menugaskanmenempatkanmemindahkan anggota mengusulkan pemberhentian anggota Kelompok Kerja yang ditugaskan di ULP kepada PAKPA Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola, Kepala ULPanggota Kelompok Kerja ULPPejabat Pengadaan PPK; b. Pejabat Penanda

bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah; 2 menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia BarangJasa kepada PPK; 3 menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedia BarangJasa kepada PAKPA; dan 4 membuat laporan mengenai proses Pengadaan Pengadaan kepada PAKPA.

i. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan BarangJasa kepada PAKPA.

2a Tugas pokok dan kewenangan Kepala ULP meliputi: 35

a. memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan ULP;

b. menyusun program kerja dan anggaran ULP; c. mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barangjasa

di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan danatau indikasi penyimpangan;

d. membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksa- naan kegiatan Pengadaan BarangJasa kepada

MenteriPimpinan LembagaKepala Daerah Pimpinan Institusi; e. melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia ULP;

f. menugaskanmenempatkanmemindahkan anggota

Kelompok Kerja sesuai dengan beban kerja masing- masing Kelompok Kerja ULP; dan

g. mengusulkan pemberhentian anggota Kelompok Kerja yang ditugaskan di ULP kepada PAKPA

Kepala Daerah, apabila terbukti melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan danatau KKN. 3 Selain tugas pokok dan kewewenangan Kelompok Kerja ULP 36 Pejabat Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, 35 Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 10, rincian tugas pokok Kepala ULP sehingga perdebatan tentang tugas dan kewenangan Kepala ULP dan Pokja ULP dihilangkan. 36 Perpres 70 tahun 2012, Pasal II ayat 1 dalam hal diperlukan Kelompok Kerja ULP 37 Pejabat Pengadaan dapat mengusulkan kepada PPK: a. perubahan HPS; danatau b. perubahan spesifikasi teknis pekerjaan. 4 Kepala ULPAnggota Kelompok Kerja ULPPejabat Penga- daan berasal dari Pegawai Negeri, baik dari instansi sendiri maupun instansi lainnya. 38 5 Dikecualikan dari ketentuan pada ayat 4, untuk : a. LembagaInstitusi Pengguna APBNAPBD yang memiliki keterbatasan pegawai yang berstatus Pegawai Negeri, Kepala ULPanggota Kelompok Kerja ULPPejabat Pengadaan dapat berasal dari pegawai tetap Lembaga Institusi Pengguna APBN APBD yang bukan Pegawai Negeri. 39

b. Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola, Kepala ULPanggota Kelompok Kerja ULPPejabat Pengadaan

dapat berasal dari bukan Pegawai Negeri. 6 Dalam hal Pengadaan BarangJasa bersifat khusus danatau memerlukan keahlian khusus, Kelompok Kerja ULPPejabat Pengadaan dapat menggunakan tenaga ahli yang berasal dari Pegawai Negeri atau swasta. 7 Kepala ULP dan Anggota Kelompok Kerja ULP dilarang duduk sebagai: 40

a. PPK; b. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar

PPSPM; c. Bendahara; dan d. APIP, terkecuali menjadi Pejabat Pengadaananggota ULP untuk Pengadaan BarangJasa yang dibutuhkan instansinya. 37 Perpres 70 tahun 2012, Pasal II ayat 1 38 Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 10, Kepala ULP, Pokja dan Pejabat Pengadaan adalah PNS baik dalam maupun luar instansi 39 Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 10, apabila ada keterbatasan personil maka Kepala ULP, Pokja dan Pejabat Pengadaan dapat berasal dari Non PNS 40 Perpres 70 tahun 2012 Perubahan Pasal 1 Angka 10, batasan rangkap jabatan Kepala ULP atau Pokja ULP. Bagian Keenam PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan Pasal 18 1 PAKPA menetapkan PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan. 2 Anggota PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan berasal dari pegawai negeri, baik dari instansi sendiri maupun instansi lainnya. 3 Dikecualikan dari ketentuan pada ayat 2, anggota Panitia Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan pada Institusi lain Pengguna APBNAPBD atau Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dapat berasal dari bukan pegawai negeri. 4 PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b. memahami isi Kontrak; c. memiliki kualifikasi teknis; d. menandatangani Pakta Integritas; dan

e. tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar PPSPM atau Bendahara.