Permasalahan Pemanfaatan Jasa Lingkungan

Renstra Direktorat PJLHK 2015-2019 28 3 Dokumen Rencana Pengelolaan dan BlokingZonasi pada sejumlah Taman Nasional dan Taman Wisata Alam belum disahkan dan atau belum disusun. 4 Sebagian besar Taman Nasional dan Taman Wisata Alam belum mempunyai desain tapak dan penetapan areal pemanfaatan air. 5 Beberapa peraturan terkait pemanfaatan jasa lingkungan menimbulkan multi tafsir dalam penerapan di lapangan. b. Permasalahan terkait kebijakan pengelolaan 1 Sejumlah MoU bidang pemanfaatan air di kawasan konservasi belum dikonversi menjadi Izin Pemanfaatan Air IPA, Izin Usaha Pemanfaatan Air IUPA, Izin Pemanfaatan Energi Air IPEA dan Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air IUPEA. 2 Pelaksanaan pemanfaatan jasa lingkungan geothermal di kawasan konservasi belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu peraturan turunan dari UU Nomor 21 Tahun 2014. 3 Kelembagaan dalam rangka pelaksanaan REDD+ di tingkat nasional belum terbentuk. 4 Adanya harapan yang terlalu tinggi dan perbedaan persepsi pada semua pemangku kepentingan baik di dalam negeri maupun internasional dalam rangka pelaksanaan REDD+. 5 Panduan dan framework untuk pelaksanaan REDD+ belum ada. 6 Rendahnya kapasitas dan lemahnya pemerintahan di tingkat daerah untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan REDD+. 7 Diperlukan konsistensi antara Rencana Aksi Perubahan Iklim di tingkat nasional dan daerah RAN-GRK dan RAD-GRK dan strategi REDD+ 8 Tata batas kawasan yang belum selesai Renstra Direktorat PJLHK 2015-2019 29

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Cita-cita pembangunan nasional bangsa Indonesia telah digariskan dalam konstitusi negara. Tujuan tersebut termuat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Tahun 1945, yaitu “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Untuk mencapai cita-cita mulia tersebut, pembangunan Indonesia perlu dilakukan secara terencana dengan menetapkan tahapan-tahapan pelaksanaannya berdasarkan prioritas. Pentahapan tersebut disusun dengan bertolak dari sejarah, karakter sumberdaya yang dimiliki, serta tantangan yang sedang dan akan dihadapi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun 2015-2019 merupakan periode ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN Tahun 2005- 2025. RPJMN Tahun 2015-2019, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015, menegaskan kembali bahwa pelaksanaan pembangunan Indonesia harus sesuai dengan ideologi bangsa, yaitu Pancasila dan Trisakti. Ideologi tersebut harus menjadi penuntun, penggerak , pemersatu, dan sekaligus sebagai bintang pengarah. Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan yang dihadapi, serta capaian pembangunan selama ini, maka Presiden Republik Indonesia menetapkan visi pembangunan nasional tahun 2015-2019, yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Untuk mewujudkan pencapaian visi tersebut, pembangunan dilaksanakan dengan 7 misi, yaitu: 1 Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian Renstra Direktorat PJLHK 2015-2019 30 ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 2 Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum; 3 Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim; 4 Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; 5 Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing; 6 Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; serta 7 Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Gambar 6 Visi dan Misi Pembangunan Nasional 2015-2019 Adapun norma pembangunan yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 adalah: 1 Membangun VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019: Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong MISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019: 1 Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 2 Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum; 3 Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim; 4 Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; 5 Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing; 6 Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; 7 Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan .