• Variasi struktur anatomis gigi
• Masa atau jangka waktu pencabutan gigi dengan perlakuan
• Masa atau jangka waktu antara preparasi sampel dengan uji kekuatan tarik
4.6 Defenisi Operasional - Larutan irigasi ekstrak lerak 0,01 adalah pengenceran 10 mg hasil
ekstraksi buah lerak dengan aquadest sebanyak 100 ml. Ekstraksi buah lerak dilakukan dengan melarutkan 333,8 gram buah lerak dalam pelarut etanol sebanyak
820 ml dan diperoleh ekstrak kental seberat 148,9 gram. - Larutan irigasi NaOCl 5 adalah larutan komersial Bayclin, Indonesia
yang mengandung bahan aktif NaOCl 5,25 sebanyak 100 ml yang diencerkan dengan menambahkan aquadest 5 ml sehingga diperoleh larutan irigasi NaOCl 5
sebanyak 105 ml.
- Larutan irigasi NaOCl 5 dan EDTA 18 adalah kombinasi antara larutan NaOCl 5 dengan bahan irigasi komersil yang mengandung EDTA 18 Ultradent,
Germany. Dalam penelitian ini, tindakan irigasi dilakukan dengan cara NaOCl 5
terlebih dahulu dipakai, lalu diikuti irigasi dengan EDTA 18. - Kekuatan tarik sistim resin komposit dengan dentin adalah kekuatan tarik
antara sistim yang terdiri dari resin komposit dan self-etching bonding dengan dentin yang diukur dengan alat uji tarik Torsee’s Electronic System Universal Testing
Machine 2tf “Senstar”, SC-2-DE, Tokyo-Japan.
4.7 Alat dan bahan penelitian 4.7.1 Alat penelitian
• Electronic balance Ohyo JP2 6000, Japan
• Alat destilasi pelarut Electrothermal, England
• Rotavapor Heidolph VV 2000, Germany
• Freeze dryer Modulyo, USA
• Erlenmeyer 250 ml Pyrex, Japan
• Kertas saring Whatman no.42, England
• Corong Buchner Royal Woorester, England
• Spuit 3 ml untuk irigasi Pro-Ject, Indonesia
• Spuit 5 ml sebagai tempat penanaman sampel Terumo, Filipina
• Pinset, sonde, spatula semen, instrument plastis SMIC, China
• Mata bur diamond bulat, fisur untuk turbin Sorensen, Brazil
• Disc bur Dentorium international, USA
• Bais Swordfish, China
• Visible light curing unit Litex 680A, Dentamerica
• Tabung baja sebagai alat bantu uji tarik Politeknik USU
• Ala uji tarik Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine 2tf
“Senstar”, SC-2-DE, Tokyo-Japan •
Cawan porselen •
Paku beton 1,5” •
Kuas
Gambar 8. Electronic balance Gambar 9. Alat destilasi pelarut
Ohyo JP2 6000, Japan Electrothermal, England
Gambar 10. Rotavapor Gambar 11. Freeze dryer
Heidolph VV 2000, Germany Modulyo, USA
Gambar 12. Bais Gambar 13. Visible light curing
Swordfish, China unit Litex 680A, Dentamerica
Gambar 14. Instrumen penelitian : A. Mata bur diamond, B. Cawan porselen, C. Paku beton, D. Kuas, E. Instrumen plastis,
F. Sonde lurus, G. Pinset, H. Spatula semen, I. Spuit, J. Disc bur, K. K-file, L. Barbed broaches.
Gambar 15. Alat uji tarik Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine 2tf “Senstar”,
SC-2-DE, Tokyo-Japan
A B
C
D E F
G H
I J
K L
4.7.2 Bahan penelitian
• Buah lerak 333,8 gram gambar 16
• Etanol 96 Kimia Farma, Indonesia 820 ml
• Larutan NaOCl 5 Bayclin, Indonesia gambar 17
• EDTA 18 Ultradent, Germany gambar 18
• Larutan salin NaCl 0,9 Otsu-NS, Indonesia gambar 19
• Aquadest Kimia Farma, Indonesia 1 liter
• 35 gigi premolar bawah manusia yang telah dicabut untuk keperluan ortodonti
• Paper point Diadent, Korea
• Resin komposit Tokuyama Dental, Japan
• Self etching bonding Tokuyama Dental, Japan
• Self curing acrylic Pigeon, China
• Pelekat sianoakrilat Alteco, Japan
• Vaselin
Gambar 16. Buah Lerak dari Gambar 17. NaOCl 5,25
Muara Imat, Jambi Bayclin, Indonesia
Gambar 18. EDTA 18 Gambar 19. Salin NaCl 0,9
Ultradent, Germany Otsu-NS, Indonesia
Gambar 20. Bahan penelitian : A. Self etching bonding, B. Pelekat sianoakrilat C. Resin komposit, D. Vaselin, E. Gigi preomlar bawah, F. Self curing acrylic
G. Paper point
A B
C D
E F
G
4.8 Prosedur Penelitian 4.8.1 Ekstraksi buah Sapindus rarak DC