3.3 Persiapan Bahan Media Brachionus plicatilis O. F Muller
Media pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kotoran ayam broiler yang telah dikeringkan terlebih dahulu di bawah sinar matahari, pupuk urea dan TSP.
Kotoran ayam yang telah kering bersama pupuk urea dan TSP dihaluskan dan diayak, selanjutnya ditimbang sesuai komposisi masing-masing perlakuan, kemudian
dimasukkan ke dalam kantung strimin Sihombing, 2009.
3.4 Persiapan Media dan Bibit Brachionus plicatilis O. F Muller
3.4.1 Media Aklimasi
Air yang digunakan untuk aklimasi diperoleh dari air kolam Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Medan yang telah disaring dengan menggunakan plankton
net bermata saring 15 mikron. Air kolam tersebut dimasukkan ke dalam akuarium bervolume 50 l sebanyak 25 l. Kemudian kombinasi 5000 mg25 l kotoran ayam + 50
mg25 l pupuk urea + 37,5 mg25 l pupuk TSP dimasukkan ke dalam kain strimin dan dicelupkan ke dalam akuarium untuk menumbuhkan jasad-jasad renik sebagai bahan
makanan B. plicatilis selama 2 hari dalam proses aklimasi Sihombing, 2009.
3.4.2 Persiapan Bibit Brachionus plicatilis O. F Muller
B. plicatilis diambil dengan menggunakan plankton net dan dimasukkan ke dalam
ember bervolume 10 l. Selanjutnya dimasukkan bibit B. plicatilis secukupnya ke dalam akuarium untuk diaklimasi selama 5 hari. Akuarium diletakkan di bawah lampu 20 Watt
dengan jarak ± 20 cm agar temperatur ruangan berkisar antara 28-29 C dan aerasi
dilakukan setiap hari Sihombing, 2009.
3.4.3 Media Perlakuan
Air yang digunakan untuk media perlakuan diperoleh dari air kolam Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah disaring dengan menggunakan
plankton net bermata saring 15 mikron. Air kolam tersebut dimasukkan ke dalam stoples kaca bervolume 3 l sebanyak 24 buah, yang masing-masing stoples disisi
sebanyak 2 l air kolam. Kemudian kombinasi media kotoran ayam, pupuk urea dan TSP sesuai dengan komposisinya dimasukkan ke dalam kain strimin berdiameter 1 mm dan
Universitas Sumatera Utara
digantungkandicelupkan ke dalam stoples yang berisi air kolam, lalu masing-masing stoples ditutup dengan kain striminkasa untuk mencegah masuknya serangga atau
hewan lain Sihombing, 2009. Selanjutnya dilakukan proses inkubasi selama 7 hari Isnansetyo Kurniastuty, 1985. Shasmand 1986, menjelaskan bahwa dengan
melakukan pemupukan berarti akan merubah konsentrasi zat hara sehingga akan mempengaruhi zooplankton dalam hal ini B. plicatilis. Selanjutnya Mudjiman 1998,
juga menjelaskan tujuan pemupukan pada media kultur B. plicatilis adalah untuk menumbuhkan jasad-jasad renik fitoplankton yang merupakan makanan B. plicatilis.
Setelah 7 hari dimasukkan bibit B. plicatilis dari media aklimasi ke dalam masing-masing media perlakuan sebanyak 26 individu. Kemudian stoples media ditutup
kembali dengan kain striminkasa. Selanjutnya stoples media dimasukkan ke dalam rak lemari yang tertutup dan diberi lampu TL 20 watt agar temperatur ruangan berkisar
antara 28-29 C dengan jarak sekitar 20 cm dari permukaan stoples media perlakuan
Sihombing, 2009. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap kondisi sifat fisik air media, seperti
suhu dan pH diperiksa setiap 2 hari. Untuk suhu di ukur dengan alat termometer dan pH diukur dengan pH meter. Kemudian masing-masing perlakuan diberi aerasi setiap hari
selama 3 menit dengan menggunakan aerator agar kandungan O
2
terlarut tidak terlalu rendah Isnansetyo Kurniastuty, 1985.
3.5 Perlakuan Penambahan Minyak Ikan