Pendidikan Perekonomian Masyarakat RW. 010 Kelurahan Kebon Sirih Kecamatan Menteng

34 - timur : RW.008 - barat : jalan menteng raya - selatan : kelurahan cikini Kepadatan penduduk menjadikan daerah ini rawan akan segala tindak kejahatan. Menjadikan daerah ini disegani dibanding daerah lain di kawasan kelurahan kebon sirih. Obat-obatan terlarang, perkelahian massa, seperti sudah menjadi keseharian di daerah ini.

B. Penduduk

Wilayah RW 010 adalah wilayah dengan penduduk yang paling padat bila dibandingkan dengan RW lain yang terdapat di wilayah kelurahan kebon sirih. Jumlah kepala keluarga yang tercatat dikelurahan adalah sebanyak 619 kepala keluarga WNI dan tambahan 1 kepala keluarga WNA. Jumlah keseluruhan adalah 620 kepala keluarga, yang terbagi atas 507 laki-laki dan 113 perempuan. 1 Jumlah penduduk keseluruhan mencapai 2556 jiwa. Dengan perincian, jenis kelamin laki-laki sebanyak 1294 jiwa, dan jenis kelamin wanita sebanyak 1261 jiwa. Ditambah warga asing perempuan 1 jiwa.

C. Pendidikan

Dengan kepadatan yang telah dipaparkan diatas, harusnya menjadikan daerah ini sebagai penghasil bibit-bibit penerus bangsa yang banyak. Namun sangat disayangkan, faktor pendidikan anak-anak yang ada disini kurang darikata cukup. Hal ini dikarenakan pendidikan bukan prioritas bagi para orang tua dengan alasan 1 Data pada bulan oktober 2008 35 mahalnya biaya pendidikan. Perbandingan anak-anak yang sekolah hingga SLTA hanyalah seperempat dari jumlah anak yang ada. Lainnya adalah lulusan SD dan SLTP ataupun tidak tamat sekolah. Dan parahnya anak-anak yang menginjak bangku perkuliahan bisa terhitung dengan jari. Ekonomi yang sangat pas-pasan menjadikan anak-anak disini harus bisa mencari biaya sendiri untuk membantu keluarga. Kerja serabutan atau berjualan menjadi andalan mereka. Tak jarang mereka melakukan perbuatan melawan hukum untuk menghidupi keluarga. Obat-obatan terlarang sangat terkenal disini. Tak terhitung sudah anak-anak yang mati karena memakai obat-obatan terlarang, tapi tidak membuat warga sadar karena itu bagi sebagian warga adalah sumber mata pencaharian mereka.

D. Perekonomian Masyarakat RW. 010 Kelurahan Kebon Sirih Kecamatan Menteng

Kepadatan penduduk yang terjadi menandakan bahwa penghasilan masyarakat disini rendah. Pekerjaan sebagian penduduk adalah buruh ataupun berdagang. Ditambah lagi dengan minimnya pendidikan yang dianyomi oleh pemuda-pemuda yang ada menjadikan mereka sulit berkembang dan mendapat pekerjaan yang layak. Kebanyakan penghasilan dari keluarga disini adalah berdagang ataupun menjadi buruh. Anak-anak mereka pun seperti mereka. Ikut bekerja membantu orangtuanya. Hal ini menjadikan mereka sulit untuk mandiri dan berkembang. Mereka tidak akan jauh-jauh dari orang tua mereka. Menambah beban malah bisa 36 dikatakan begitu. Tidak mempunyai keinginan untuk keluar dan mencoba untuk maju. Berfikiran pendek. Mereka sama sekali tidak mempunyai keinginan untuk keluar. Bahkan setelah berkeluarga pun mereka tetap tinggal disini. Dengan alasan daerah ini sangat dekat kemana-mana. Dengan demikian menjadikan wilayah ini semakin sempit karena luas wilayah yang tidak juga bertambah namun penduduknya terus bertambah dan sesak. Perniagaan menjadi agak lumayan di daerah ini. Tidak akan sulit mencari warung ataupun rumah makan karena hampir di tiap-tiap gang ada yang berjualan. Namun ada beberapa kegiatan perniagaan yang meresahkan di daerah ini. Penjualan obat-obatan terlarang marak disini. Dari dulu daerah ini terkenal dengan hal tersebut. Masyarakat yang ada terlalu masa bodoh dengan keadaan sekitar apalagi bila menyangkut urusan perut. Beberapa masyarakat yang ada dan tahu akan hal ini tidak ada yang berani melapor ke pihak berwajib dengan alasan tidak enak hati dengan orang tersebut karena merupakan warga asli. Bisa disebutkan bahwa perekonomian di wilayah ini sangat rendah. Hal ini disebabkan mungkin karena kurangnya lahan pekerjaan. Rata-rata penduduknya adalah karyawan swata, buruh, dan lain-lain. Oleh karenanya penghasilan penduduk disini tidaklah besar sehingga berdampak kepada taraf hidup keluarga di bawah rata- rata. Hal ini menjadikan nak-anak di wilayah ini putus sekolah dengan alasan tidak mempunyai biaya. Dengan banyaknya anak-anak yang putus sekolah menjadikan wilayah ini sukar untuk maju. 37 Masalah perekonomian yang rendah ini menjadi faktor pembentuk jati diri para anak-anak di lingkungan ini. Perhatian yang kurang menjadikan mereka sering salah pergaulan. Ditambah dengan maraknya kenakalan remaja yang sudah sangat memprihatinkan membuat mereka semakin tak terkendali. Di usia yang masih tergolong muda, mereka sudah mengenal rokok, minuman keras, obat-obatan terlarang, bahkan seks bebas. Maka tidaklah mengherankan apabila di umur sekitar 17-an mereka sudah ada yang menikah. Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa kebiasaan buruk sudah mulai ditinggalkan. Saat ini beberapa orang tua sudah tersadar akan pentingnya pendidikan. Beberapa pemuda pun tergerak untuk berubah ke taraf hidup yang lebih baik. Sudah ada yang berani keluar untuk maju. Ketaatan dalam hal beribadah pun sudah mulai berkembang. Beberapa pengajian terbentuk disini. Membuka peluang untuk belajar melalui taklim-taklim baik ibu maupun bapak. Ada beberapa fasilitas umum di daerah ini, diantaranya; rumah sakit, hotel, museum, tempat beribadah dan MCK yang bisa dikatakan lumayan terawat. MCK disini menjadi kebutuhan pokok warga karena dengan bangunan rumah yang semi permanent, sempit, dan berisikan beberapa kepala keluarga mustahil untuk membangun kamar mandi yang baik. Dibutuhkan perhatian yang sangat khusus sekali dari para orang tua untuk mendidik anak-anak di lingkungan ini. Karena lengah sedikit saja, anak-anak meraeka sudah terjerumus dengan pergaulan lingkungan yang meresahkan. 38 Maka dari itu dibutuhkan kewaspadaan yang besar dari para orang tua agar anak-anak tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Mungkin dengan mengontrol anak-anak mereka termasuk kedalam protek yang baik untuk masa depan anaknya. 39

BAB IV PEMBAHASAN SERTA ANALISA DATA