10 •
Fraksi serum, juga disebut fraksi C Centrifuge serum mengandung sebagian besar komponen bukan karet yaitu air, karbohidrat, protein dan
ion-ion logam. •
Fraksi bawah, terdiri dari partikel-partikel koloid yang bersifat gelatin, mengandung senyawa nitrogen dan ion-ion kalsium serta magnesium
Omposunggu.M,1987
2.2. Jenis-jenis Karet Alam
Ada beberapa macam karet alam yang dikenal, diantaranya merupakan bahan olahan , ada yang setengah jadi, atau sudah jadi . Ada juga karet yang diolah kembali
berdasarkan bahan karet yang sudah jadi . Salah satu jenis karet alam yang dikenal luas adalah lateks pekat .
2.2.1. Lateks Pekat
Lateks pekat merupakan bahan baku pembuatan benang karet. Lateks pekat adalah jenis karet yang berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk lembaran atau
padatan lainnya. Lateks pekat yang dijual di pasaran ada yang dibuat melalui proses pemusingan. Biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk
pembuatan bahan-bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi. Lateks pekat adalah salah satu jenis ekspor karet alam Indonesia yang
tergolong dalam harga paling tinggi dibanding jenis karet ekspor lainnya seperti RSS Ribbed Smoked dan TSR Technically Specifid Rubber .
Lateks pekat dibuat dari olahan lateks kebun DRC 25-40 dengan proses pemekatan hingga kadar karet kering DRC menjadi lebih besar dari 60.
Universitas Sumatera Utara
11 Tujuan dari pemekatan lateks antara lain adalah:
1. Untuk memperoleh kadar karet kering DRC 60
2. Untuk mengurangi kenaikan biaya produksi .
3. Untuk mengetahui jumlah air yang ditambahkan pada pengenceran lateks
sampai kadar yang diketahui . 4.
Lateks yang pekat akan lebih seragam mutunya dan lebih sesuai untuk pengolahan barang dari karet yaitu benang karet. Sebelum lateks kebun
diolah menjadi lateks pekat, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan mutunya di laboraturium. Parameter mutu yang penting untuk
pemeriksaan adalah DRC, kadar NH3 dan bilangan VFA. Persyaratan mutu lateks kebun setiba di pabrik untuk dapat diolah menjadi lateks pekat
adalah : •
Kadar karet kering DRC : Minimum 28 •
Kadar amonia NH3 :minimum 3,5 gl •
Bilangan VFA :minimum 0,05 Dr.Tonel Barus,1995
Ada empat cara yang digunakan untuk mendapatkan lateks pekat yaitu : 1. Cara pemusingan Centrifuging
Proses pemekatan lateks kebun dipusingkan dengan menggunakan alat sentrifugasi pada kecepatan 5000-7000 rpm putaran permenit sehingga
menimbulkan sentrifugasi pertikel karet yang cukup besar sehingga lateks kebun terpisah menjadi 2 bagian yaitu kecepatan gerak partikel ke atas menjadi lebih
besar yang di sebut lateks pekat dengan KKK 60 sedangkan serum tertinggal dibagian bawah disebut skim dengan KKKnya 4-10 .
Universitas Sumatera Utara
12 2. Pendadihan Creaming
Cara pendadinan yaitu memekatkan lateks kebun dengan menggunakan bahan pendidihan misalnya garam amonium algionat . Bahan pendidih dicampurkan
kedalam lateks kebun dan diaduk sampai rata kemudian dibiarkan sampai beberapa
hari . Maka akan terpisah menjadi dua bagian yaitu bagian atas adalah lateks yang disebut dengan lateks dadih dengan KKK antara 55-60 dan bagian bawah
serumnya yang mengandung beberapa persen berat saja KKK 3 . 3. Penguapan Evaporating
Maksud dari penguapan ini adalah mengurangi kadar air dari lateks kebun dengan cara pemanasan . Lateks pekat yang diperoleh ini kadar karet keringnya antara 70-
75 dan masih mengandung bahan bukan karet. 4. Dekantasi Listrik Electrodecantation
Pada dekantasi listrik pemekatan lateks dilakukan dengan cara memasukkan 2 logam elektroda yaitu positif dan negatif ke dalam lateks kebun yang ditempatkan
dalam suatu tabung . karena butir-butir karet bermuatan negatif , maka butir-butir karet akan mengalir ke kutub positif dan mengumpal di sekelilingnya. Dengan
cara tersebut maka terpisahlah lateks kebun menjadi 2 bagian yaitu kutub positif terdapat lateks pekat sedangkan kutub negatif adalah serumnya. Dari keempat
cara tersebut yang paling banyak digunakan dalam industri adalah pemusingan karena
kapasitas produksi tinggi, viskositas lateks rendah tidak kental dan hasil lateksnya lebih murni tidak tercampur endapan dan kotoran mutu lateks pekat
pusingan ditentukan berdasarkan pengujian yang ditetapkan oleh ASTM D.1076- 1980 dan ISO 2004 Tim Penulis.PS.,1993.
Universitas Sumatera Utara
13
2.2.2. Sifat-sifat Lateks Kandungan bukan karet lateks yang terdiri dari air dan senyawa-senyawa