BAB IV PERUBAHAN SISTEM ASURANSI JIWA JAMINAN SOSIAL TENAGA
KERJA JAMSOSTEK MENJADI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL BPJS KETENAGAKERJAAN
A. Alasan Hukum Mengapa Terjadinya Peralihan Jamsostek menjadi BPJS
Ketenagakerjaan
Awal Tahun 2014, pemerintah telah merubah dua perusahaan yang bergerak dibidang jaminan sosial yaitu PT Askes menjadi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial BPJS Kesehatan dan PT Jamsostek menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan, kedua perusahaan ini
yang sebelumnya merupakan perusahaan Persero atau bergerak dibidang profit berubah menjadi badan publik yang mengutamakan kepentingan peserta. Hal ini
terjadi ketika diawali dengan Ketetapan MPR No.XMPR2001 tentang Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI oleh Lembaga Tinggi Negara pada sidang Tahunan
MPR RI Tahun 2001 yang menugaskan kepada Presiden Republik Indonesia untuk membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam rangka memberikan
perlindungan sosial yang menyeluruh dan terpadu.
Pemerintah, SJSN dan BPJS saling berkaitan satu sama lain. Pemerintah dalam penyelenggaraan jaminan sosial adalah satu pemerintah sehingga tidak ada
lagi dikhotomi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, karena jaminan sosial sebagai faktor determinan berdirinya sebuah negara kesatuan termasuk di
negara federasi untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu, teori tersebut diadopsi dalam UU SJSN bahwa fungsi pemerintah baik pemerintah pusat maupun dan
pemerintah pemerintah daerah dalam penyelenggaraan sistem jaminan sosial disamping sebagai pengawasregulator, juga sebagai fasilitator dan kontributor.
43
1. Instrumen instrumen negara untuk pencegahan kemiskinan, pemberdayaan
komunitas yang kurang beruntung dan pengentasan kemiskinan; Adapun alasan penyelenggaraan jaminan sosial secara nasional adalah
bahwa jaminan sosial sebagai instrumen negara yang dirancang untuk redistribusi risiko secara nasional sesuai asas dan prinsip-prinsip UU SJSN. SJSN
adalah sistem jaminan sosial seumur hidup untuk keperluan perlindungan bagi seluruh rakyat kaya, menengah dan miskin sehingga bersifat mengikat
dalam kewajiban baik tenaga-kerja, pemberi-kerja dan pemerintah.BPJS adalah wadah yang independen yang didukung dengan UU untuk mewujudkan
terselenggaranya SJSN yang efektif. Karena dalam penyelenggaraan program jaminan sosial sebelumnya oleh Jamsostek, Taspen, Askes dan Asabri pada
dasarnya telah sedang melakukan praktek dana amanah, maka dengan sendirinya wadahnya merupakan wali amanat. Berikut penjelasan singkat tentang ragam-
dimensi jaminan sosial yang menjadi kewenangan BPJS yang dibentuk dengan UU :
2. Penciptaan pendapatan hari tua bagi peserta, karena iuran jaminan hari tua
pada dasarnya merupakan konsumsi yang ditangguhkan; 3.
Salah satu faktor ekonomi untuk redistribusi risiko bagi yang memerlukan seperti bantuan iuran dari pemerintah untuk program kesehatan bagi
penduduk miskin;
43
Wawancara dengan Eriady, selaku Kabid Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Binjai, tanggal 5 Juni 2015.
4. Alat monitor untuk minimalisasi uang primer melalui penguncian dana
publik untuk tujuan investasi jangka panjang; 5.
Faktor pengikat berdirinya sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia karena adanya kepastian jaminan dasar.
Tidak ada alasan hukum mengapa jamsostek beralih menjadi BPJS Ketenangakerjaan. Namun perubahan harus dilakukan untuk menjadi lebih baik
guna kesejateraan rakyat, terutama yang melakukan kegiatan ekonomi menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan sebelumnya bernama
Jamsostek jaminan sosial tenaga kerja, yang dikelola PT. Jamsostek Persero, namun sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang BPJS, PT.
Jamsostek berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak tanggal 1 Januari 2014. Tahun 2011 ditetapkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang , tanggal 1 Januari 2014 PT. Jamsostek berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT.
Jamsostek tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan
Pensiun mulai 1 Juli 2015.
44
Cukup panjang, sebab peralihan tersebit sebenarnya sudah dimulai sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional, kemudian dipertegas peralihan tersebut dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial. Dimana BPJS Kesehatan ex. PT. ASKES mulai beroperasi 1 Januari
44
Wawancara dengan
2014 yang khusus menyelenggarakan program kesehatan saja, sedangkan BPJS Kenagakerjaan ex. Jamsostek akan baru mulai beroperasi penuh nantinya pada
tanggal 1 Juli 2015 dengan menyelenggarakan program JKK, JK, JHT, JP. Status kepesertaan dari program Jamsostek setelah PT. Jamsostek berubah
menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Bagi perusahaan dan pekerja mandiri yang sudah
menjadi peserta program Jamsostek untuk program JHT, JKK dan JK, kepesertaannya tidak mengalami perubahan dan tidak perlu melakukan registrasi
ulang. Bagi perusahaan dan pekerja mandiri yang menjadi peserta program JPK perlu melakukan pendaftaran ulang ke BPJS Kesehatan dulunya PT Askes.
Program yang ada di BPJS Ketenagakerjaan dan program PT. Jamsostek juga berlaku di BPJS KetenagakerjaanMenurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2011, BPJS Ketenagakerjaan akan tetap melaksanakan program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JK, Jaminan Hari Tua JHT.
Selama belum ada peraturan baru yang mengatur tentang prosedur dan persyaratan menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan dan sebelum BPJS
beroperasi secara penuh pada 1 Juli 2015, maka prosedur dan manfaat tersebut masih sama dengan yang berlaku di PT. Jamsostek.
Berubahnya PT. Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan, bagaimana dengan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK yang dulunya adalah
program dari PT. Jamsostek?Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial, pengelolaan JPK
yang diselenggarakan oleh PT Jamsostek Persero baik program, kepesertaan
maupun aset dan liabilitasnya diserahkan kepada BPJS Kesehatan selambat- lambatnya pada tanggal 1 Januari 2014.
Apakah Kartu Peserta Jamsostek yang dimiliki peserta masih dapat digunakan di BPJS Ketenagakerjaan?Kartu Peserta Jamsostek masih dapat
digunakan di BPJS Ketenagakerjaan tanpa mengurangi fungsinya sehingga tidak perlu dilakukan penggantianpencetakan ulang. Pada saatnya nanti, BPJS
Ketenagakerjaan secara bertahap akan mengganti Kartu Peserta Jamsostek tersebut dengan Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan.
B. Perbandingan Sistem Asuransi Jiwa Menurut PT. Jamsostek dengan