1. Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi. Globalisasi menghasilkan
pemenang dan pengalah. Pemenang umumnya adalah negara-negara maju. Di negara-negara berkembang seringkali orang yang miskin
semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi.
2. Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Kemiskinan
subsistem kemiskinan akibat rendahnya pembangunan, kemiskinan pedesaan kemiskinan akibat peminggiran pedesaan dalam proses
pembangunan, kemiskinan perkotaan kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat kecepatan pertumbuhan perkotaan.
3. Kemiskinan sosial, kemiskinan yang dialami oleh perempuan, anak-
anak, dan kelompok minoritas. 4.
Kemiskinan konsekuensial, kemiskinan yang terjadi akibat kejadian- kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin, seperti
konflik, bencana alam, kerusakan lingkungan, dan tingginya jumlah penduduk.
1.6.4 Teori Demokrasi
Demokrasi nampaknya telah mencatat kemenangan historis atas bentuk- bentuk pemerintahan yang lain. Demokrasi dipahami sebagai sebuah ruang
lingkup yang sangat luas. Apapun bentuknya, fenomena demokrasi sangat menarik untuk dibicarakan. Apalagi jika dikaitkan dengan kenyataan, bahwa
negara Indonesia merupakan negara yang masih menjadikan proses demokratisasi sebagai sebuah tumpuan. Secara substansial, demokrasi tidak akan berjalan
dengan efektif tanpa berkembangnya perorganisasian internal partai, lembaga- lembaga pemerintahan, maupun perkumpulan-perkumpulan masyarakat.
Mengutip teori Jean Jaques Rousseau, demokrasi adalah sebuah tahapan atau sebuah proses yang harus dilalui oleh sebuah negara untuk mendapatkan
kesejahteraan. Pernyataan Rousseau ini seakan mengatakan, bahwa demokrasi bagi semua negara adalah sebuah pembelajaran menuju ke arah perkembangan
ketatanegaraan yang sempurna. Padahal disadari oleh Rousseau, bahwa
Universitas Sumatera Utara
kesempurnaan bukan milik manusia. Oleh karenanya, yang menjadi ukuran ada tidaknya sebuah demokrasi dalam negara bukan ditentukan oleh tujuan akhir,
melainkan lebih melihat pada fakta tahapan yang ada.
17
Demokrasi memberikan pancaran legitimasi pada kehidupan modern: hukum, undang-undang dan politik kelihatan absah ketika semua itu bersifat
demokratis. Bagi Dahl, demokrasi itu adalah suatu sistem politik di mana para anggotanya saling memandang antara satu dengan yang lainnya sebagai orang-
orang yang sama dipandang dari segi politik, dan mereka itu secara bersama-sama adalah berdaulat, dan memiliki segala kemampuan, sumber daya, dan lembaga-
lembaga yang mereka perlukan demi untuk memerintah diri mereka sendiri.
18
Apabila dalam membicarakan demokrasi orang harus membicarakan persamaan misalnya, maka persamaan itu bukanlah sesuatu hal yang dituju pada
dirinya, akan tetapi sesuatu hal yang diharapkan akan meningkatkan kebebasan perkembangan manusia dan nilai manusia. Karena segala sarana yang terdapat
Dahl melihat bahwa negara demokrasi yang maju itu tidak akan mungkin merupakan suatu negara kecil. Karena itu, negara tersebut sudah pasti merupakan
suatu negara yang besar. Kemudian ia menyatakan bahwa demokrasi itu pada hakikatnya bukan tujuan pada dirinya, akan tetapi merupakan sebuah sarana untuk
mencapai suatu tujuan yang jauh lebih agung dan mulia, yaitu kebebasan, perkembangan manusia dan nilai manusia.
17
Ditulis oleh HM Thalhah. 2009. “Teori Demokrasi Dalam Perspektif Pemikiran Hans Kelsen”. dalam Jurnal Hukum. Vol.16 Nomor 3. Juli 2009.
18
Robert A Dahl. 1992. Demokrasi dan Para Pengkritiknya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Hlm xxviii
Universitas Sumatera Utara
dalam suatu negara yang maju itu bertujuan untuk mencapai pemerataan yang lebih adil dalam masyarakat.
19
Dalam sejarah teori demokratis terletak suatu konflik yang sangat tajam mengenai apakah demokrasi harus berarti suatu jenis kekuasaan rakyat, atau suatu
bantuan bagi pembuatan keputusan. Konflik ini telah memunculkan tiga jenis atau model pokok demokrasi. Pertama, demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi,
suatu sistem pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah publik di mana warga negara terlibat secara langsung. Kedua, ada demokrasi liberal atau
demokrasi perwakilan, suatu sistem pemerintahan yang mencakup “pejabat- pejabat” terpilih yang melaksanakan tugas “mewakili” kepentingan-kepentingan
atau pandangan-pandangan dari para warga negara dalam daerah-daerah yang terbatas sambil tetap menjunjung tinggi aturan hukum. Ketiga, demokrasi yang
didasarkan atas model satu partai.
20
Penelitian yang dilakukan ini tentu tidak terlepas dari berbagai bentuk penelitian lain yang dijadikan sebagai pedoman serta acuan proses
penyelesaian penelitian ini. Ada beberapa studi terdahulu yang dijadikan Jadi, dalam hal ini demokrasi berarti proses
sebuah negara menuju kearah yang lebih baik, dengan nilai-nilai kebebasan dimana setiap manusia dipandang sama dan dapat berpartisipasi langsung bagi
negaranya, demokrasi juga tidak terlepas dari landasan hukum, undang-undang, dan politik.
1.6.5 Studi Terdahulu