lix Dengan demikian berhasil tidaknya pelaksanaan pemungutan
pajak bayak tergantung pada wajib pajak sendiri. c. With holding system
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh wajib pajak sesuai dengan ketentuan undang- undang perpajakan yang berlaku. Penunjukan pihak ketiga ini bisa
dilakukan dengan undang-undang perpajakan, keputusan presiden dan peraturan lainnya untuk memotong dan memungut pajak, menyetorkan
dan mempertanggung jawabkan melalui sarana perpajakan yang tersedia. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak
tergantung pada pihak ketiga yang ditunjuk.
3. Azas keadilan dalam Pajak Penghasilan PPh
Azas keadilan dalam pemungutan pajak penghasilan ada dua yaitu:
a. Azas keadilan horizontal Menurut Prof. R. Mansury, Ph.D dalam Irwansyah Lubis
2006:130, pajak penghasilan yang diinginkan sesuai dengan azas keadilan, maka perlu memegang teguh atau memenuhi syarat keadilan
horizontal, antara lain: 1
Pengertian penghasilan adalah semua tambahan kemampuan
ekonomis, yaitu semua tambahan kemampuan untuk dapat
lx menguasai barang dan jasa, dimasukkan dalam pengertian objek
pajak atau pengertian penghasilan. 2
Globality: semua tambahan kemampuan itu merupakan ukuran dari keseluruhan kemampuan membayar, oleh karena itu harus
dijumlahkan menjadi satu sebagai objek pajak. 3
Net Income: adalah jumlah neto setelah dikurangi semua biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan itu.
4 Personal exemption: untuk wajib pajak orang pribadi semua
pengurang untuk memelihara diri wajib pajak harus diperkenankan PTKP.
5 Equal treatment for the equals: jumlah seluruh penghasilan yang
memenuhi pengertian penghasilan, apabila junlahnya sama, dikenakan pajak dengan tarif sama, tanpa membedakan jenis-jenis
penghasilan atau sumber penghasilan. b. Azas keadilan vertikal
Menurut Prof. R. Mansury, Ph.D dalam Irwansyah Lubis 2006:131, pajak penghasilan yang diinginkan sesuai dengan azas
keadilan, maka perlu memegang teguh atau memenuhi syarat keadilan vertikal, antara lain:
1 Unequal treatment for the unequal: yang membedakan besarnya
tarif adalah jumlah seluruh penghasilan atau jumlah seluruh tambahan ekonomis, bukan karena perbedaan sumber penghasilan
atau perbedaan jenis penghasilan.
lxi 2
Progression: apabila jumlah penghasilan seorang wajib pajak lebih besar, dia harus membayar pajak lebih besar dengan menetapkan
tarif pajak yang prosentasenya lebih besar.
4. Definisi penghasilan menurut perpajakan
Menurut UU PPh No. 17 tahun 2000 pasal 4 ayat 1, “Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun”.
5. Penghasilan terkait dengan transaksi obligasi