Perjalanan Nyeri Berdasarkan Jenisnya Nyeri

7 1 Serabut A delta Merupakan komponen cepat kecepatan transmisi 6-30 m detik yang mungkin timbulnya nyeri tajam, yang akan cepat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan. 2 Serabut C Merupakan serabut komponen lambat kecepatan transmisi 0,5 mdetik yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri bersifat tumpul dan sulit dialokasikan.

2. Transmisi nyeri

Menurut Tamsuri 2012. Terdapat beberapa teori yang menggambarkan bagaimana nosiseptor dapat menghasilkan ransangan nyeri, yaitu : 1. Teori Spesivisitas Specivicity Theory Teori dirasakan pada kepercayaan bahwa terdapat organ tubuh yang secara khusus menstransmisi rasa nyeri. 2. Teori Pola Pattern Theory Teori ini menerangkan bahwa ada dua serabut nyeri, yaitu serabut yang mampu mengantar ransangan dengan cepat dan serabut yang mengantar rangsangan dengan lambat. Kedua serabut syaraf tersebut bersinapsis pada medula spinalis dan merusakan informasi ke otak mengenai jumlah, intensitas, dan tipe input sensori nyeri menafsirkan karakter dan kuantitas input sensori nyeri. 3. Teori Gerbang Kendali Nyeri Gate Control Theory Teori gerbang kendali nyeri menyatakan terdapat semacam “pintu gerbang yang dapat memfasilitasi atau memperlambat transmisi sinyal nyeri.

3. Perjalanan Nyeri

Ada empat proses yang terjadi pada perjalanan nyeri yaitu transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsiSmith Howard S., et al ., 2008. Universitas Sumatera Utara 8 1 Transduksimerupakan proses perubahan rangsang nyeri menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf. Rangsang ini dapat berupa stimulasi fisik, kimia, ataupun panas. Dan dapat terjadi di seluruh jalur nyeri. 2 Transmisiadalah proses penyaluran impuls listrik yang dihasilkan oleh proses transduksi sepanjang jalur nyeri, dimana molekul molekul di celah sinaptik mentransmisi informasi dari satu neuron ke neuron berikutnya. 3 Modulasiadalah proses modifikasi terhadap rangsang. Modifikasi ini dapat terjadi pada sepanjang titik dari sejak transmisi pertama sampai ke korteks serebri. Modifikasi ini dapat berupa augmentasi peningkatan ataupun inhibisi penghambatan. 4 Persepsiadalah proses terakhir saat stimulasi tersebut sudah mencapai korteks sehingga mencapai tingkat kesadaran, selanjutnya diterjemahkan dan ditindaklanjuti berupa tanggapan terhadap nyeri tlersebut. Gambar 2.1 Perjalanan Nyeri Universitas Sumatera Utara 9 2.1.3Klasifikasi Nyeri 1. Berdasarkan Sumber Nyeri Dapat dibagi diklasifikasikan menjadiBenzon et al ., 2005: a Nyeri somatik luar Nyeri yang stimulusnya berasal dari kulit, jaringan subkutan dan membran mukosa. Nyeri dirasakan seperti terbakar dan terlokalisasi. b Nyeri somatic dalam Nyeri tumpul dullness dan tidak terlokalisasi dengan baik akibat rangsangan pada otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat. c Nyeri viseral Nyeri karena perangsangan organ visceral atau membran yang menutupinya pleura parietalism, pericardium, peritoneum . Nyeri tipe ini dibagi lagi menjadi nyeri viseral terlokalisai, nyeri parietal terlokalisasi, nyeri alih viseral dan nyeri alih parietal.

2. Berdasarkan Jenisnya Nyeri

Dapat diklasifikasikan menjadiBenzon et al ., 2005: a Nyeri nosiseptif Karena kerusakan jaringan baik somatik maupun visceral. Stimulasi nosiseptor baik secara langsung maupun tidak langsung akan mengakibatkan pengeluaran mediator inflamasi dari jaringan, sel imun dan ujung saraf sensoris dan simpatik. b Nyeri neurogenik Nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer pada system saraf perifer. Hal ini disebabkan oleh cedera pada jalur serat saraf perifer, infiltrasi sel kanker pada serabut saraf, dan terpotongnya saraf perifer. Sensari yang dirasakan adalah rasa panas dan seperti ditusuk-tusuk dan kadang disertai hilangnya rasa atau adanya rasa tidak enak pada perabaan. c Nyeri psikogenik Nyeri ini berhubungan dengan adanya gangguan jiwa misalnya cemas dan depresi. Nyeri akan hilang apabila keadaan kejiwaan pasien tenang. Universitas Sumatera Utara 10 Tabel 2.1 Perbedaan Nyeri Akut dan Nyeri Kronis Sumber : Benzon et al ., 2005 Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis Awitan Mendadak Terus menerusintermittent Durasi Durasi singkat kurang dari enam bulan Durasi lama lebih dari enam bulan Respon otonom Takikardia,tekanan darah meningkat, pucat, lembab, berkeringat, dilatasi pupil meningkat, Tidak dapat repon otonom, penurunan tekanan darah, bradikardia, kulit kering, panas, dan pupil kontriksi Respon psikologis Cemas, gelisah, dan terjadi ketegangan otot Depresi, putus asa, mudah tersinggung 2.2 Nyeri Pasca Operasi 2.2.1 Definisi