BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat
- Plat Stainless Steel
- Kipas Angin Sanyo
- Beaker Glass 600 ml pyrex
- Jam Alarm fox
- Gunting
- Kertas dan Karton
- Alat Pelobang Berdiameter 38 mm
- Kertas Grafik
- Wadah transparan
- Stoples plastik ukuran 2 Liter
3.2. Bahan - Kalsium Nitrat dalam Isopropil Alkohol 5
- Sampel ± 500 ml compound aktif
- Metanol
- Talkum Powder
- Sikloheksan
22
Universitas Sumatera Utara
3.3. Prosedur
1. Plate Stainless Steel dicelupkan kedalam larutan kalsium nitrat dalam isopropil alkohol 5, keringkan dengan menggunakan kipas angin 2-3 menit
2. Sampel diambil sebanyak ± 500 ml,lalu dimasukkan kedalam beaker glass 600 ml
3. Separoh plate stainless steel yang sudah kering tersebut dicelupkan kedalam sampel Compound dan keringkan selama 3-5 menit
4. Plate stainless steel dicelupkan kembali kedalam kalsium nitrat dalam isopropil 5 dingkat dan dilanjutkan terus pencelupan kedalam metanol dan dikeringkan
selama 30 menit, dihidupkan jam alarm 5. Pinggiran plat digunting dan dikeluarkan lembaran compound yang telah
kering sambil diolesi talkum powder, kemudian lembaran compound dilapisi dengan
Kertas dan karton, selanjutnya dicetak dengan alat pelobang berdiameter 38 mm
6. Sampel tersebut direndam kedalam sikloheksan selama 25 menit perendaman dilakukan pembacaan hasil diatas kertas grafik mm
7. Pembacaan Hasil Swelling Indeks : Pembacaan pada kertas mm setelah swelling
Diameter awal pada sample sebelum swelling
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
DATA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1. Data
Swelling indeks diperoleh dari perhitungan diameter sampel setelah pengembangan,
dibagi dengan diameter awal sampel. Dimana hasil swelling indeks yang diperoleh dapat mempengaruhi tegangan putus pada benang karet.
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Analisis Tes Swelling D1 mm
D2 mm Swelling Indeks
38 99,94
2,63 38
90,82 2,39
38 88,92
2,34 38
85,88 2,26
38 85,12
2,24 38
80,94 2,13
Keterangan D1 : diameter awal sampel sebelum mengembang
D2 : diameter sampel setelah mengembang mm
Universitas Sumatera Utara
24 4.2. Perhitungan
1. Perhitungan swelling indeks Swelling
=
D1 D2
Contoh : Diketahui
: D1 Diameter awal sampel = 38 mm
D2 Diameter pengembangan = 99,94 mm
Ditanya : Swelling Indeks
Jawab :
Swelling
=
D1 D2
=
38 mm
99,94 mm
Data selengkapnya pada tabel 4.1
4.3. Pembahasan Dalam pengolahan lateks banyak sekali digunakan bahan-bahan kimia.