berakibat tidak dapat dipakai sebagai alat perencana, koordinasi, dan pengawasan dengan baik.
b. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi tertentu, oleh
karena itu perubahan kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran.
c. Anggaran dapat diapakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua pihak terutama manajer-manajer perusahaan secara terus
menerus dan terkoordinasi berusaha dan bertanggung jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam anggaran.
d. Semua pihak didalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat untuk membantu manajemen, akan tetapi tidak dapat
menggantikan fungsi manajemen dan “judgement” manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan dan pengalamannya.
4. Penggolongan Anggaran
Menurut Mulyadi 2001, suatu organisasi atau perusahaan biasanya memiliki suatu paket anggaran yang disebut dengan anggaran
induk atau master budget. Anggaran induk ini terdiri dari tiga bagian penting, yaitu:
a. Anggaran operasi Anggaran operasi adalah anggaran yang merencanakan kegiatan-
kegiatan perusahaan selama periode tertentu yang akan datang. Elemen anggaran operasi ini antara lain: anggaran pendapatan dan anggaran
42
biaya. Dengan demikian anggaran operasi bersangkutan dengan kegiatan untuk menghasilkan laba. Hasil akhir dari proses penyusunan
anggaran operasi adalah proyeksi laporan laba projected income statement
. b. Anggaran kas
Anggaran kas yaitu anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas maupun perubahan yang berupa
pengeluaran kas. c. Anggaran modal
Anggaran modal adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang perubahan-perubahan aktiva tetap dari waktu ke
waktuselama periode yang akan datang. Dari klasifikasi tersebut diatas, maka anggaran pendapatan
termasuk kedalam anggaran operasi. Anggaran ini menggambarkan rencana perusahaan untuk memperoleh pendapatan.
5. Prosedur Penyusunan Anggaran
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan anggaran serta pelaksanaan kegiatan anggaran lainnya, ada
ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan yang paling berwenang dan bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan perusahaan. Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun
43
anggaran dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapun siapa dan bagian apa yang diserahi tugas mempersiapkan dan
menyusun anggaran perusahaan dikoordinasikan dan diadministrasikan oleh dua unit organisasi, yaitu departemen atau bagian anggaran dan
panitia anggaran. Menurut Yuwono, dkk 2005: 33, departemen anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini:
a. Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyiapan rancangan anggaran.
b. Mengkoordinasikan dan menerbitkan asumsi-asumsi yang dipakai sebagai dasar penyusunan rancangan anggaran perusahaan.
c. Membantu setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban.
d. Mengolah rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban menjadi rancangan anggaran induk master budget.
e. Menganalisis realisasi anggaran, menafsirkan hasil-hasilnya dan membuat laporan ringkas mengenai hasil analisisnya tersebut kepada
direksi. f. Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggaran
perusahaan. g. Mengordinasikan dan secara fungsional mengendalikan pekerjaan
departemen anggaran di esselon bawah.
44
Menurut M. Nafarin 2007 dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan
perilaku para
pelaksana anggaran
dengan cara
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Anggaran harus dibuat serealitas dan secermat mungkin sehingga tidak
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang di buat terlalu rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran terlalu tinggi
hanyalah angan-angan. b. Untuk memotivasi
manajer pelaksana diperlukan partisipasi
manajemen puncak direksi. c. Anggaran yang di buat harus mencerminkan keadilan, sehingga
pelaksana tidak merasa tertekan tetapi justru termotivasi. d. Untuk membuat laporan realistis anggaran diperlukan laporan yang
akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera di antisipasi lebih dini.
Masih menurut M. Nafarin 2007 dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan. b. Data masa lalu.
c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. d. Pengetahuan tentang tak-tik, strategi, dan gerak-gerik pesaing.
e. Kemungkinan adanya perubahan pemerintah. f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
45
Panitia anggaran terdiri dari anggota senior manajemen, seperti kepala bagian operasi, kepala bagian keuangan. Panitia anggaran
melakukan peranan yang penting. Mereka mengkoordinasikan berbagai jenis usulan anggaran dari berbagai pusat pertanggungjawaban untuk
kemudian disusun menjadi rancangan induk master budget. Anggaran yang disusun merupakan rancangan anggaran atau draft
angaran. Rancangan anggaran tersebut kemudian diserahkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan serta ditetapkan sebagai
anggaran yang definitif. Sebelum disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, masih dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan
terhadap rancangan tersebut, dan dimungkinkan pula untuk diadakannya pembahasan-pembahasan antara pimpinan tertinggi perusahaan dengan
pihak yang diserahi tugas menyusun anggaran tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka
rancangan anggaran tersebut telah menjadi anggaran yang definitf, yang akan dijadikan sebagai pedoman kerja, dan sebagai alat pengawasan kerja.
Mulyadi 2001, untuk menghasilkan anggaran yang dapat
berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian, penyusunan anggaran harus memenuhi syarat berikut ini:
a. Partisipasi manajer pusat
petanggungjawaban dalam
proses penyusunan angggaran.
b. Organisasi anggaran.
46
c. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengirim peran dalam penyusunan anggaran dan sebagai pengukur
kinerja manajer dalam pelaksanaan anggaran.
6. Laporan Anggaran