Seleksi Pemilihan Langsung tidak sesuai dengan Peraturan Presiden ini;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Kelompok Kerja ULP danatau PPK
ternyata benar;
c. dugaan KKN danatau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan PelelanganSeleksiPemilihan
Langsung dinyatakan benar oleh pihak berwenang; d. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran
atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Penyedia BarangJasa ternyata
benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden ini;
f. Pelaksanaan PelelanganSeleksiPemilihan Langsung
tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan PelelanganSeleksiPemilihan Langsung melanggar Peraturan Presiden ini.
4 PAKPAPPK Kelompok Kerja ULP
168
dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta PelelanganSeleksi Pemilihan Lang-
sung bila penawarannya ditolak atau PelelanganSeleksi Pemilihan Langsung dinyatakan gagal.
5 MenteriPimpinan LembagaPimpinan Institusi menyatakan Pelelangan Seleksi Pemilihan Langsung gagal apabila:
a. sanggahan banding dari peserta ternyata benar; atau b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan
KPA ternyata benar. 6 Kepala Daerah menyatakan PelelanganSeleksiPemilihan Lang-
sung gagal apabila: a. sanggahan banding dari peserta ternyata benar; atau
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan PA danatau KPA ternyata benar.
168
Perpres 70 tahun 2012, Pasal II ayat 1
Pasal 84
1 Dalam hal PelelanganSeleksiPemilihan Langsung dinyatakan gagal, maka
Kelompok Kerja ULP
169
segera melakukan: a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran; c. PelelanganSeleksiPemilihan Langsung ulang; atau
d. penghentian proses PelelanganSeleksiPemilihan Langsung.
2 Dalam hal PelelanganSeleksi ulang jumlah Penyedia BarangJasa yang lulus prakualifikasi hanya 2 dua peserta, proses
PelelanganSeleksi dilanjutkan. 3 Dalam hal PelelanganSeleksiPemilihan Langsung ulang jumlah
Penyedia Barang Jasa yang memasukkan penawaran hanya 2 dua peserta, proses Pelelangan SeleksiPemilihan Langsung
dilanjutkan. 4 Dalam hal PelelanganSeleksi ulang jumlah Penyedia Barang
Jasa yang lulus prakualifikasi hanya 1 satu peserta, Pelelangan Seleksi ulang dilakukan seperti proses Penunjukan Langsung.
5 Dalam hal PelelanganSeleksiPemilihan Langsung ulang jumlah Penyedia Barang Jasa yang memasukkan penawaran hanya 1
satu peserta, PelelanganSeleksi Pemilihan Langsung ulang dilakukan seperti halnya proses Penunjukan Langsung.
6 Dalam hal PelelanganSeleksiPemilihan Langsung ulang gagal, Kelompok Kerja ULP dapat melakukan Penunjukan
Langsung berdasarkan persetujuan PA, dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi, efektifitas, dan akunta-
bilitas, dengan ketentuan: a. hasil pekerjaan tidak dapat ditunda;
b. menyangkut kepentingankeselamatan masyarakat; dan c. tidak cukup waktu untuk melaksanakan proses Pele-
langanSeleksiPemilihan Langsung dan pelaksanaan pekerjaan.
170
169
Perpres 70 tahun 2012, Pasal II ayat 1
170
Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 48, Klausul baru tentang dibolehkannya pengambilan keputusan penunjukan langsung
, dengan persetujuan PA, pada pelelangan ulang asalkan memenuhi 3 syarat kumulatif.
7 Dalam hal Pelelangan Umum Metode Dua Tahap gagal, sebagaimana dimaksud Pasal 83 ayat 1 huruf j, berdasarkan
hasil evaluasi Kelompok Kerja ULP dapat melakukan penambahan nilai total HPS, perubahan spesifikasi teknis
danatau perubahan ruang lingkup pekerjaan.
8 Dalam hal Pelelangan Umum Metode Dua Tahap gagal seba- gaimana dimaksud pada ayat 7 terdapat perubahan nilai
total HPS tetapi tidak terdapat perubahan spesifikasi teknis danatau ruang lingkup pekerjaan, pelelangan umum lang-
sung dilanjutkan dengan pemasukan penawaran harga ulang.
9 Dalam hal Pelelangan Umum Metode Dua Tahap gagal sebagaimana dimaksud pada ayat 7 terdapat perubahan
spesifikasi teknis danatau ruang lingkup pekerjaan, dilakukan pelelangan ulang.
171
Paragraf Kesepuluh Penunjukan Penyedia BarangJasa
Pasal 85
1 PPK menerbitkan SPPBJ dengan ketentuan: a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan danatau sanggahan banding terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah danatau masa sanggah banding berakhir. 2 Dalam hal Penyedia BarangJasa yang telah menerima SPPBJ
mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku, pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan
alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh PPK. 3 Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat 2, dilakukan
dengan ketentuan bahwa Jaminan Penawaran peserta lelang yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan pada Kas NegaraDaerah.
171
Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 48, ayat 7, 8 dan 9 untuk metode dua tahap apabila lelang gagal dapat dilakukan
perubahan HPS, Spesifikasi danatau ruang lingkup. Apabila yang berubah hanya HPS maka solusinya pemasukan penawaran ulang
selain itu maka solusinya pelelangan ulang.
4 Dalam hal Penyedia BarangJasa yang ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima dan masa penawarannya masih berlaku, maka: a. Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan pada Kas NegaraDaerah; dan b. Penyedia BarangJasa dikenakan sanksi berupa larangan untuk
mengikuti kegiatan Pengadaan BarangJasa di instansi pemerintah selama 2 dua tahun.
5 Dalam hal tidak terdapat sanggahan, SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 enam hari kerja setelah pengumuman penetapan
pemenang dan segera disampaikan kepada pemenang yang bersangkutan.
6 Dalam hal terdapat Sanggahan Banding, SPPBJ harus diter- bitkan paling lambat 2 dua hari kerja setelah semua Sang-
gahan Banding dijawab, dan segera disampaikan kepada pemenang.
7 Dalam hal terdapat Sanggahan tetapi tidak terdapat Sanggahan Banding, SPPBJ harus diterbitkan paling lambat
6 enam hari kerja untuk Pelelangan Umum dan paling lambat 4 empat hari kerja untuk Pelelangan Sederhana dan
Pemilihan Langsung setelah Sanggahan dijawab, dan segera disampaikan kepada pemenang.
172
8 Penerbitan SPPBJ untuk Seleksi Jasa Konsultansi harus diterbitkan paling lambat 2 dua hari kerja setelah
Kelompok Kerja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Seleksi kepada PPK.
173
172
Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 49, ayat 6 dan 7 mempertegas penerbitan SPPBJ dalam hal terjadi sanggah, baru bisa
dilakukan 1 hari + masa sanggah setelah sanggahan dijawab dan disegerakan diterima oleh penyanggah atau 2 hari setelah jawaban
sanggahan banding.
173
Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 49, SPPBJ untuk seleksi disegerakan yaitu paling lambat 2 hari setelah penyempaian
BAHS oleh pokja ULP.
Paragraf Kesebelas Penandatanganan Kontrak Pengadaan BarangJasa
Pasal 86
1 PPK menyempurnakan rancangan Kontrak Pengadaan Barang Jasa untuk ditandatangani.
2 Penandatanganan Kontrak
Pengadaan BarangJasa
dilakukan setelah DIPADPA ditetapkan.
174
2a Dalam hal proses pemilihan Penyedia BarangJasa dilaksanakan mendahului pengesahan DIPADPA dan alokasi
anggaran dalam DIPADPA tidak disetujui atau ditetapkan kurang dari nilai Pengadaan BarangJasa yang diadakan,
proses pemilihan Penyedia BarangJasa dilanjutkan ke tahap penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi DIPADPA
atau proses pemilihan Penyedia BarangJasa dibatalkan.
175
3 Para pihak menandatangani Kontrak setelah Penyedia BarangJasa menyerahkan Jaminan Pelaksanaan
.
176
4 Penandatanganan Kontrak Pengadaan BarangJasa yang kompleks danatau bernilai diatas Rp100.000.000.000,00 seratus miliar
rupiah dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.
5 Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak Pengadaan BarangJasa atas nama Penyedia BarangJasa adalah Direksi yang
174
Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 50, Penandatanganan kontrak setelah penetapan DIPADPA.
175
Perpres 4 tahun 2015 Perubahan Pasal 1 Angka 9, Untuk pemilihan
penyedia mendahului anggaran dimana pemenang sudah ditetapkan dan SPPBJ belum diterbitkan kemudian anggaran pada DIPADPA
tidak disetujui untuk ditetapkan atau disetujui namun ditetapkan kurang dari nilai paket pemilihan maka opsi tindaklanjutnya ada dua
revisi DIPADPA atau proses pemilihan Penyedia BarangJasa dibatalkan
176
Perpres 4 tahun 2015 Perubahan Pasal 1 Angka 9, Dihapuskannya batasan penyerahan jaminan pelaksanaan paling lambat 14 empat
belas hari kerja terhitung sejak diterbitkannya SPPBJ menegaskan bahwa PPK dibebaskan menatapkan batas akhir penyerahan jaminan
pelaksanaan didalam rancangan kontrak yang dimuat dalam dokumen pemilihan. Opsinya bisa ditetapkan kurang dari 14 hari atau
lebih dari 14 hari.
P e
n a
n d
a ta
n g
a n
a n
K o
n tr
a k
disebutkan namanya dalam Akta PendirianAnggaran Dasar Penyedia BarangJasa, yang telah didaftarkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
6 Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak dise- butkan dalam Akta PendirianAnggaran Dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat 5, dapat menandatangani Kontrak Pengadaan BarangJasa, sepanjang pihak tersebut adalah
penguruskaryawan perusahaan yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap
177
dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang sah berda-
sarkan Akta PendirianAnggaran Dasar untuk menanda- tangani Kontrak Pengadaan BarangJasa.
Bagian Kesebelas Pelaksanaan Kontrak
Paragraf Pertama Perubahan Kontrak
Pasal 87
1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar danatau spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia BarangJasa dapat melakukan perubahan Kontrak yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak; b. menambah danatau mengurangi jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan; atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan.
1a Perubahan Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat 1, berlaku untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Harga Satuan atau bagian pekerjaan yang menggunakan
177
Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 50, Pihak lain yang dikuasakan penandatanganan kontrak hanya boleh pegawai tetap
pada perusahaan.
P e
ru b
a h
a n
K o
n tr
a k
harga satuan dari Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.
178
2 Pekerjaan tambah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan dengan ketentuan:
a. tidak melebihi 10 sepuluh perseratus dari harga yang tercantum dalam perjanjianKontrak awal; dan
b. tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah.