Peran Orangtua Dalam Pengembangan Potensi Diri dan Kreatiitas Anak. Peningkatan Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Pengasuhan dan Perlindungan Anak

87 Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak tidak mendukung anak keluar dari jalan, karena akan mengurangi penghasilan dengan alasan anak saya terserah saya. Bagi keluarga penerima PKSA secara psikologis dimaknai sebagai titik balik atau momentum penyadaran kembali akan pelaksanaan tanggung jawab terhadap anak. Dikatakan demikian karena keluarga pengasuh justru lebih menyadari adanya fungsi pengasuhan yang tidak terlaksana sebagaimana mestinya sebelum kehadiran PKSA. Ini berarti bahwa kehadiran PKSA membawa perbaikan dalam pola dan proses pengasuhan keluarga terhadap anak walaupun belum mencapai tahap ideal. Pada saat yang bersamaan, keluarga sangat merasakan berkurangnya beban tanggung jawab keuangan.

C. Dampak PKSA terhadap Kesejahteraan Anak

Keberadaan PKSA membawa dampak positif bagi banyak pihak, antara lain bagi penerima manfaat klien, keluarga, masyarakat, dan pemerintah daerah. Dampak dalam hal ini difokuskan kepada penerima manfaat yang dapat dilihat dari sisi “sebelum dan sesudah”, PKSA diimplementasikan. 1. Bagi Anak Balita Terlantar Anak terpenuhi kebutuhan nutrisi, transport berobat, pemenuhan kebutuhan sekolah yaitu akses terhadap Taman Anak Sejahtera TAS. 2. Bagi Anak Terlantar Kasus Anak Terlantar Dalam Panti a. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan akan makanan bergizi, yang sebelumnya menu makanan seadanya, setelah mendapatkan batuan dari PKSA menu makanan menjadi lebih baik sebagaimana dikemukakan anak yang berada di dalam panti. 88 Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak “pelayanan yang diberikan panti sudah sangat mencukupi, baik dari segi makan, pakaian, keperluan sekolah dan lain-lain. Makan sehari 3x, kadang-kadang ada makan tambahan seperti kacang hijau, susu, buah dan lain-lain. Untuk ke sekolah tidak membutuhkan transportasi karena sekolah tempat anak bersekolah adalah milik panti dan hampir menyatu dengan panti. Jika sakit anak diberi obat oleh petugas panti, tapi bila belum sembuh maka maka dibawa berobat oleh petugas panti ke Puskesmas”. b. Anak menjadi lebih sehat. c. Anak akses ke pelayanan pendidikan. d. Anak akses ke pelayanan kesehatan. e. Anak akses memiliki akta kelahiran, walaupun masih ada beberapa anak yang belum selesai pengurusannya karena adanya hambatan seperti alamat orangtua, dan anak tidak sama. Sebenarnya anak di dalam panti tidak memahami bantuan yang diberikan melalui PKSA, yang dia tau adalah semua yang didapat makan, pakaian, peralatan sekolah, jajan sekolah dan lain-lain, merupakan pemberian dari panti, sehingga ketika ditanya pelayanan yang diberikan, anak sama sekali tidak tau, kecuali pelayanan panti. Menurut anak, pelayanan yang diberikan panti sudah sangat mencukupi, baik dari segi makan pakaian, keperluan sekolah dan lain-lain. Anak Terlantar di Luar Panti a. Anak terpenuhi kebutuhan makanan bergizi makan sehari tiga kali, terdiri dari nasi, sayur, lauk, kadang-kadang ada buah, tanpa susu b. Anak akses ke pendidikan dasar, Anak baru masuk sekolah setelah mendapatkan bantuan PKSA, kegiatan sehari- hari anak sekolah, belajar, dan sesekali masih ikut ayahnya mencari barang bekas. 3 x seminggu ikut bimbingan belajar yang diadakan oleh Oven Komuniti. Menurut anak, materi