24
khususnya pada waktu adzan maghrib berkumandang dikala pergantian siang dengan malam yang seharusnya diisi dengan ibadah kepada Allah.
Selain ketika shalat maghrib, fenomena yang nampak juga adalah ketika datang waktu shalat jum’at yang notabene merupakan ibadah wajib yang
tidak boleh diabaikan. Mereka terang-terangan tidak melaksanakan shalat, tidak mau beribadah kepada Allah swt yang telah memberikan kekuatan
serta ni’mat yang sangat berlimpah. Mereka tidak menghiraukan shalat dan ibadah-ibadah yang lain. Padahal cara pelaksanaan shalat itu bermacam-
macam, bisa dilaksanakan sendiri munfarid ataupun bersama orang lain berjama’ah, dengan demikian adanya dua cara pelaksanaan shalat secara
tekhnis lebih memudahkan dalam beribadah. Shalat berjama’ah ialah shalat yang dilakukan sekurang-kurangnya
oleh dua orang, seorang berperan menjadi imam dengan posisi berada di depan, dan seorang lagi menjadi makmum dengan posisi di belakang
imam. Adapun pahala bagi orang yang melaksanakan shalat berjama’ah lebih besar daripada yang melaksanakan shalat sendiri, yaitu 27 derajat
sedangkan yang shalat sendiri hanya satu derajat.
27
Shalat munfarid atau shalat sendiri adalah shalat yang dilaksanakan secara sendiri oleh masing-masing individu. Bagi perempuan lebih baik
melaksanakan shalat di rumah secara individu, sedangkan bagi laki-laki di masjid secara berjama’ah.
E. Sebab-sebab tidak melaksanakan shalat
Shalat merupakan kewajiban yang tidak bisa dihindari bagi seluruh umat Islam baik laki-laki maupun perempuan sejak mulai baligh sampai akhir
hayat. Kewajiban ini mutlak dan bersifat mengikat tanpa bisa ditawar, namun sungguh sangat disayangkan ada sebagian umat Islam yang lalai bahkan
sengaja tidak melaksanakan ibadah wajib ini. Pewajiban ibadah ini sesungguhnya merupakan bagian dari ujian ketaatan kepada Allah swt yang
dapat membedakan antara yang benar-benar beriman dan yang kafir,sehingga jika seseorang mengaku beragama Islam tetapi tidak mau shalat, maka
27
Drs. Lahmudin Nasution, M.Ag. Fiqh 1, h. 90
25
sesungguhnya ia belum benar-benar beriman. Berbagai macam penyebab yang menyebabkan mereka lalai atau tidak melaksanakan shalat, diantaranya:
1. Salah sangka dan salah menempatkan, disini mereka beranggapan shalat
itu hanya untuk meluruskan akhlaq dan budi pekerti. Bila mereka sudah berakhlaq, cerdas dan memiliki ilmu pengetahuan berarti tidak harus
melaksanakan shalat. Karena menurut mereka shalat hanya untuk orang- orang tertentu: pak haji, pak tani dan pak penghulu.
Anggapan ini adalah angggapan yang keliru dan perlu diluruskan karena pada hakikatnya ritual ibadah shalat hukumnya wajib bagi setiap muslim
dalam situasi dan kondisi bagaimanapun. Keringanan atau pengecualian hanya berlaku pada tataran niat dan tata cara pelaksanaannya
2. Tidak mengetahui pengertian tentang shalat
Golongan ini beranggapan shalat tidak perlu dilaksanakan karena mereka lahir, hidup dan besar dikalangan keluarga yang tidak pernah
melaksanakan shalat. Tidak pernah melihat orang tua mereka melakukan shalat. Tapi yang mereka lihat adalah selamatan-selamatan secara kecil-
kecilan dan besar-besaran, jadi beragama menurut mereka adalah mengadakan selamatan-selamatan, tasyakuran dan sebagainya.
Anggapan inipun keliru dan perlu diluruskan karena shalat bukanlah suatu kegiatan hura-hura melainkah suatu kewajiban yang wajib dilaksanakan
bagi setiap individu sesuai dengan ketentuan dan tuntunaan agama Islam. 3.
Kemalasan yang sangat mempengaruhi, golongan ini terang-terangan tidak shalat karena rasa malas padahal mereka tahu shalat merupakan ibadah
wajib. 4.
Keremajaan dan kemudaan, golongan ini beranggapan bahwa ibadah itu hanya dilakukan bagi orang-orang yang sudah tua untuk mendekatkan diri
pada Allah swt, sedangkan bagi yang muda bersenang-senang dengan kehidupan dunia saja, merasa masih muda dan hidupnya lama.
5. Pengaruh kacaunya perasaan, golongan ini sengaja meninggalkan shlat
karena rusuh hati, tertimpa kesedihan dan kesusahan. 6.
Takut kepada iblis dan syetan, golongan ini beranggapan bahwa jika
26
melaksanakan shalat nanti diganggu oleh iblis, karena takut akan hilang sakti dan mandra yang sedang diamalkan.
28
F. Kerangka Berpikir