalah tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan
keputusan, misalnya direktur dan komisaris Wahidahwati, 2002:54.
Menurut Melinda 2008:61, kepemilikan manajerial didefenisikan sebagai
persentase suara yang berkaitan dengan saham dan option yang dimiliki oleh
manajer dan komisaris suatu perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan
salah satu cara untuk mengurangi masalah keagenan, hal ini dikarenakan
kepemilikan manajerial merupakan alat pengawasan terhadap kinerja manajer
yang bersifat internal. Kepemilikan manajerial harus dapat disesuaikan dengan kepentingan
pemegang saham agar dapat meminimumkan biaya keagenan yang muncul dari adanya pemisahan antara kepemilikan dan control tersebut. Semakin besar
proporsi kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen akan berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham termasuk mereka sendiri.
Kepemilikan manajer yang tinggi menyebabkan manajer tidak hanya memiliki kontrol manajemen namun juga kontrol voting di dalam perusahaan. Tinggi
menyebabkan manajer tidak hanya memiliki kontrol manajemen namun juga kontrol voting di dalam perusahaan.
Menurut Soesetio 2007:390 Semakin besar proporsi kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen akan berusaha lebih giat untuk
kepentingan pemegang saham yang
notabene adalah mereka sendiri. Argumentasi di atas menjustifikasi perlunya managerial ownership. Program managerial
ownership termasuk ke dalam program kebijakan remunerasi untuk mengurangi masalah keagenan antara manajemen dan pemegang saham. Kepemilikan
38 manajerial dalam kaitannya dengan kebijakan utang dan dividen mempunyai
peranan penting yaitu mengendalikan kebijakan keuangan perusahaan agar sesuai dengan keinginan pemegang saham atau sering disebut bonding mechanism.
Bonding mechanism berusaha menyamakan kepentingan dari pemegang saham dengan kepentingan dari manajemen melalui program-program yang mengikat
kekayaan pribadi manajemen ke dalam kekayaan perusahaan. notabene adalah mereka sendiri. Argumentasi di atas menjustifikasi perlunya managerial
ownership. Program managerial ownership termasuk ke dalam program kebijakan remunerasi untuk mengurangi masalah keagenan antara manajemen dan
pemegang saham. Kepemilikan manajerial dalam kaitannya dengan kebijakan utang dan dividen mempunyai peranan penting yaitu mengendalikan kebijakan
keuangan perusahaan agar sesuai dengan keinginan pemegang saham atau sering disebut bonding mechanism. Bonding mechanism berusaha menyamakan
kepentingan dari pemegang saham dengan kepentingan dari manajemen melalui program-program yang mengikat kekayaan pribadi manajemen ke dalam
kekayaan perusahaan.
2.5 Penelitian Terdahulu