3.8 Analisis Data
Dari hasil pengamatan dan penghitungan jumlah populasi B. plicatilis setelah selesai dilakukan, selanjutnya dicari nilai laju pertambahan populasi yang dianalisis dengan
menggunakan rumus menurut Fogg 1975, sebagai berikut: K =
t No
Nt ln
ln −
Keterangan : K = Laju pertumbuhan jumlah populasi Brachionus plicatilis per hari Nt = Jumlah populasi B. plicatilis setelah t hari
No = Jumlah populasi awal B. plicatilis t = Waktu pengamatan hari
Data yang diperoleh dari pengamatan disusun ke dalam bentuk tabel. Data kuantitatif variable dependen yang didapatkan, diuji kemaknaannya terhadap
pengaruh kelompok perlakuan variable independen dengan bantuan program statistik komputer yaitu program SPSS release 13. Urutan uji diawali dengan uji normalitas dan
uji homogenitas. Jika P0,05 maka dilanjutkan dengan uji sidik ragam ANOVA satu arah untuk data dengan pengamatan berulang lebih dari 2 kali atau lebih dari 2
perlakuan dan jika berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji analisis Post- Hoctbonferroni
taraf 5 persen. Tetapi jika uji normalitas dan homogenitas P0,05 maka dilanjutkan transformasi dan jika transformasi P0,05 maka dilajutkan uji ANOVA.
Tetapi jika P0,05 maka dilanjutkan uji nonparametrik Kruskal-Wallis dan jika P0,05 dilanjutkan uji Mann-Whitney untuk perbedaan perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rata-rata Pertambahan Jumlah Individu Populasi Brachionus plicatilis indl
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan pertambahan jumlah individu populasi B. plicatilis yang cukup bervariasi, baik antara media perlakuan,
maupun rentang hari pengamatan, seperti terlihat pada Tabel 4.1 di bawah ini,
Tabel 4.1 Pertambahan Jumlah Individu Populasi Brachionus plicatilis
indl Selama Waktu Pengamatan Waktu Pengamatan
Hari ke- Media dan Pertambahan
M0 M1
M2 M3
P0 26
26 26
26 P1 hari ke-2
60 71
73 78
P2 hari ke-4 72
102 103
166 P3 hari ke-6
109 172
209 293
P4 hari ke-8 163
274 285
442 P5 hari ke-10
137 191
223 333
Tabel 4.1 menunjukkan pertumbuhan B. plicatilis pada semua perlakuan adalah sama, yaitu terus mengalami peningkatan sejak hari pertama inokulasi sampai pada hari
pengamatan ke-8 P4, tetapi kemudian terjadi penurunan pada hari pengamatan ke-10 P5. Hasil pada semua perlakuan juga menunjukkan hari ke-8 merupakan puncak
pertumbuhan tertinggi, dimana pada M0 mencapai 163 ind.l, 274 ind.l pada M1, 285 ind.l pada M2, 442 ind.l pada M3. Pertumbuhan B. plicatilis yang diperkaya Scott’s
Emulsion lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol pada semua hari pengamatan. Tingginya pertumbuhan individu pada media yang yang diperkaya Scott’s Emulsion
dibanding media kontrol disebabkan pemberian emulsi minyak ikan secara langsung kepada Brachionus dapat memaksimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan
Brachionus Miles Chapman, 2006. Dan dibandingkan dengan tiga perlakuan lainnya, pertumbuhan B. plicatilis pada perlakuan M3 dengan dosis pengkayaan 0,3 ml
Scott’s Emulsion berlangsung lebih cepat. Hal ini sesuai dengan pendapat Karim 2006, kandungan lemak pada dosis yang optimal akan mendukung kelangsungan
hidup dan pertumbuhan Brachionus. Menurut Pangkey 2011, lemak merupakan salah
Universitas Sumatera Utara