Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

50 Dari tabel 4.3 hasil uji K-S terlihat bahwa Asymp Sig 2-tailed 0.05, yaitu sebesar 0.517, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Hal ini sejalan dengan hasil analisis grafik yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

4.2.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi, terdapat hubungan yang linear antar variabel bebas independen. Dalam mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF dan nilai tolerance. Jika nilai VIF menunjukkan angka lebih dari 10 dan nilai tolerance 0,1, ini berarti terdapat gejala multikolinearitas. Regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan memiliki nilai tolerance 0,1. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas dalam penelitian ini yaitu: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.086 .132 8.213 .000 LOG_LBA .076 .036 .097 2.130 .036 .500 1.999 LOG_ROE .079 .209 .038 .379 .705 .103 9.719 LOG_ROA -.304 .206 -.148 -1.475 .144 .103 9.743 LOG_EPS .982 .054 .982 18.119 .000 .350 2.854 a. Dependent Variable: LOG_HS Sumber: diolah Penulis, 2013 Universitas Sumatera Utara 51 Berdasarkan data hasil olahan SPSS yang disajikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada data penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hal ini terlihat dari tidak adanya variabel independen yang memiliki nilai VIF di atas 10 dan nilai tolerance yang dimiliki oleh tiap variabel independen juga bernilai 0,1. Kesimpulan yang dapat ditarik atas uji mulitkolinearitas yang dilakukan yaitu tidak adanya korelasi antara satu variabel independen dengan variabel independen lainnya yang berarti tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik scatterplot yang diperoleh dari olahan data SPSS pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Grafik Scatterplot Universitas Sumatera Utara 52 Sumber: diolah Penulis, 2013 Grafik scatterplot diatas memperlihatkan titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Selain itu, titik-titik itu juga tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian.

4.2.1.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 166 91

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Financial Leverage, dan Proceed Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 118

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Earnings Per Share (EPS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

26 161 93

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

Analisis Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 10 86