bertahan lama pada dentin adalah karakter yang sangat diharapkan dari restorasi resin. Perlekatan yang baik akan menghilangkan undercut dan mencegah
terbentuknya celah marginal sehingga penetrasi bakteri dan pewarnaan tepi dapat dikurangi. Berkurangnya penetrasi bakteri menunjukkan berkurangnya karies
sekunder, kerusakan pulpa, dan pewarnaan tepi.
18
2.2 NaOCl dan EDTA sebagai larutan irigasi
Walaupun terdapat beberapa macam larutan irigasi seperti asam phosphorik, NaOCl, EDTA, hidrogen peroksida, asam poliakrilat, pasta profilaksis dan aluminium
oksida jet, tetapi larutan irigasi yang paling sering digunakan adalah NaOCl.
20
NaOCl 5,25 telah terbukti sebagai bahan irigasi yang efektif karena kemampuannya dalam
melarutkan jaringan dan efek antimikrobial, tetapi kelemahannya adalah mempunyai toksisitas yang tinggi dan dapat membuang fibril kolagen dentin. Buchanan 1991
dan Baumgartner 1992 menganjurkan untuk mengurangi konsentrasi NaOCl untuk menghindari efek toksiknya yang akan berakibat berkurangnya kemampuan NaOCl
dalam melarutkan jaringan.
7,21
Bagian yang aktif dari NaOCl adalah molekul HOCL yang bereaksi dengan bahan organik, tetapi tidak bereaksi dengan bahan anorganik.
21
Pecora et al 1999 melaporkan bahwa NaOCl menunjukkan keseimbangan yang dinamis yang diperlihatkan oleh reaksi :
22
NaOCl + H
2
O NaOH + HOCl Na
+
+ OH
-
+ H
+
+ OCl
-
Reaksi kimia antara NaOCl dengan bahan organik ditunjukkan oleh reaksi berikut :
22
1. Reaksi Saponifikasi
O O R – C – O – R + NaOH R – C – O – Na + R – OH
Asam lemak Natrium Sabun Gliserol hidroksida
NaOCl bertindak sebagai pelarut organik dan lemak yang dapat menurunkan asam lemak dan merubahnya menjadi garam asam lemak sabun dan gliserol
alkohol, yang dapat mengurangi tegangan permukaan dari larutan. 2.
Reaksi Netralisasi Asam Amino H O
H O R – C – O – C + NaOH R – C – O – C + H
2
O NH
2
OH NH
2
ONa Asam amino Natrium
Garam Air
hidroksida NaOCl menetralkan asam amino dengan membentuk air dan garam.
3. Reaksi kloraminasi
H O Cl O R – C – O – C + HOCl R – C – O – C + H
2
O NH
2
OH NH
2
OH Asam amino Asam Kloramin Air
Hipoklorit Asam hipoklorit yang terdapat pada NaOCl apabila berkontak dengan jaringan
akan bertindak sebagai pelarut, melepaskan klorin yang akan bereaksi dengan kelompok protein amino membentuk kloramin.
Untuk mengatasi ketidakmampuan NaOCl dalam melarutkan zat anorganik, maka NaOCl sering dikombinasikan dengan khelator
seperti EDTA ethylenediaminetetraacetic acid.
7
EDTA merupakan khelator yaitu suatu senyawa organik yang mempunyai dua atau lebih gugus yang dapat mengikat ion logam
dengan ikatan kovalen koordinat, sehingga terbentuk suatu struktur cincin. EDTA menarik Ca
2+
dari smear layer membentuk kelat yang mudah larut, sehingga mudah dikeluarkan dari saluran akar gigi.
Walaupun dapat membuang komponen anorganik smear layer, EDTA tidak mampu mengangkat komponen organik. Efek antibakteri
yang dimiliki EDTA juga sangat rendah dan dapat melunakkan dentin yang dapat menyebabkan perubahan dinding saluran akar. Oleh karena kekurangan EDTA
tersebut, maka EDTA tidak dapat digunakan sebagai bahan irigasi tunggal dan harus dikombinasikan dengan bahan irigasi lain seperti NaOCl. Namun, kombinasi dari
NaOCl dan EDTA juga mempunyai kekurangan yaitu dapat meningkatkan sifat erosif dan efek toksik masing-masing irigan.
7,8
2.3 Buah lerak Sapindus rarak DC sebagai larutan irigasi