Makanan halal dan tidak halal dalam Islam
54
Memperhatikan makanan berarti memastikan kehalalannya serta memilih makanan yang mempunyai manfaat bagi tubuh.Bermanfaat bagi tubuh artinya
bergizi atau memiliki unsur-unsur yang baik bagi tubuh untuk beraktivitas. Oleh karena itu sangat tepat sesuai sabda Nabi Muhammad SAW: “ Sesungguhnya
badanmu mempunyai hak atas dirimu” artinya seseorang berkewajiban untuk memelihara kesehatan tubuh jasmaninya dan menghindarkan dari terserang
penyakit.
37
Untuk itu berbicara mengenai makanan bergizi sangat berkaitan erat dengan makanan bergizi dan halal. Al-
Qur‟an menyebutkan jenis makanan yang baik di makan oleh manusia adalah ikan, daging, macam-macam tumbuhan, dan
buah-buahan serta susu. Namun, tidak dimakan secara berlebih-lebihan. Manusia
adalah makhluk
yang memiliki
potensi hawaniyah
kebinatangan.Manusia mempertahankan hidupnya dengan beradaptasi dengan lingkungannya.Allah menciptakan alam semesta dan segala macam isinya untuk
kepentingan manusia. Kalau ia mampu memanfaatkannya, maka ia akan mendapatkannya. Sebaliknya, barang siapa tidak dapat menggunakannya secara
baik, ia akan memperoleh kekecewaan dan kegagalan. Maka, misinya sebagai khalifah di bumi pun akan menjadi hilang.
Manusia memerlukan makan sejak awal diciptakannya.Makanan yang halal dan bergizi atau bisa dikatakn thayyib baik sangat penting untuk dikonsumsi
bagi manusia.Makanan itu berguna bagi kualitas kesehatan jasmani dan rohani. Mereka yang mengkonsumsi makanan yang halal dan bergizi akanterhindar dari
37
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari‟ah Direktorat Jednderal Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah
jum’at Jakarta: 2007, h. 3.
55
berbagai penyakit yang bersarang di tubuhnya. Akal pikiran dan hati nuraninya akan terjaga dari hal-hal yang merusak ibadahnya dengan Allah. Sebaliknnya,
makanan yang haram yang terdapat dalam perut akan merusak jaringan otak, menimbulkan penyakit, dan melalaikan untuk mengingatkan diri kepada Allah
SWT. Bahan makanan yang menurut ilmu pengetahuan tergolong baik, belum tentu termasuk halal bagi orang muslim. Dan juga sebaliknya, makanan yang
tergolong halal, belum tentu termasuk baik menurut ilmu pengetahuan pada kondisi tertentu. Misalnya, otak hewan ternak adalah halal, tetapi tidak baik
dikonsumsi oleh orang yang menderita penyakit jantung, karena mengandung kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jiwanya.Sedangkan persyaratan
makanan yang thayyib, menurut menurut ilmu gizi, ialah yang dapat memenuhi kepuasan jiwa, yakni rasa kenyang, dan memberikan tenaga, mendukung
pembentukan sel-sel yang telah rusak,untuk pertumbuhan badan, keseimbangan cairan dan dan asam basa serta berfungsi untuk ketahanan tubuh. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa ajaran islam tidak menganggap persoalan makan hanya sebagai persoalan duniawi saja, tetapi juga sebagai ibadah.
38
Kriteria halal dan haram konsep yang berkaitan dengan makanan halal disebut dalam Al-
Qur‟an sebanyak 22 kali, sedangkan thahyyib 26 kali. Halal dengan qarinah thayyib disebutkan sebanyak delapan kali.Sedangkan halal
dengan qarinnah haram sebanyak enam kali. Banyaknya perkara makanan dalam nash islam itu menunjukkan bahwa umat islam dituntut untuk amat sangat
memperhatikan makanannya. Persoalan halal dan haram adalah perkara qath’iy
38
Ibid, h. 21-25.
56
atau absolut. Perintah untuk memperhatikan halal dan haram dapat diketahui dari dalil-dalil naqli ayat-ayat al-
Qur‟an seperti surat Al-Baqarah ayat 2 yang artinya” Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi ”.
39
Kriteria makanan halal adalah dilihat dari segi kategori halal pada segi tumbuhan dan binatang, serta kategori halal bagi minuman. Kategori makanan
halal dari segi tumbuhan adalah semua tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia seperti; sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, kecuali tumbuhan
berbahaya seperti beracun dan membuat sakit manusia seperti papaver, opium, ganja.Kategori makanan halal dari segi binatang menurut syariat ialah yang
termasuk dalam pengertia n babiimatul an‟aam yaitu jenis binatang apapun selain
binatang yang masuk dalam kategori haram.Menurut ulama kontemporer Mesir, Sayyid Sabiq, pengertian
babiimatul an’aam ialah unta, sapi, kerbau, dan kambing liar atau dipelihara, ayam.
40
Salah satu contoh makanan yang haram karena merusak kesehatan adalah Boraks yang merupakan senyawa kimia dengan nama natriurn tetraborat,
berbentuk kristal lunak. Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida serta asam borat. Baik boraks maupun asam borat memiliki
sifat antiseptik, dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci
mata. Secara lokal boraks dikenal sebagai bleng berbentuk larutan atau padatankristal dan ternyata digunakan sebagai pengawet misalnya pada
39
Hasbi Indra, “Halal Haram dalam Makanan”, h. 33.
40
Ibid, h.36.
57
pembuatan mie basah, lontong dan bakso.Dalam pengertian yang tidak berbeda disebutkan bahwa boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di
berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut
dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptik kayu.Daya pengawet yang kuat dari boraks
berasal dari kandungan asam borat didalamnya.Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika.Misalnya, larutan asam borat dalam air
digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil.Penggunaan
boraks ternyata telah disalahgunakan untuk pengawet makanan, antara lain digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie.
Boraks dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di
dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam
hati, otak, atau testis buah zakar, sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan
timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan
menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 - 20 gram atau lebih.Selain itu bahaya lainnya nafsu makan
menurun, gangguan pencernaan dan timbulnya gangguan SSP yakni membuat
58
orang menjadi bingung dan bodoh. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa apabila boraks juga termasuk racun bagi tubuh.
Dalam hukum Islam terdapat satu kaidah fikih yang berbunyi : ميرحتلا ىلع ليل دلا ل دي ىتح ةحابإا ءايشأا ىف لصأا
“Hukum asal segala sesuatu adalah boleh sampai adanya dalil petunjuk, argumentasi yang menunjukkan adanya keharaman melakukan sesuatu
tersebut” Apabila dikaitkan dengan formalin dan boraks, sebenarnya kedua bahan
ini boleh digunakan, namun kedua bahan ini akan menjadi haram digunakan apabila adanya dalil atau petunjuk atau adanya argumentasi yang membuat
formalin dan boraks haram digunakan. Bolehnya menggunakan formalin dan boraks adalah selama digunakan sesuai dengan fungsi aslinya, dan baru dikatakan
haram apabila kedua bahan tersebut disalahfungsikan. Penyalahgunaan formalin dan boraks ini tentunya akan mendatangkan kemudaratan. Kemudaratan-
kemudaratan tersebut berupa bahaya pada tubuh manusia yang dapat membawa kepada kematian.
41
Allah menyuruh kita memakan makanan halal lagi baik tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri.Halal itulah yang membawa kebaikan.
Sedangkan sebaliknya, yaitu yang haram akan membawa keburukan. Makanan dan minuman yang halal mengandung kebaikan yang bermacam-macam bagi
orang yang mengkonsumsinya. Pertama, makanan yang halal akan membawa kepada kesehatan jasmani dan rohani. Sudah merupakan fakta yang diakui para
41
http:www.abdulhelim.com201207formalin-dan-boraks-dalam-perspektif.html.
59
ulama dan ahli ilmu bahwa makanan mempunyai pengaruh bagi tubuh manusia.Makanan yang baik bersih, bergizi membuat tubuh menjadi
sehat.Tubuh yang sehat berpengaruh pada rohani yang sehat.Berfikit menjadi lancar, dan bekerja pun jadi lebih mudah. Kedua, makanan yang halal membuat
doa mudah dikabulkan oleh Allah. Salah satu syarat dikabulkannya doa seseorang adalah terhindarna dia dari barang yang haram. Serajin apapun dia memohon
kepada Allah, jika ada secuil saja barang haram dalam tubuhnya, maka doanya akan tertahan tidak sampai ke Tuhan. Ketiga, makanan yang halal membawa
kepada keberkahan. Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik, diantaranya dengan selalu mengkonsumsi makanan yang halal, maka Allah pun
akan menurunkan kebaikan kepada kita.
42
Untuk menghindari kecurigaan terhadap makanan yang dianggap halal atau telah diberi label halal sebaiknya diperhatikan
juga hal-hal seperti; Bahan-bahan dasar yang digunakan adalah halal.
Komponen ramuan dan bahan tambahan adalah halal. Proses produksi berdasarkan syariat Islam.
Seperti yang telah dibahas bahwa makanan memang sangat dibutuhkan bagi manusia. Tidak halal atau haram adalah sesuatu yang dilarang atau
diharamkan Allah dan Rasul Nya dalam al- Qur’an maupun hadist baik dengan
pernyataan tegas maupun dalam bentuk prinsip; yang dilarang Allah dan Rasul
42
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Direktorat Jednderal Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah
jum’at, h. 82-84.
60
Nya, tidak pernah dianjurkan, tidak pernah didiamkan oleh Allah dan Rasul Nya.
43
Allah SWT berfirman dalam al- Qur’an surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya
“Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah daging babi, dan daging hewan yang disembelih bukan atas nama Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas. Kecuali yang sempat kamu sembelih.Dan diharamkan pula yang disembelih untuk
berhala ”.Dalam ayat ini dijelaskan bahwa yang diharamkan oleh Allah itu ada
sepuluh macam. Sebenarnya bisa diringkas menjadi empat macam karena poin ke lima dan ke sepuluh merupakan rincian dari poin pertama sampai ke empat.
Hewan yang mati karena tercekik, di pukul, jatuh, ditanduk, dan diterkam binatang buas merupakan rincian dari pengertian bangkai. Sedangkan hewan yang
dipersembahkan untuk berhala merupakan penjelasan dari hewan yang disembelih atas nama selain Allah. Darah dan daging babi tidak diberikan perincian lagi
karena sudah jelas.
44
Di Indonesia kasus produk haram pernah terjadi.Satu merek bumbu masak ternyata bisa membuat masalah nasional.Polisi sibuk menangkap pemimpin
pabrik dan menahan mereka di sel. PT Ajinomoto yang dipersoalkan adalah porcine enzim dari pancreas babi yang digunakan dalam rangkaian produksinya.
Proses produksi diawali dengan pemakaina enzim porcine sebagai katalisator bahan perantara yang digunakannya memudahkan reaksi kimia untuk
menghidrolisis protein kedelai menjadi bactosoytone satu jenis protein pendek.
43
Hasbi Indra,Halal Haram dalam Makanan, h. 36.
44
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah Direktorat Jednderal Masyarakat Islam Departemen Agama RI tahun 2007, Islam dan Produk Halal serial khutbah
jum’at, h. 118.
61
Sebagai bahan perantara, tentu saja enzyme porcine tidak ikut menjadi bagian dari bactosoytone yang dipakai sebagai nutrisi untuk mengembang biakkan mikroba.
Selanjutnya, mikroba dipakai dalam proses fermentasi tetes tebu menjadi sodium glutamate MSG. melalui proses pemurnian, di dapat bentuk kristal dan itulah
MSG yang dilempar ke pasar.
45
contoh tersebut bisa menjadi pelajaran betapa makanan yang awalnya diberikan Allah halal di olah oleh manusia menjadi haram
dan merusak kesehatan terlebih lagi saat ini sudah banyak oknum-oknum yang menjual makanan haram atau yang di olah tidak sesuai syariat islam maupun
kesehatan. Salah satu prinsip yang telah ditetapkan Islam adalah bahwa jika Islam
mengharamkan sesuatu, ia juga mengharamkan segala perantara yang mengarah pada yang haram tersebut dan menutup jalan yang menuju kesana. Apabila Islam
mengharamkan zina
umpamanya, Islam
juga mengharamkan
semua pendahuluannya dan apa saja yang dapat mengajak ke perbuatan itu termasuk
dalam hal makanan.
45
Hasbi Indra, Halal Haram dalam Makanan, h. 22.
62