BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL BPJS
KETENAGAKERJAAN
A. Pengertian, Sejarah dan Dasar Hukum BPJS
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi
kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program
jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor
formal.
29
29
Sejarah terbentuknya PT Jamsostek Persero mengalami proses yang panjang, dimulai dari Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1947 jo Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan PMP Nomor 48 Tahun 1952 jo PMP Nomor 8 Tahun 1956 tentang pengaturan
bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP Nomor 15 Tahun 1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP Nomor 5 Tahun 1964
tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial YDJS, diberlakukannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja.
Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.
http:www.bpjsketenagakerjaan.go.idpageprofilSejarah.html diakses tanggal 1 Juli 2015
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun
1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah PP Nomor 33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi
sosial tenaga kerja ASTEK, yang mewajibkan setiap pemberi kerjapengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula Peraturan
Pemerintah Nomor 34 Tahun 1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.
30
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-
undang itu berhubungan dengan Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 tentang perubahan Pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK. Dan melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek
memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus
penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.
30
Ibid
Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun
produktivitas kerja. Kiprah Perusahaan PT Jamsostek Persero yang mengedepankan
kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4 empat program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan
Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, Jaminan Hari Tua JHT dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya terus
berlanjutnya hingga berlakunya UU No 24 Tahun 2011. Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT
Jamsostek Persero yang bertransformsi menjadi BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan tetap dipercaya untuk menyelenggarakan
program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.
31
Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan
sambil mengembangkan berbagai program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan keluarganya. semakin maju, program BPJS
Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha
31
Ibid
saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum publik yang bertanggungjawab kepada
Presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan hari tua, jaminan pensiun, jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja bagi seluruh pekerja
Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di Indonesia.
32
asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan BPJS
Ketenagakerjaan merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan
penyelenggaraannya menggunakan mekanisme sosial. Sebagai Lembaga
Negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT Jamsostek Persero merupakan pelaksana undang-undang
jaminan sosialtenaga kerja. Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang asuransi
sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT Jamsostek Persero merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosialtenaga kerja. BPJS
Ketenagakerjaan sebelumnya bernama Jamsostek jaminan sosial tenaga kerja, yang dikelola oleh PT. Jamsostek Persero, namun sesuai Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Jamsostek berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak tanggal 1 Januari 2014
32
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan Peta Jalan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Bidang Kesehatan dan bidang
Ketenagakerjaan, Pasal 1 angka 3
Sejarah terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama Jamsostek mengalami proses yang panjang, dimulai dari Undang-Undang Nomor
33 Tahun 1947 jo Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan PMP Nomor 48 Tahun 1952 jo Peraturan
Menteri Perburuhan PMP Nomor 8 Tahun 1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, Peraturan Menteri Perburuhan
PMP Nomor 15 Tahun 1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, Peraturan Menteri Perburuhan PMP Nomor 5 Tahun 1964 tentang pembentukan
Yayasan Dana Jaminan Sosial YDJS, diberlakukannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis proses
lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.
33
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan
hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada Tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah PP Nomor 33 Tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja ASTEK, yang mewajibkan setiap pemberi kerjapengusaha
swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara
ASTEK yaitu Perum Astek. Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya Undang- Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
JAMSOSTEK. Dan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 ditetapkannya PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial
33
Bambang-Rustanto.com201503BPJS-Ketenagakerjaan.html diakses tanggal 1 Juni 2015
Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan
memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko
sosial. Akhir Tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan Pasal 34 ayat 2, yang kini
berbunyi: Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan. Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi
maupun produktivitas kerja.
34
Kiprah Perusahaan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT. Jamsostek
Persero memberikan perlindungan 4 empat program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, Jaminan Hari Tua
JHT dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya.
35
34
Rusli Hardijan, hukum ketenagakerjaan, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004, hal 83
35
Lalu Husni, Op.cit., hal 158
Tahun 2011, ditetapkanlah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-
undang, tanggal 1 Januari 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program
jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015. Pada Tahun 2014 pemerintah
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional JKN sebagai program jaminan sosial bagi masyarakat sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011,
Pemerintah mengganti nama Askes yang dikelola PT. Askes Indonesia Persero menjadi BPJS Kesehatan dan mengubah Jamsostek yang dikelola PT. Jamsostek
Persero menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas BPJS bertugas
untuk:
36
1. Melakukan danatau menerima pendaftaran peserta;
2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja;
3. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah;
4. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta;
5. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial;
6. Membayarkan manfaat danatau membiayai pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan program jaminan sosial; dan 7.
Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.
Tugas BPJS meliputi pendaftaran kepesertaan dan pengelolaan data kepesertaan, pemungutan, pengumpulan iuran termasuk menerima bantuan iuran
dari Pemerintah, pengelolaan Dana jaminan Sosial, pembayaran manfaat danatau membiayai pelayanan kesehatan dan tugas penyampaian informasi dalam rangka
sosialisasi program jaminan sosial dan keterbukaan informasi. Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dibagi dalam dua kelompok
kepesertaan BPJS yaitu :
37
36
Ibid
37
Undang-Undang Badan Peneyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Ketenagakerjaan
1. Peserta Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja. Terdiri dari PNS, TNIPOLRI,
Pensiunan PNSTNIPOLRI, BUMN, BUMD, Swasta, Yayasan, Joint Venture,Veteran,Perintis Kemerdekaan. Pemberi Kerja mendaftarkan dirinya
dan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan
2. Peserta Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja terdiri dari Pekerja sektor
informal, Pekerja mandiriPekerja dapat membentuk wadahorganisasi yang terdiri dari minimal 10 orang dan mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan
Peserta Tenaga Kerja dalam Hubungan Kerja : 1.
Perwakilan perusahaan mendaftar di kantor BPJS dengan mengisi Formulir perusahaan dan Formulir Tenaga kerja.
2. Melakukan pembayaran iuran pertama yang dapat dilakukan di
ATMsetor tunai di Bank Mandiri, BNI,BRI dan Bukopin maksimal 30 hari dari waktu pendaftaran
3. Melengkapi persyaratan dokumen pendaftaran :
a. Asli dan fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan
b. Asli dan Fotokopi NPWP Perusahaan
c. Asli dan Fotokopi Akta Perdagangan Perusahaan
d. Fotokopi KTP masing-masing Pekerja
e. Fotokopi KK masing-masing Pekerja
f. Pas Foto berwarna masing-masing Pekerja ukuran 2x3 1 Lembar
Peserta Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja : a.
Perwakilan wadah mendaftar di kantor BPJS Ketenagakerjaan dengan mengisi formulir pendaftaran.
b. Memilih jenis jaminan yang ingin diikuti diperbolehkan tidak mengikuti
seluruh jaminan dan jangka waktu pembayaran iuran perbulan atau per tiga bulan
c. Melakukan pembayaran iuran pertama yang dapat dilakukan di ATMsetor
tunai di Bank Mandiri, BNI,BRI dan Bukopin maksimal 30 hari dari waktu pendaftaran
d. Melengkapi persyaratan dokumen pendaftaran :
a Surat izin usaha dari RTRWKelurahan setempat
b Fotokopi KTP masing-masing Pekerja
c Fotokopi KK masing-masing Pekerja
d Pas Foto berwarna masing-masing Pekerja ukuran 2x3 1 Lembar.
Manfaat BPJS Ketenagakerjaan :
38
a. Program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan
untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi,
b. Sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan
keluarganya akibat dari terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja.
c. Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas saat
terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya
penghasilan tenaga kerja danatau membutuhkan perawatan medis.
d. Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial ini menggunakan mekanisme
Asuransi Sosial
BPJS Badan Penyelengaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah pengganti PT. JAMSOSTEK. BPJS Badan Penyelengaraan Jaminan Sosial
adalah program SJSN yang dikhususkan untuk pelayanan bagi tenaga kerja atau karyawan dalam bentuk jaminan asuransi hari tua.Jadi intinya BPJS Badan
Penyelengaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ditambah jaminan pensiunan bagi para pekerja atau karyawan. BPJS Badan Penyelengaraan Jaminan Sosial
38
Ibid
Ketenagakerjaan adalah program khusus untuk tenaga kerja atau pegawai,baik pegawai negeri maupun swasta. Untuk jenis serta nominal iurannya masih belum
ditentukan karena baru akan diumumkan diawal Tahun 2015 dan sampai skripsi ini dibuat belum ada ketentuan tersebut.
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa BPJS Badan Penyelengaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bisa dibilang asuransi hari tua bagi pekerja atau
pegawai negeri maupun swasta atau pemegang kartu jamsostek yang lama. Sebelum menjadi BPJS, transformasi PT.JAMSOSTEK dilakukan dalam dua
tahap. Tahap pertama adalah masa peralihan PT. JAMSOSTEK Persero menjadi BPJS Ketenagakerjaan berlangsung selama 2 Tahun, mulai 25 November 2011
sampai dengan 31 Desember 2013. Tahap pertama diakhiri dengan pendirian BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014.
Tahap kedua, adalah tahap penyiapan operasionalisasi BPJS Ketenagakerjaan untuk penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja,
jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Persiapan tahap kedua
berlangsung selambat-lambatnya hingga 30 Juni 2015 dan diakhiri dengan beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan untuk penyelenggaraan keempat program
tersebut sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional selambatnya pada 1 Juli 2015.
Selama masa persiapan, Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek Persero ditugasi untuk menyiapkan:
1. Pengalihan program jaminan kesehatan Jamsostek kepada BPJS Kesehatan
2. Pengalihan asset dan liabilitas, serta hak dan kewajiban program jaminan
pemeliharaan kesehatan PT Jamsostek Persero ke BPJS Kesehatan. 3.
Penyiapan beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan berupa pembangunan sistem dan prosedur bagi penyelenggaraan program jaminan kecelakaan
kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian, serta sosialisasi program kepada publik.
4. Pengalihan asset dan liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban PT
Jamsostek Persero ke BPJS Ketenagakerjaan.Penyiapan pengalihan asset dan liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban PT Jamsostek Persero ke
BPJS Ketenagakerjaan mencakup penunjukan kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas:
a. Laporan keuangan penutup PT AskesPersero;
b. Laporan posisi keuangan pembukaan BPJS Kes;
c. Laporan posisi keuangan pembukaan dana jaminan kesehatan.
Seperti halnya pembubaran PT ASKES Persero,pada 1 Januari 2014 PT Jamsostek Persero dinyatakan bubar tanpa likuidasi dan PT Jamsostek Persero
berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 tentang Penetapan Badan Penyelenggara Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja JAMSOSTEK dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Semua aset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum PT Jamsostek Persero menjadi asset
dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum BPJS Ketenagakerjaan.Semua pegawai PT Jamsostek Persero menjadi pegawai BPJS Ketenagakerjaan.Pada
saat pembubaran, Menteri BUMN selaku RUPS mengesahkan laporan posisi
keuangan penutup PT Jamsostek Persero setelah dilakukan audit oleh kantor akuntan publik. Menteri Keuangan mengesahkan posissi laporan keuangan
pembukaan BPJS Ketenagakerjaan dan laporan posisi keuangan pembukaan dana jaminan ketenagakerjaan.
Sejak 1 Januari 2014 hingga selambat-lambatnya 30 Juni 2015, BPJS Ketenagakerjaan melanjutkan penyelenggaraan tiga program yang selama ini
diselenggarakan oleh PT Jamsostek Persero, yaitu program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua dan jaminan kematian, termasuk menerima peserta baru.
Penyelenggaraan ketiga program tersebut oleh BPJS Ketenagakerjaan masih berpedoman pada ketentuan Pasal 8 sampai dengan Pasal 15 Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek. Selambat-lambatnya pada 1 Juli 2015, BPJS Ketenagakerjaan beroperasi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Seluruh Pasal Undang-Undang Jamsostek dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk seluruh pekerja kecuali Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI dan POLRI.Untuk pertama kali,
Presiden mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek Persero menjadi aggota Dewan Pengawas dan anggota
Direksi BPJS Ketenagakerjaan untuk jangkawaktu paling lama 2 Tahun sejak BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi.
39
39
Ibid
B. Fungsi, Wewenang dan Kewajiban BPJS Ketenagakerjaan menurut