Dampak PKSA terhadap Kesejahteraan Anak
88
Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak
“pelayanan yang diberikan panti sudah sangat mencukupi, baik dari segi makan, pakaian, keperluan sekolah dan lain-lain. Makan sehari
3x, kadang-kadang ada makan tambahan seperti kacang hijau, susu, buah dan lain-lain. Untuk ke sekolah tidak membutuhkan
transportasi karena sekolah tempat anak bersekolah adalah milik panti dan hampir menyatu dengan panti. Jika sakit anak diberi obat
oleh petugas panti, tapi bila belum sembuh maka maka dibawa berobat oleh petugas panti ke Puskesmas”.
b. Anak menjadi lebih sehat. c. Anak akses ke pelayanan pendidikan.
d. Anak akses ke pelayanan kesehatan. e. Anak akses memiliki akta kelahiran, walaupun masih ada
beberapa anak yang belum selesai pengurusannya karena adanya hambatan seperti alamat orangtua, dan anak tidak sama.
Sebenarnya anak di dalam panti tidak memahami bantuan yang diberikan melalui PKSA, yang dia tau adalah semua yang
didapat makan, pakaian, peralatan sekolah, jajan sekolah dan lain-lain, merupakan pemberian dari panti, sehingga ketika
ditanya pelayanan yang diberikan, anak sama sekali tidak tau, kecuali pelayanan panti. Menurut anak, pelayanan yang
diberikan panti sudah sangat mencukupi, baik dari segi makan pakaian, keperluan sekolah dan lain-lain.
Anak Terlantar di Luar Panti a. Anak terpenuhi kebutuhan makanan bergizi makan sehari
tiga kali, terdiri dari nasi, sayur, lauk, kadang-kadang ada buah, tanpa susu
b. Anak akses ke pendidikan dasar, Anak baru masuk sekolah setelah mendapatkan bantuan PKSA, kegiatan sehari-
hari anak sekolah, belajar, dan sesekali masih ikut ayahnya mencari barang bekas. 3 x seminggu ikut bimbingan belajar
yang diadakan oleh Oven Komuniti. Menurut anak, materi
89
Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak
bimbingan belajar memuat semua pelajaran sekolah MTK, IPA, CALISTUNG dan lain-lain, bercerita, bermain
bermain sambil belajar.
c. Kebutuhan akan buku pelajaran dan alat tulis, buku seragam, dan kebutuhan sekolah, menurut informan semua lengkap.
d. Anak bergaul dengan teman sebaya di lingkungan tempat tinggalnya dan dengan teman sekolah bermain dan belajar
bersama. e. Kegiatan lingkungan yang diikuti oleh anak adalah kegiatan
keagamaan, hari besar Islam maupun nasional. f Anak juga akses ke kesehatan, mendapat kemudahan dalam
berobat dengan menunjukkan KK dan KTP orangtua. g. Akses dalam pengurusan akta lahir oleh pendamping.
3. Untuk Kasus Anak Jalanan: a Anak kembali ke sekolah, mendapat akses ke Puskesmas bila
sakit melalui Kartu sehat. b Persentase anak turun ke jalan menurun baik dari segi jumlah
dan lama di jalan yang tadinya 5 jam menjadi 3 jam misalnya. Namun masih ada 2 yang masih turun di jalan lebih dari 5
jam seperti untuk ABT 19 masih ada di jalan selama 5 - 9 jam, yaitu 12 untuk 5 jam dan 7 untuk 9 jam, 15 masih
di jalan 3 jam dan 66 sudah tidak di jalan sama sekali 0 jam.
c Memperoleh kemudahan dalam mendapatkan akses fasilitas dan pengobatan kesehatan, tetapi tidak untuk makanan bergizi
d Memperoleh kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang bahaya-bahaya termasuk bahaya di jalanan
e Memperoleh kemudahan mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan, termasuk pelecehan seksual
f Memperoleh kemudahan mendapatkan perlindungan termasuk penelantaran dari ibunya.
90
Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak
Untuk mengeluarkan anak dari jalan diperlukan dukungan keluarga dan lingkungan, namun dalam kenyataannya masih ada
keluarga yang kurang mendukung masih menyuruh anaknya ke jalan membantu ekonomi keluarga dan juga masih ada
lingkungan yang kurang mendukung yaitu masih memberikan stigma kepada anak jalanan dan belum melibatkan anak di
kegiatan lingkungan.
4. Untuk Kasus Anak dengan Kecacatan Dengan adanya batuan keluarga dapat terbantu untuk
memenuhi kebutuhan anaknya seperti pemenuhan kebutuhan nutrisi, transport berobat, pemenuhan kebutuhan sekolah,
sehingga bebannya berkurang, orangtua lebih percaya diri, dan anak lebih terlihat sehat. Hal ini dapat diketahui dari informan
orangtua sebagai berikut:
Sebelum: Orangtua yang mempunyai ADK masih engganmalu diketahui
orang luar rumah, ADK tidak disekolahkankurang perhatian, dan tidak mengurus akta kelahiran ADK. Sedangkan Keluarga dalam
memberikan pemenuhan kebutuhan kepada anaknya dilakukan apa adanya sesuai dengan kemampuan, orangtua ada yang minder
karena mempunyai ADK, anak kelihatan kurang segarsehat, dan anak tidak sekolah, hanya baru mengikuti kegiatan rehabilitasi
berbasis masyarakat di rumah pendamping sosial.
Sesudah Keluarga mau terbukatidak malu dengan orang lain, sudah bisa
sekolah, dibuatkan akta kelahiran secara kolektif sebanyak 13 anak, jika sakit dibawa ke Puskesmas, dan ada yang dapat bantuan kursi
roda untuk aktivitas ADK.
5. Bagi Anak Berhadapan dengan Hukum Manfaat PKSA bagi anak berhadapan dengan hukum adalah
anak akses terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan dan terpenuhinya hak dasar anak yaitu memiliki akta kelahiran dan
91
Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak
adanya perubahan perilaku anak. Hal ini diketahui dari informan pendamping dan LKSA sebagai berikut:
Informan Pendamping
Sebelum: anak tidak melanjutkan sekolah, jika anak sakit berobat harus bayar, kurang informasi dan pemahaman tentang
pembuatan akta kelahiran Sesudah: anak dapat melanjutkan sekolah, dapat berobat gratis, dan
mengetahui proses pembuatan akta, orangtuakeluarga dan masyarakat sangat mendukung PKSA dengan ikut
berpartisipasi.
Informan Pengurus LKSA
Sebelum: minum obat-obatan terlarang, tingkah laku tidak normative, belum akses akta kelahiran
Sesudah: tingkah laku sudah mulai normatif, sudah tidak tawuran,akses ke akta kelahiran
6. Bagi Anak Membutuhkan Perlindungan Khusus Sejalan dengan tujuan PKSA, anak sangat terbantu dalam
pemenuhan kebutuhan dasar anak, baik kebutuhan isik, sosial, dan psikologis. Pada aspek isik anak terbantu dalam kebutuhan
makanan dan minuman. Walaupun masih jauh dari standar gizi, paling tidak anak peserta program ini sudah makan secara
teratur dengan menu yang relatif lebih baik dari sebelumnya. Bagi anak penyandang HIVAIDS manfaat isik ini semakin
terasa sehubungan dengan tuntutan penyakit yang diderita. “…ya setelah ikut program ini, makan lebih teratur anaknya”.
Demikian pengakuan seorang nenek yang mengasuh cucunya.
Manfaat sosial psikologis yang dirasakan akan terlihat dengan meningkatnya interaksi sosial anak dengan keluarga dan
masyarakat sekitar. Kunjungan Pendamping PKSA dan pejabat
92
Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak
terkait ketika menjalankan supervisi, monitoring, dan evaluasi menjadikan anak ini pusat perhatian. Sejalan dengan hal ini,
anak merasa mendapat dukungan sosial dalam berbagai bentuk.
93
Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak
BAB V
ALTERNATIF KEBIJAKAN