4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan pemasalahannya adalah berapakah prevalensi nyeri pasca operasi mata dengan general anestesi
berdasarkan jenis operasi mata di Rumah Sakit Sumatera Medical Eye Centre SMEC.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui prevalensi nyeri pasca operasi mata dengan general anestesi berdasarkan jenis operasi mata di Rumah Sakit Sumatera Medical Eye
Centre SMEC.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jenis operasi mata yang paling banyak di lakukan
dengan menggunakan general anestesi. 2.
Menilai skor
Visual Analogue Scale
VAS 8 jam pasca operasi pasien yang menjalani operasi mata dengan diberikan general anestesi
berdasarkan jenis operasi mata. 3.
Menilai skor
Visual Analogue Scale
VAS 16 jam pasca operasi pasien yang menjalani operasi mata dengan diberikan general anestesiberdasarkan
jenis operasi mata. 4.
Menilai skor
Visual Analogue Scale
VAS 24 jam pasca operasi pasien yang menjalani operasi mata dengan diberikan general anestesiberdasarkan
jenis operasi mata. 5.
Menganalisis perbedaan skor
Visual Analogue Scale
VAS pre operasi dengan8 jam , 16 jam dan 24 jam pasca operasi pasien yang menjalani
operasi mata dengan diberikan general anestesiberdasarkan jenis operasi mata.
Universitas Sumatera Utara
5
1.4. Manfaat Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai data dasar dan masukan bagi Rumah Sakit
Sumatera Medical Eye Centre SMEC serta pihak lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan kejadian nyeri pasca operasi
mata dengan general anestesi berdasarkan jenis operasi mata.
2. Menambah pengetahuan peneliti mengenai perbedaan tingkat nyeri pre
operasi dan post operasi mata dengan general anestesi berdasarkan jenis operasi mata.
3. Memberikan kontribusi ilmiah, menambah pengetahuan para pekerja medis
maupun peneliti dan dapat dijadikan bahan informasi tentang kejadian nyeri pasca operasi mata dengan general anestesi berdasarkan jenis operasi mata
pada masa akan datang.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nyeri 2.1.1 Definisi nyeri
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya Tamsuri, 2012. Menurut
International Association for Study of Pain
IASP, nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman perasaan emosional yang
tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
2.1.2 Fisiologi nyeri
Nyeri merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh manusia yang dapat mengindikasikan bahwa tubuh seorang mengalami masalah. Nyeri dapat berasal
dari fisik atau psikologis Avidan, M, 2003.
1. Reseptor nyeri
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima ransangan nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung
syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri juga nosireseptor, berdasarkan letaknya,
nosireseptor dapat dikelompokan dalam beberapa bagian tubuh yaitu pada kulit kutaneus, somatik dalam
deep somatic
, dan pada daerah viseral, karena letaknya berbeda-beda inilah nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang
berbeda. Nosireseptor kutaneus berasal dari kulit dan subkutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan Tamsuri, 2012.
Reseptor jaringan kulit terbagi dua dalam dua komponen menurut Tamsuri 2012 yaitu :
Universitas Sumatera Utara