Menurut informan 2, 3, 4, 6, dan 7 metode tanya jawab sangat tepat digunakan dalam pengajian karena jama’ah pengajian bisa bertanya
tentang materi yang belum mereka mengerti. Metode tanya jawab termasuk ke dalam kategori komunikasi antar
pribadi dan komunikasi kelompok. Dikatakan komunikasi antar pribadi karena dalam tanya jawab hanya melibatkan jama’ah yang bertanya dan
ustadz sebagai penjawabnya. Tetapi ketika ustadz menjawab pertanyaan dari jama’ah yang bertanya, maka ini termasuk ke dalam komunikasi
kelompok karena jawaban dari ustadz didengarkan oleh semua jama’ah pengajian.
3. Diskusi
Metode diskusi adalah suatu metode di dalam mempelajari atau menyampaikan materi dengan jalan mendiskusikan materinya sehingga
menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku.
80
Diskusi adalah suatu cara penyampaian materi, dimana Ustadz memberikan kesempatan kepada anggota jama’ah pengajian untuk
mendiskusikan suatu pembicaraan mengenai materi ceramah yang telah disampaikan, tujuannya untuk mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan serta untuk dapat memecahkan suatu masalah. Misalnya, ustadz memberikan materi tentang batasan aurat bagi laki-laki dan
perempuan, setelah itu jama’ah pengajian harus mendiskusikannya dan memberikan kesimpulan berdasarkan hasil kesepakatan diskusi mereka.
80
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman Guru Agama Sekolah Lanjutan Atas, 19741975, h.15
Menurut informan 1, 5, dan 9 metode diskusi sangat tepat digunakan dalam pengajian agar jama’ah bisa mendiskusikan masalah-
masalah yang rumit dan jama’ah juga bisa mengungkapkan pendapatnya masing-masing. Selain itu suasana pengajian juga akan terasa lebih hidup
dan tidak membosankan. Metode diskusi ini termasuk ke dalam komunikasi kelompok,
karena dalam diskusi, melibatkan semua jama’ah pengajian.
4. Personal Approach Pendekatan Secara Pribadi
Metode personal approach yaitu metode yang dilaksanakan dengan cara langsung melakukan pendekatan kepada setiap pribadi.
81
Metode ini pada prakteknya dilaksanakan secara individu, yaitu dari pribadi ke pribadi secara tatap muka. Meskipun jama’ah yang dihadapi
berjumlah banyak, tetapi cara menghadapinya melalui satu persatu. Metode personal approach yang digunakan oleh Ustadz ialah
berupa dialog yang merupakan suatu pembicaraan secara pribadi dan tatap muka yang dilakukan oleh Ustadz terhadap salah satu jama’ahnya, yang
memerlukan perhatian penuh dan nasihat-nasihat untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh jama’ah tersebut.
Metode seperti ini biasanya dilakukan oleh jama’ah pengajian yang malu untuk bertanya secara langsung pada saat pengajian berlangsung. Hal
ini biasanya dikarenakan masalah yang dihadapi atau pertanyaan yang akan diajukan tersebut terlalu pribadi dan tidak ingin diketahui oleh
jama’ah yang lain. Oleh karena itu, metode ini sangat tepat untuk jama’ah
81
Proyek Penerangan Bimbingan dan Dakwah Khutbah Agama Islam Pusat, Risalah Metodologi dakwah Terhadap Narapidana, Jakarta: 1978, h.36
yang memerlukan perhatian khusus dan nasihat-nasihat untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.
Menurut informan 8, metode ini bisa menbantu jama’ah pengajian yang ingin berkonsultasi dengan ustadz mengenai masalah yang dihadapi,
dan ustadz dapat memberikan nasehat atau solusi atas apa yang dihadapi jama’ah tersebut.
Metode personal approach sudah sangat jelas masuk ke dalam kategori komunikasi antar pribadi. Dalam metode ini hanya melibatkan
ustadz dengan salah satu jama’ah pengajian yang ingin berkonsultasi secara pribadi dan tatap muka kepada ustadz.
Dari beberapa metode yang digunakan oleh ustadz dalam pengajian Ar-Ruhul Jadid, bentuk komunikasi yang paling banyak digunakan dalam
pengajian Ar-Ruhul Jadid adalah komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok tidak hanya digunakan pada saat ustadz memberikan ceramah
kepada jama’ah pengajian atau pada saat pengurus mengadakan rapat dengan anggota pengajian. Tetapi, komunikasi kelompok juga digunakan
pada saat tanya jawab dan diskusi yang semuanya melibatkan ustadz dan jama’ah pengajian.
D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi dalam Pengajian