Arsitektur Jaringan Sistem Telekomunikasi Selular CDMA Kapasitas Sistem CDMA

Gambar 2.2 Prinsip dasar penyebaran sinyal DS-CDMA

2.7.1 Arsitektur Jaringan Sistem Telekomunikasi Selular CDMA

Arsitektur jaringan sistem selular CDMA dapat digambarkan secara sederhana pada gambar 2.3 Budianto Setyo, 2001 Gambar 2.3 Arsitektur jaringan sistem selular CDMA SCBS-408L, Base Transceiver Station BTS di jaringan, berfungsi menghubungkan CDMA 2000 1X dengan Mobile Station MS di bawah kendali Base Station Controller BSC. SCBS-408L menghubungkan mobile station melalui Universitas Sumatera Utara udara, dan mendukung IS-2000 dengan Common Air Interface CAI. Dengan kata lain, SCBS-408L menyediakan suatu layanan dengan standar IS-2000. SCBS-408L menggunakan teknologi ATM untuk berkomunikasi dengan BSC. Protokol komunikasi ATM menambahkan addressed overhead bit pada setiap pesan agar penggunaan link terbatas dapat secara efisien. Selain itu, SCBS-408L menggunakan link E1T1 dengan BSC, dengan demikian semua sinyal kendali dan sinyal traffic diproses dengan stabil dan cepat, maka SCBS-408L dapat menyediakan jaringan yang lebih dapat diandalkan.

2.7.2 Kapasitas Sistem CDMA

Dalam sistem CDMA, setiap pengguna dibedakan dengan kode-kode yang unik, sehingga pengguna dapat melakukan panggilan dalam band frekuensi yang sama dan dalam waktu yang bersamaan. Meskipun demikian tidak berarti jumlah pelanggan yang bisa melakukan panggilan secara bersamaan dalam sistem CDMA menjadi tidak terbatas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas maksimum pada sistem CDMA, diantaranya adalah faktor interferensi pada reverse link, faktor pembebanan dari sel lain, sektorisasi antena, dan deteksi terhadap aktivitas suara. Pada umumnya setiap vendor penyedia infrastruktur telah menyatakan besar jumlah kanal maksimum yang dapat disediakan dalam satu sinyal pembawa 1,25 MHz. Kapasitas trafik tergantung pada jumlah kanal, sektorisasi antena, dan grade of service GOS yang ditawarkan. Grade of service menyatakan besarnya probabilitas panggilan yang ditolak pada jam sibuk. Rappaport Theodore, 1996. Dilihat dari sisi teknis, teknik CDMA memberikan lebih banyak kanal komunikasi untuk tiap satuan waktu dibandingkan teknik FDMA dan TDMA. Berdasarkan pengukuran data dari CDMA Development Group, diketahui bahwa kapasitas suara 1X mencapai hampir dua kali lipat dari IS-95 dan melampaui teknologi 3G lainnya. Simulasi yang dilakukan pada lebar pita 5 MHz dan 10 MHz juga menunjukkan bahwa kapasitas suara CDMA2000 melampaui WCDMA dan hampir 3 kali lebih banyak dari GSM. Universitas Sumatera Utara Faktor yang tak kalah penting adalah layanan data. Dengan layanan data yang memadai, maka penurunan Average Revenue Per User ARPU akibat berkurangnya pemakaian layanan suara dapat diantisipasi. Layanan data juga dapat memberikan pengaruh langsung pada peningkatan ARPU secara keseluruhan. Kapasitas atau jumlah pelanggan yang bisa ditransmit secara simultan pada sistem CDMA dibatasi oleh besarnya interfensi yang terjadi pada pengguna. Pada kenyataannya, kapasitas dari sel CDMA tergantung pada beberapa faktur seperti demodulasi penerima, ketelitian power control, interferensi user lain pada sel yang sama maupun yang berdekatan serta thermal noise. Untuk menghitung besarnya kapasitas sistem CDMA, sebagai permulaan akan ditinjau satu sel dimana thermal noise diabaikan. Sistem CDMA merupakan sistem digital, maka perbandingan antara daya dan interferensi dinyatakan dengan EbNo energy per bit to noise power density Arif, 2012.

2.7.3 Perkembangan Teknologi CDMA