Analisis dan Evaluasi Alternatif Kebijakan

95 Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak kebijakan akan didukung oleh masyarakat luas yang sedang gandrung meningkatkan praktak good governance jika kebijakan tersebut mengarah pada hal tersebut. 4. Masalah problem, masalah-masalah apa yang mungkin menghambat diterimanya kebijakan oleh policy audience dilihat dari alternatif yang ada. 5. Tindakan action, tindakan atau langkah apa yang dapat atau perlu dilakukan untuk mengatasi kelemahan dan masalah dari masing-masing alternatif kebijakan. Penilaian kelayakan mencakup apakah kebijakan ini realistis atau mengawang-awang, sulit untuk diimplementasikan. Pertanyaannya apakah tindakan yang dilakukan akan mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, sesuai atau tidak besaran tindakan sebagai solusi dengan target masalah yang akan dipecahkan. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan dari Alternatif Kebijakan No Kr it er ia PP yang mengatur Penanganan Masalah Anak secara Terintegrasi antar KL Terkait Permensos ttg Integrasi PKSA dengan Direktorat Terkait di lingkungan Kementerian Sosial Pedoman Kerja LKSA tentang Pelaksanaan Kesejahteran dan Perlindungan Anak 01 02 03 04 05 1 Ke ku at an S th re ng th en es s x Berdampak luas terhadap kesejahteraan dan Perlindungan Anak x Komitmen KPPPA sebagai Koordinator kebijakan x Jangkauan pelayanan bisa lebih banyak x Kualitas pelayanan lebih baik x Anggaran dari masing- masing direktorat lebih eisien penggunaannya x LKSA lebih professional x Anak lebih sejahtera dan terlindungi 2 Ke le m ah an W ea kn es se s x Ruang Lingkupnya Nasional x Pelaksanaan Koordinasi masih lemah x Ego sektor di masing- masing KL x Kurang menarik bagi direktorat terkait x Ego direktorat masih ada x Keterbatasan SDM untuk mensosialisasikan x Keterbatasan anggaran 3 P el ua ng O pp or tu ni ti es x Komitmen DPRD dan SKPD terkait x Masing-masing SKPD memiliki anggaran yang cukup besar x Kebijakan akan didukung oleh masyarakat peduli kesejahteraan dan Perlindungan Anak x Dana dari masing2 direk torat terkait akan terfokus pada kesejahteraan dan perlindungan anak x Daerah akan menindak lanjuti melalui SKPD terkait x Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak x Beban pemerintah akan berkurang 96 Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak 01 02 03 04 05 4 M as al ah P ro bl em x Hambatan dalam koordinasi perencanaan, antar KL terkait x Hambatan di tingkat pelaksana yang paling bawah x Hambatan dalam koordinasi perencanaan antar direktorat terkait x Besarnya Jumlah LKSA dan tersebar di seluruh Indonesia x Pengetahuan LKSA tentang Kesejahteraan anak terbatas 5 T in da ka n A ct io n x MoU di tingkat pelaksana di pusat, provinsi dan kabupatenKota x Menyusun Perencanaan yang dikoordinasikan Biro Perencanan x Koordinasi dalam pelaksanaan, terutama dalam penentuan sasaran x Sosialisasi ke seluruh LKSA x Pelatihan Pendamping x Pekerja Sosial LKSA Berdasarkan analisis dan evaluasi dari ketiga alternatif, maka alternatif yang memiliki kekuatan yang lebih banyak, kelemahan paling sedikit, peluang yang lebih besar walaupun masalahnya lebih banyak, dan memiliki banyak tindakan yang memungkinkan dilakukan untuk mengatasi kelemahan dan masalah adalah alternatif dua yaitu Merumuskan Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan dan Perlindungan Anak dalam bentuk Peraturan Menteri Sosial RI Tentang Integrasi Pelaksanaan PKSA dengan Direktorat Terkait di Lingkungan Kementerian Sosial. Disamping itu Alternatif ini dipilih didasarkan pada: 1 dengan asumsi bahwa penyusunan kebijakan dalam ruang lingkup Kementerian Sosial lebih memungkinkan dilaksanakan dalam waktu dekat, 2 telah mendapat dukungan dari Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, dan 3 sesuai dengan perubahan paradigma kesejahteraan sosial anak dan keluarga yaitu: 97 Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak BAB VI REKOMENDASI KEBIJAKAN PRIORITAS Dari tiga alternatif kebijakan yang dikemukan dalam bab lima, setelah melakukan analisis dengan menggunakan SWOPA, dan dengan mempertimbangkan kemungkinan dapat dilaksanakan dengan segera, maka dipilih suatu kebijakan yang dianggap dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas penerima manfaat yaitu “Perumusan Peraturan Menteri Sosial RI Tentang Integrasi PKSA dengan Direktorat Terkait di lingkungan Kementerian Sosial”.

A. Tujuan Kebijakan

1. Pemenuhan kebutuhan dan hak Anak, melalui penguatan kapasitas orangtuaorangtua pengganti dan penguatan lembaga kesejahteraan sosial dan masyarakat lingkungan dalam penagsuhan dan perlindungan anak. 2. Meningkatkan jangkauan pelayanan dan fungsi pencegahan 3. Meningkatkan kualitas hidup anak

B. Sasaran

1. Anak 2. Orangtua orangtua pengganti 3. Masyarakat lingkungannya 4. LKSA 5. PendampingPekerja Sosial Anak yang ada di LKSA

C. Strategi

1. Sosialisasi Peraturan Menteri Sosial dan PKSA 2. Pemberdayaan ekonomi dan parenting skill 3. Partisipasi masyarakat community development 98 Penelitian Kebijakan Kesejahteraan, Pengasuhan Dan Perlindungan Anak

D. Komponen Program

1. Penyuluhan Sosial 2. Bantuan Sosial 3. Pemberdayaan Keluarga Miskin dan Pengembangan Masyarakat 4. Diklat pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Anak 5. Penguatan orangtua orangtua pengganti dalam hal “Parenting Skill”

E. Kelembagaan 1. Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak

Peran dan tugas Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak diarahkan pada penguatan keluarga dalam rangka peningkatan kapasitas keluarga untuk memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Peningkatan kapasitas keluarga atau keluarga pengganti dilakukan oleh pekerja sosial anak yang bernaung di bawah lembaga kesejahteraan sosial anak LKSA, melalui kunjungan rumah. Dalam mendukung kesejahteraan anak dan remaja pekerja sosial fokus pada beberapa faktor kunci dalam bekerja dengan keluarga yaitu melibatkan anak dan remaja, keluarga dan masyarakat dalam proses asesmen melalui suatu konfrensi tim. Secara ilosois dengan pendekatan keterlibatan berpengaruh terhadap efektivitas penilaian, yang pada gilirannya, ditemukan kesepakan dalam merumuskan rencana pelaksanaan pemecahan masalah dan akhirnya bermanfaat bagi anak-anak, remaja, dan keluarga.

2. Direktorat Jaminan Sosial - Ditjen Jaminan dan Perlindungan Sosial

Peran dan tugas Direktorat Jaminan Sosial diarahkan pada Bantuan langsung tunai bersyarat terhadap anak untuk pemenuhan kebutudan dasar, akses ke pelayanan sosial dasar pendidikan dan kesehatan. Kegiatan ini bisa digabung dengan