Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa suatu anggaran mempunyai empat unsur, yaitu:
a. Rencana, ialah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.
b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada didalam
perusahaan. c. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit kesatuan yang dapat
diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. d. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yaitu yang menunjukan
bahwa anggaran berlakunya untuk masa yang akan datang.
2. Fungsi dan Prinsip Anggaran
Adapun fungsi anggaran bagi perusahaan menurut M. Nafarin 2007, adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pedoman kerja. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta
sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan- kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang.
b. Sebagai alat pengkoordinasiaan kerja. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar
semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
40
c. Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding
untuk menilai evaluasi realisasi kegiatan perusahaan. Dalam penyusunan anggaran APBD menurut Rinusu Mastuti
2008: 4, ada beberapa prinsip dasar yang harus diakomodir, yaitu: a. Transparan
b. Partisipatif c. Disiplin
d. Keadilan e. Efisiensi dan efektivitas
f. Rasional dan terukur
3. Keunggulan dan Keterbatasan Anggaran
Menurut Hansen dan Mowen 2005 menjelaskan keunggulan- keunggulan anggaran sebagai berikut:
A budgetary systems gives an organization several advantage: a. It forces managers to plan;
b. It provides information that can be used to improve decision making; c. It provides a standard for performance evaluation;
d. It improves comunication and coordination. Disamping keuntungan-keuntungan dari pemakaian anggaran,
namun anggaran pun memiliki keterbatasan, diantaranya: a. Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang
akan datang. Ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan estimator, ketidaktepatan anggaran
41
berakibat tidak dapat dipakai sebagai alat perencana, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.
b. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi tertentu, oleh
karena itu perubahan kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran.
c. Anggaran dapat diapakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua pihak terutama manajer-manajer perusahaan secara terus
menerus dan terkoordinasi berusaha dan bertanggung jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam anggaran.
d. Semua pihak didalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat untuk membantu manajemen, akan tetapi tidak dapat
menggantikan fungsi manajemen dan “judgement” manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan dan pengalamannya.
4. Penggolongan Anggaran