c.   Penggunaan   informasi   akuntansi   pertanggungjawaban   sebagai   alat pengirim  peran  dalam  penyusunan  anggaran  dan  sebagai  pengukur
kinerja manajer dalam pelaksanaan anggaran.
6.   Laporan Anggaran
Laporan   anggaran   merupakan   hal   yang   sangat   penting   dalam pengendalian  suatu  perusahaan.  Laporan  anggaran  adalah  laporan  yang
sistematis  dan  terperinci  tentang  realisasi   pelaksanaan  anggaran,  beserta analisis dan evaluasinya. Dengan  kata  lain, laporan anggaran menunjukan
analisis  perbandingan  antara  angka-angka  realisasi  pelaksanaannya  yang tercantum  dalam  catatan  akuntansi.  Analisis  tersebut  pula  yang
menunjukan  apakah  telah  terjadi  penyimpangan  antara  anggaran  dengan angka-angka   realisasi   pelaksanaannya   yang   tercantum   dalam   catatan
akuntansi.  Analisis  tersebut  pula  yang  menunjukkan  apakah  telah  terjadi penyimpangan antara anggaran dengan pelaksanaannya, serta faktor-faktor
yang   menyebabkan   terjadinya   penyimpangan   tersebut.   Penyimpangan yang  terjadi  dapat  bersifat  positif  menguntungkan  atau  bersifat  negatif
merugikan. Analisis  dan  evaluasi  atas  pelaksanaan  anggaran  merupakan  hal
penting  bagi  penyusunan  kebijaksanaan  tindak  lanjut  untuk  menghadapi periode-periode berikutnya.  Realisasi  anggaran  dapat diperoleh  dari  suatu
sistem  informasi  akuntansi  dalam  bentuk  laporan  realisasi  anggaran  yang dibuat  secara  periodik.  Agar  laporan  realisasi  anggaran  periodik  tersebut
47
dapat berfungsi secara efektif, menurut Mulyadi 2001,   maka diperlukan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a.   Penggunaan konsep pertanggungjawaban Konsep  pertanggungjawaban  perlu  ditetapkan  untuk  mengidentifikasi
pihak-pihak  yang bertanggung  jawab atas  hasil pelaksanaan  anggaran. Untuk   memudahkan   proses   pengendalian  diperlukan   adanya   suatu
sistem  organisasi   yang  secara  jelas  menggambarkan   adanya   suatu pusat
pertanggungjawaban. Dengan
demikian, setiap
pusat pertanggungjawaban  bertanggung  jawab  terhadap  hasil  yang  mereka
pikul. b.   Penggunaan konsep “Management by Exception Principle”
Konsep “Management by Exeption Principle”, berarti mempersiapkan suatu  laporan  pelaksanaan  anggaran  dengan  bentuk  penyajian  yang
berguna  bagi  pengambilan  keputusan  manajemen.  Oleh  karena  itu, untuk   mengajukan   laporan   pelaksanaan   anggaran   harus   disusun
bentuk-bentuk pelaporan  yang sesuai dengan  kehendak pimpinan agar laporan pelaksanaan anggaran tersebut dapat berfungsi secara efektif.
c.   Mencerminkan unsur komperatif Untuk melihat  kemungkinan adanya penyimpangan atau selisih antara
anggaran dengan realisasinya, maka perlu dipikirkan bentuk penyajian yang  dengan  mudah  dapat  dilihat  adanya  selisih  atau  penyimpangan
tersebut, karena satu sama lain dapat dibandingkan secara langsung.
48
d.   Tepat waktu Laporan  pelaksanaan  anggaran  harus  disajikan  sesuai  dengan  waktu
yang  dibutuhkan  oleh  manajemen  agar  dapat  memberikan  manfaat bagi pengambilan  keputusan dan harus mencerminkan  kondisi  historis
mengenai perusahaan yang sesungguhnya. e.   dapat dimengerti oleh pemakai
Laporan   pelaksanaan   anggaran   harus   dapat   dimengerti   oleh   para pemakainya,  sehingga  laporan  yang  disajikan  tersebut  memiliki  arti
bagi para pemakainya.
I.  Anggaran Pendapatan
Anggaran   pendapatan   merupakan   bagian   dari   anggaran   operasi. Anggaran   pendapatan   adalah   anggaran   yang   merencanakan   secara   lebih
terperinci  tentang  pendapatan  yang  akan  diperoleh  perusahaan.  Anggaran pendapatan terdiri atas proyeksi penjualan dalam unit dikalikan dengan  harga
jual  yang  diharapkan.  Diantara  semua  elemen  dari  anggaran  laba,  angaran pendapatan  adalah  yang  paling  penting  sehingga  anggaran  ini  merupakan
elemen  yang mengandung ketidakpastian paling besar. Tingkat ketidakpastian berbeda  dari  satu  perusahaan  dengan  perusahaan  lainnya  dan  dalam  satu
perusahaan  pun  ketidakpastian  ini  berbeda  dari  waktu  ke  waktu.  Perusahaan dengan   tunggakkan   pesanan   yang   besar   atau   perusahaan   yang   volume
penjualannya   dibatasi   oleh   kapasitas   produksi   akan   mempunyai   tingkat
49
ketidakpastian   yang  lebih  rendah  dalam  hal  proyeksi  penjualan  daripada perusahaan yang volume penjualannya  dipengaruhi ketidakpastian di pasar.
J.   Kerangka Pemikiran