b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia BarangJasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan;
c. Penyedia BarangJasa membayar denda keterlambatan
192
; dan
d. Penyedia BarangJasa dimasukkan dalam Daftar Hitam. 3
Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PPK karena kesalahan Penyedia BarangJasa sebagaimana
dimaksud pada ayat 1, Kelompok Kerja ULP dapat melakukan Penunjukan Langsung kepada pemenang cadangan berikutnya
pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia BarangJasa yang mampu dan memenuhi syarat.
193
Paragraf Ketujuh Penyelesaian Perselisihan
Pasal 94
1 Dalam hal terjadi perselisihan antara para pihak dalam Penyediaan BarangJasa Pemerintah, para pihak terlebih dahulu
menyelesaikan perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk mufakat.
2 Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak tercapai, penyelesaian perselisihan tersebut dapat
dilakukan melalui arbitrase, alternatif penyelesaian sengketa atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
192
Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 56, semula tertulis hanya denda dirubah menjadi denda keterlambatan. Kemudian
sangsi pemutusan kontrak akibat kesalahan penyedia bersifat kumulatif sesuai pasal 93 ayat 2 huruf a,b,c dan d.
193
Perpres 4 tahun 2015 Perubahan Pasal 1 Angka 12, Jika terjadi pemutusan kontrak, untuk mengejar output dan outcame pekerjaan,
PPK dapat melakukan pemaketan sisa pekerjaan untuk kemudian meminta Pokja ULP melakukan proses penunjukan langsung kepada
penyedia yang dianggap mampu dan memenuhi syarat. Salah satu yang diyakini mampu dan memenuhi syarat adalah pemenang
cadangan pada proses pelelangan sebelumnya. Pasal ini bertujuan mempersingkat proses pemilihan sehingga penyedia yang diundang
dalam penunjukan langsung dapat langsung memberikan penawaran berdasarkan pemaketan sisa pekerjaan.
P e
n y
e le
sa ia
n P
e rs
e lis
ih a
n
Paragraf Kedelapan Serah Terima Pekerjaan
Pasal 95
1 Setelah pekerjaan selesai 100 seratus perseratus sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia BarangJasa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PAKPA melalui PPK untuk penyerahan pekerjaan.
2 PAKPA menunjuk PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan. 3 Apabila terdapat kekurangan dalam hasil pekerjaaan sebagaimana
dimaksud pada ayat 2, PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan melalui PPK memerintahkan Penyedia BarangJasa untuk
memperbaiki danatau melengkapi
kekurangan pekerjaan
sebagaimana yang disyaratkan dalam Kontrak. 4 PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan menerima penyerahan
pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak.
5 Khusus Pekerjaan KonstruksiJasa lainnya: a. Penyedia Pekerjaan KonstruksiJasa Lainnya melakukan
pemeliharaan atas hasil pekerjaan selama masa yang ditetapkan dalam Kontrak, sehingga kondisinya tetap seperti
pada saat penyerahan pekerjaan; b. masa pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen
selama 6 enam bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi permanen selama 3 tiga bulan; dan
c. masa pemeliharaan dapat melampaui Tahun Anggaran. 6 Setelah masa pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat 5
berakhir, PPK mengembalikan Jaminan Pemeliharaanuang retensi kepada Penyedia BarangJasa.
7 Khusus Pengadaan Barang, masa garansi diberlakukan sesuai kesepakatan para pihak dalam Kontrak.
8 Penyedia BarangJasa menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan pada saat proses serah terima akhir Final
Hand Over.
S e
ra h
T e
rim a
P e
k e
rja a
n
9 Penyedia BarangJasa yang tidak menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat
8 dimasukkan dalam Daftar Hitam.
BAB VII PENGGUNAAN BARANGJASA PRODUKSI DALAM