Kerangka Regulasi ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Renstra Direktorat PJLHK 2015-2019 42
9 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36Menhut-II2014 tentang
Tata Cara Penetapan Rayon di Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman Wisata Alam dan Taman Buru dalam Pengenaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak Bidang Pariwisata Alam; 10 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.37Menhut-II2014 tentang
Tata Cara Pengenaan, Pemungutan dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi
Alam; 11 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38Menhut-II2014 tentang
Tata cara dan Persyaratan Kegiatan Tertentu Pengenaan Tarif Rp 0,00 Nol rupiah di Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian
Alam, Taman Buru dan Hutan Alam; 12 Keputusan
Menteri Kehutanan
Republik Indonesia
Nomor SK.633Menhut-II2014 tentang Penetapan Tingkat Acuan Emisi
Karbon hutan Forest Reference Emission Level; 13 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P.02IV-Set2011 tentang
Pedoman Pemberian Tanda Batas Areal Pengusahaan Pariwisata Alam di Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata
Alam; 14 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P.3IV-Set2011 tentang
Pedoman Penyusunan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata Alam; 15 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P.11IV-Set2011 tentang
Pedoman Pelaporan Kegiatan Pengusahaan Pariwisata Alam; 16 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P.12IV-Set2011 tentang
Pedoman Persyaratan Administrasi dan Teknis Permohonan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman
Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam; 17 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P.01IV-Set2012 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pengusahaan Pariwisata Alam,
Renstra Direktorat PJLHK 2015-2019 43
Rencana Karya Lima Tahun dan Rencana Karya Tahunan Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam;
18 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P.02IV-Set2012 tentang Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Taman Nasional, Taman
Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam; 19 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P.6IV-Set2012 tentang
Pedoman Pengawasan dan Evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata Alam; 20 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P.7IV-SET2012 tentang
Tata Cara
Permohonan dan
Penilaian Registrasi
serta Penyelenggaraan Demontration Activities REDD+ di Hutan
Konservasi; 21 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P. 06IV-Set2014 tentang
Tata cara Penilaian Rencana Pengusahaan Pemanfaatan Air dan Energi Air di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan
Raya dan Taman Wisata Alam; 22 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P. 07IV-Set2014 tentang
Pedoman Inventarisasi Sumberdaya Air di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam serta
Hutan Lindung; 23 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P. 12IV-Set2014 tentang
Tata Cara Penyelenggaraan Promosi dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan di Kawasan Konservasi;
24 Peraturan Direktur Jenderal PHKA Nomor P. 22IV-Set2014 tentang Pelaksanaan Pengawasan, Evaluasi dan Pembinaan Pemanfaatan
Air dan Energi Air Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam;
25 Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Nomor P.7KSDAE-SET2015 tentang Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Tahun 2015-2019;
Renstra Direktorat PJLHK 2015-2019 44
26
Keputusan Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.133IV-SET2014 tentang Penetapan Rayon di Taman Nasional, Taman Hutan Raya,
Taman Wisata Alam dan Taman Buru dalam rangka Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Terkait dengan kerangka regulasi dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, sejumlah regulasi
mendesak untuk ditindaklanjuti antara lain revisi Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 dan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011. Kedua
revisi peraturan tersebut berhubungan dengan pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam, pemanfaatan jasa lingkungan air, pemanfaatan jasa lingkungan
panas bumi dari kawasan konservasi dan pemanfaatan jasa lingkungan karbon hutan. Hal yang juga tidak kalah pentingnya adalah penyusunan
pedoman teknis dan operasional Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria.