48
Y.3, dan kinerja pertumbuhan dan pembelajaran sebagai variabel Y.4. Adapun tipe hubungan antara variabel-variabel yang diteliti tersebut adalah bersifat causalitas
sebab-akibat, yaitu variabel X.1, X.2, X.3, X.4 dan X.5 sebagai variabel independen mempengaruhi variabel Y.1, Y.2, Y.3, dan Y.4 sebagai variabel dependen.
Dalam rancangan penelitian, penentuan unit analisis merupakan elemen yang penting karena mempengaruhi proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data
Indriantoro Supomo, 1999. Unit analisis dalam penelitian ini adalah tingkat organisasional yakni di tingkat pemerintah kabupaten Aceh Tengah. Dengan
demikian, maka unit data yang dianalisis merupakan penjumlahan dari seluruh data individual atau data dari setiap obyek penelitian dalam organisasi pemerintah yang
diteliti.
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang merupakan populasi adalah seluruh Pemerintah Daerah se Kabupaten Aceh Tengah. Karena jumlah total populasi relatif dapat
dijangkau secara keseluruhan oleh peneliti, maka dalam hal ini peneliti memilih menggunakan total sampling seluruh populasi dijadikan sample penelitian Santoso,
2000. Di Kabupaten Aceh Tengah terdapat 14 unit Dinas tk II, 5 unit Kantor, 4 unit
Badan serta terdapat 14 Kepala bagian di Kantor Bupati, termasuk didalamnya 3 Asisten Bupati. Maka dalam Penelitian ini semua instansi diatas akan dijadikan
sampel penelitian
Nizarni Yuhayani : Pengaruh Implementasi Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Dengan Pendekatan Balanced Scorecard.
USU e-Repository © 2008.
49
Sedangkan untuk Kuisioner akan dikirimkaan sebanyak 5 kuisioner untuk mewakili setiap Instansi yang bersangkutan yang terdiri dari kelompok birokrat, dan
masyarakat.
Tabel 3.1 Distribusi Kuisioner
ITEM Kuisioner Untuk
Pejabat Instansi Kuisioner Untuk
Masyarakat
Kuisioner Yang Disebar 185
70 Kuisioner Yang Kembali
93 57
Kuisioner Yang Salah Tidak Lengkap
63 27 Kuisioner Yang diolah
30 30
3.3. Prosedur Pengumpulan Data
3.3.1 . Jenis Data
Jenis data pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 3: data subyek, data fisik, dan data dokumenter. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah data subyek
dan data dokumenter. Indriantono N, 1999
Data subyek merupakan data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden secara individual atau secara kelompok, dimana mereka bisa bertindak atas
nama pribadi ataupun atas nama organisasi sebagai unit analisis yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan data subyek yang berupa respon atau opini pegawai dan
Nizarni Yuhayani : Pengaruh Implementasi Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Dengan Pendekatan Balanced Scorecard.
USU e-Repository © 2008.
50
masyarakat di masing-masing Kecamatan mengenai kinerja pelayanan, kinerja pembelajaran dan pertumbuhan serta kinerja proses bisnis internal.
Adapun data dokumenter adalah data yang dapat berupa catatan, memo, laporan, notulen rapat dan lain sebagainya yang dijadikan bahan dasar untuk analisis
data yang komplek yang terjadi di masa lalu. Data sekunder dalam penelitian ini akan banyak didapat dari kebijakan desentralisasi fiscal dan data tentang kinerja finansial
pemerintah daerah.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah berupa opini subyek yang dikumpulkan secara individual dari responden yang terdiri dari pegawai dan
masyarakat pengguna layanan di pemerintah kabupeten
Aceh Tengah
yang diteliti. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa laporan kinerja
finansial dari kabupeten
Aceh Tengah
yang diteliti.
3.3.3. Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner
Metode ini digunakan dalam rangka mengumpulkan data-data primer yakni data yang langsung dicari sendiri oleh peneli pada saat penelitian di lapangan
Nizarni Yuhayani : Pengaruh Implementasi Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Dengan Pendekatan Balanced Scorecard.
USU e-Repository © 2008.
51
Indriantono N, 1999 . Adapun untuk mendapatkan data primer ini peneliti
mengajukan kuesioner kepada responden mengenai berbagai variabel penelitan ini.
3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah Kewenangan Penetapan Basis Pajak X.1, Kewenangan Penetapan Tarif Pajak X.2, Kewenangan Penetapan Jenis Pajak
X.3, Kewenangan Penetapan Program Dan Kegiatan X.4, Dan Kewenangan Penetapan Anggaran Program Dan Kegiatan X.5, serta Kinerja pelayanan Y.1,
Kinerja finansial Y.2, Kinerja proses internal Y3, Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan Y.4. Adapun untuk lebih mengoperasionalkan masing-masing
variabel penelitian maka disusun indikator-indikator sebagai berikut: 1
Variabel Desentralisasi fiskal X adalah pelimpahan kewenangan kepada daerah untuk menggali dan menggunakan sendiri sumber-sumber penerimaan daerah
sesuai dengan potensinya masing-masing. Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator sbb: kewenangan dalam penetapan basis pajak X.1,
kewenangan dalam penetapan tarif pajak dan retribusi X2, kewenangan dalam penetapan jenis pajak dan retribusi X3, kewenangan dalam penetapan program
X4, dan kewenangan dalam penetapan anggaran program X5. 2
Kinerja pelayanan Y.1 adalah kinerja pemerintah daerah dilihat dari aspek pelayanan kepada masyarakat yang diukur dari indikator sbb: kualitas pelayanan,
Nizarni Yuhayani : Pengaruh Implementasi Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Dengan Pendekatan Balanced Scorecard.
USU e-Repository © 2008.
52
kepuasan pengguna layanan, sistem pilihan publik, sistem informasi pelanggan, sistem keluhan pelanggan, dan jaminan mutu
3 Kinerja finansial Y.2 adalah kinerja pemerintah daerah dilihat dari
kemampuannya mengelola dan meningkatkan sumber-sumber keuangan daerah. Variabel ini diukur dengan indikator sbb: tingkat kemandirian APBD, efisiensi
anggaran, dan efektivitas anggaran. 4
Kinerja proses bisnis internal Y.3 adalah kemampuan pemerintah daerah dalam mengidentifikasi dan melakukan perbaikan terhadap sistem organisasi internal.
Variabel ini diukur dengan indikator sebagao berikut: restrukturisasi, inovasi proses, koordinasi, dan deregulasi organisasional.
5 Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan Y.4 adalah kemampuan organisasi
pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya.Variabel ini diukur dari indikator sebagai berikut: kompetensi
pegawai, disiplin pegawai, motivasi pegawai.
Nizarni Yuhayani : Pengaruh Implementasi Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Dengan Pendekatan Balanced Scorecard.
USU e-Repository © 2008.
53
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Variabel Definisi
Operasional Parameter
Independen Desentralisasi Fiskal:
1. Kewenangan
Dalam Penetapan Basis Pajak X1
2. Kewenangan
Dalam Penetapan Tarif Pajak X2
3. Kewenangan
Dalam Penetapan Jenis Pajak X3
4. Kewenangan
Dalam Penetapan Program X4
5. Kewenangan
Dalam Penetapan Anggaran X5
1. Kemampuan Pemda dalam
menetapkan basis-basis sumberdaya yang memungkinkan
munculnya pendapatan Pajak.
2. Kemampuan Pemda untuk dapat
menetapkan besarnya tarif pajak sebagai pendapatan daerah
3. Kemampuan Pemda untuk dapat
mengatur dan menetapkan jenis- jenis pajak daerah.
4. Kemampuan Pemda dalam
menetapkan program-program pembangunan daerah
5. Kemapuan Pemda dalam menyusun
dan menetapkan anggaran program daerah
Ordinal
Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Dependent Kinerja
Pemerintahan
1. Kinerja Pelayanan
Y1 2.
Kinerja Financial Y2
3. Kinerja Proses
Bisnis Internal Y3
4. Kinerja
Pembelajaran dan Pertumbuhan Y4
1. Kinerja pemerintah daerah dilihat
dari aspek pelaya-nan kepada masyarakat
2. kinerja pemerintah daerah dilihat
dari kemampuannya mengelola dan meningkatkan sumber-sumber
keuangan daerah
3. kemampuan pemerintah daerah
dalam mengidentifikasi dan melakukan perbaikan terhadap
sistem organisasi internal
4. kemampuan organisasi pemerintah
daerah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya
Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Nizarni Yuhayani : Pengaruh Implementasi Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah Dengan Pendekatan Balanced Scorecard.
USU e-Repository © 2008.
54
3.5. Pengujian Kelayakan Instrumen