BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi dalam kehidupan manusia semakin dirasakan urgensinya, bukan saja disebabkan kemajuan teknologi tetapi karena hasrat
dasar sosial yang terdapat dalam diri manusia. Karena komunikasi merupakan hal yang mendalam di kehidupan manusia. Manusia tidak bisa
berinteraksi kalau tidak berkomunikasi. Manusia adalah makhluk sosial yang hanya dapat hidup,
berkembang, dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dengan manusia lain. Salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja
sama dengan manusia adalah komunikasi. Komunikasi pada dasarnya merupakan proses penyampaian pesan
berupa pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan untuk memberi tahu atau merubah sikap, pendapat dan
perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung, dan yang terpenting penyampaian pesan tersebut terjadi secara utuh dan jelas. Pikiran bisa
merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan lain sebagainya yang timbul dari
lubuk hati.
1
Dalam kondisi tertentu, komunikasi juga dapat dilakukan dengan bahasa isyarat atau dengan kode.
Berkomunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat popular dan pasti dijalankan dalam pergaulan manusia. Sebagaimana
aksioma komunikasi mengatakan bahwa manusia selalu berkomunikasi dan tidak dapat menghindari komunikasi. Komunikasi adalah proses kegiatan
pengoperan dan penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain, dalam usaha mendapatkan pengertian.
Untuk kegiatan komunikasi, seseorang dapat melakukannya melalui lembaga-lembaga atau pranata yang terdapat di lingkungan
masyarakat. Seperti lembaga keagamaan, lembaga politik, lembaga hukum, maupun lembaga-lembaga lainnya. Semua lembaga atau pranata itu dapat
dipakai sebagai sarana bagi terjadinya kegiatan komunikasi diantara masyarakat.
Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya dalam suatu lembaga organisasi. Yang mana
organisasi merupakan suatu wadah sekumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama, di mana dalam aktivitasnya
membutuhkan pembagian kerja. Untuk mencapai tujuan organisasi, tentunya dibutuhkan komunikasi yang baik bagi anggotanya. Dalam mengemban
tugas, para anggota suatu organisasi sangat membutuhkan proses komunikasi yang baik demi terlaksananya program kerja untuk kepentingan
dan tujuan organisasi.
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005, cet.ke-19, h.11
Salah satu organisasi yang dimaksud ialah menggunakan sarana atau tempat yang ada, dan dikenal oleh masyarakat luas, yaitu pengajian.
Karena pengajian sangat cocok digunakan dikalangan masyarakat, khususnya dikalangan remaja. Pengajian merupakan organisasi pendidikan
non formal, yang memberikan pengajaran khusus keagamaan. Contohnya dengan mengadakan pengajian secara berkala, belajar membaca Al-Qur’an,
Fiqih, dan sebagainya. Pengajian adalah salah satu media terbaik dalam menyampaikan
dakwah, dan pengajian ini biasanya diberikan di tengah-tengah orang banyak, yang kemungkinan semuanya dikenal oleh juru dakwah atau hanya
sebagian saja. Selain itu, pengajian juga biasanya dipergunakan untuk menerangkan ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits, atau menerangkan suatu
masalah agama, seperti Fiqh. Mengingat pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi, tentu
hal ini sangat dirasakan pula oleh Pengajian Ar-Ruhul Jadid dalam menjalankan program kerja, kegiatan antar sesama pengurus dan anggota
pengajian. Pengajian Ar-Ruhul Jadid terbentuk pada tanggal 25 Mei 2002
dengan tujuan membuat sebuah wadah untuk para remaja agar dapat melakukan kegiatan positif khususnya di bidang keagamaan. Hal ini
dikarenakan semakin menurunnya pengaruh baik di lingkungan sekitar. Karena pada kenyataannya, saat ini banyak sekali di kalangan remaja yang
belum paham membaca Al-Qur’an, dan kurang memahami tentang ajaran
Islam. Kenyataan seperti ini sungguh ironis mengingat remaja merupakan salah satu generasi penerus bangsa.
Pengajian Ar-Ruhul Jadid merupakan sebuah wadah atau tempat untuk belajar agama Islam, menanamkan norma agama melalui pengajian
dan dakwah atau pembacaan Al-Qur’an, sebagai usaha meningkatkan pemahaman agama dilingkungan masyarakat yang ditujukan kepada
kalangan remaja. Sebagai forum komunikasi umat Islam, Pengajian Ar-Ruhul Jadid
mempunyai fungsi, peranan dan potensi yang besar dalam mensyiarkan agama Islam dikalangan remaja dan meningkatkan kecerdasan para remaja
tentang agama. Meskipun pengajian ini terbuka untuk kalangan umum, akan tetapi dalam realitanya anggota Pengajian Ar-Ruhul Jadid kebanyakan
adalah remaja. Berdasarkan tujuan Pengajian Ar-Ruhul Jadid yaitu meningkatkan
pemahaman agama kepada anak remaja itulah yang membuat Pengajian Ar- Ruhul Jadid berkembang dari sejak awal berdirinya sampai sekarang. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah anggota remaja yang mengikuti pengajian ini semakin bertambah.
Setiap menjalankan aktivitasnya, Pengajian Ar-Ruhul Jadid selalu berkomunikasi antar sesama pengurus ataupun anggota. Hal ini tentunya
untuk melancarkan jalannya Pengajian dan kerukunan antar sesama pengurus dan anggota. Salah satunya, pengurus selalu melibatkan anggota
setiap kali mengadakan kegiatan dalam pengajian.
Maka sebagai organisasi, sudah sewajarnya jika dalam Pengajian Ar-Ruhul Jadid selalu tercipta komunikasi yang baik, tidak hanya antar
sesama pengurus, anggota dan juga kepada Ustadz yang memberikan materi pengajian setiap minggunya. Hal ini tentunya agar sesama pengurus,
anggota dan Ustadz yang mengajar tercipta sebuah kerja sama yang baik dalam menjalankan Pengajian Ar-Ruhul Jadid.
Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana komunikasi dalam Pengajian Ar-Ruhul Jadid dalam menciptakan
kebersamaan dan kekompakkan dalam menjalankan pengajiannya. Untuk itu penulis
menuangkannya dalam
bentuk penelitian yang berjudul
“Komunikasi Dalam Pengajian Ar-Ruhul Jadid Jaticempaka-Pondok Gede”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah