dengan menggunakan strategi dan program yang kuat untuk meningkatkan perekonomian dan kualitas masyarakat yang mampu berdaya saing.
2.4 Politik Pembangunan Kota Medan
Pembangunan merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan pemerintah untuk mencapai suatu tujuan negara yaitu menjadi berkembang
dan mensejahterakan masyarakatnya. Segala bentuk upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tentu tidak terlepas dari peran penting warga negaranya,
karena pada hakikatnya pembangunan ditujukan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan pemerataan kesejahteraan material dan spiritual.
Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan, dalam rangka memenuhi
hak dasar warga negara, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka diperlukan upaya-upaya
nyata dalam penanggulangan kemiskinan, dimana kemiskinan adalah masalah yang bersifat multi dimensi, multi sektor dengan beragam karakteristik karena
menyangkut hak dan martabat manusia, maka perlu keterpaduan program dan melibatkan partisipasi masyarakat.
Mengingat terbentuknya Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 tahun 2015 diturunkan melalui pasal 18 ayat 6 UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi
Sumatera Utara, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Universitas Sumatera Utara
Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah Kotamadya Medan, Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kecamatan. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 tentang Pembentukan 18
Kecamatan, Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah, kemudian dibentuk Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2009 tentang urusan pemerintahan Kota Medan.
Sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 Tahun 2015, pemerintah adalah pemerintah pusat,
pemerintah provinsi adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, daerah adalah Kota Medan, pemerintah daerah adalah penyelenggara urusan
pemerintah di daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah. Kemiskinan adalah suatu kondisi sosial ekonomi seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak
dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dalam memenuhi rencana pemerintah daerah untuk
Universitas Sumatera Utara
menanggulangi kemiskinan dibentuklah Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota. Tujuan dari pembentukan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 tahun
2015 ini adalah menjamin perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar warga miskin secara bertahap agar dapat menjalani kehidupan yang bermartabat,
mempercepat penurunan jumlah warga miskin, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta menjamin konsistensi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
dalam penanggulangan kemiskinan. Selain itu, ruang lingkup yang digunakan adalah identifikasi warga miskin, hak dan kewajiban warga miskin,
penyusunan strategi dan program, pelaksanaan dan pengawasan, serta peran masyarakat. Penanggulangan kemiskinan berasaskan adil dan merata,
partisipatif, demokratis, koordinatifketerpaduan, transparan dan akuntabel, tertib hukum dan saling percaya yang menciptakan rasa aman.
Identifikasi warga miskin dalam Peraturan Daerah ini dilakukan melalui pendataan, verifikasi dan atau validasi data, dan penetapan warga miskin.
Pendataan yang dilakukan adalah hasil kerja sama antara pemerintah daerah dan badan statistik. Pendataan yang dilakukan akan ditetapkan berdasarkan
Keputusan Walikota. Warga miskin adalah masyarakat yang harus dilindungi negara, yang memiliki hak diantaranya, adalah: hak atas kebutuhan pangan,
hak atas pelayanan kesehatan, hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan dan berusaha, hak atas modal usaha, hak atas perumahan, hak atas air bersih dan
Universitas Sumatera Utara
sanitasi yang baik, hak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, hak atas rasa aman dari perlakuan atau ancaman dan tindak kekerasan, dan hak
untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial ekonomi dan politik. Pemenuhan atas hak sebagaimana yang telah disebutkan akan dibiayai oleh pemerintah
daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta dari sumber lainnya yang tidak mengikat, untuk merealisasikan pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan Pemerintah Daerah wajib menyisihkan minimal 10 dari Pendapatan Asli Daerah PAD.
Sebagai masyarakat daerah kota Medan yang teridentifikasi sebagai warga miskin yang memiliki hak, warga miskin juga memiliki kewajiban, hal
ini bertujuan agar penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemerintah daerah dapat terlaksana dan berhasil, warga miskin wajib menaati dan
berperan aktif terhadap segala upaya penanggulangan kemiskinan sesuai dengan pasal 9. Pemerintah Daerah berkewajiban menanggulangi kemiskinan
secara terpadu, masyarakat berkewajiban untuk berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan, dan setiap keluarga harus berupaya untuk
memenuhi kebutuhan dasar keluarganya masing-masing. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 Tahun 2015 ini dibentuk
dengan melakukan penyusunan Strategi dalam menanggulangi kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, penyusunan strategi penanggulangan
kemiskinan wajib dikoordinasikan dengan seluruh pemangku kepentingan dan akan menjadi pedoman penyusunan program penanggulangan kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
pada setiap SKPD. Pemerintah daerah dapat melakukan program penanggulangan kemiskinan secara spesifik, yang tidak bertentangan dengan
norma-norma agama, sosial, dan ketentuan yang berlaku. Setelah dibentuknya Penyusunan Strategi dan Program Penanggulangan
Kemiskinan, maka selanjutnya akan dibahas tentang Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan. Program penanggulangan kemiskinan ini,
meliputi: bantuan pangan, bantuan kesehatan, bantuan pendidikan, bantuan perumahan, bantuan peningkatan keterampilan, bantuan modal usaha, bantuan
perlindungan yang aman. Bantuan pangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf a dilaksanakan melalui pemberian subsidi pembelian bahan pangan
yang aman, sehat, utuh, dan halal ASUH. Bantuan kesehatan meliputi pembebasan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat lanjutan pada ruang
perawatan kelas III. Bantuan pendidikan meliputi: pembebasan biaya masuk sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
pembebasan biaya pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam bentuk beasiswa Pemerintah Daerah dan Bantuan Penyelenggara
Pendidikan. Bantuan perumahan meliputi: penyediaan perumahan, bantuan
perbaikan rumah dan bantuan sarana dan prasarana pemukiman. Bantuan peningkatan keterampilan meliputi: bantuan bimbingan pelatihan
keterampilan dan pengolahan atau manajemen usaha. Bantuan modal usaha meliputi: sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf f modal usaha
Universitas Sumatera Utara
diberikan kepada warga miskin untuk mendapatkan modal untuk meningkatkan penghasilannya. Bantuan perlindungan rasa aman meliputi:
pengurusan administrasi kependudukan, penyelesaian konflik sosial, perlindungan dari tindak kekerasan dan perlindungan dalam menjalankan
ibadah. Dibentuknya Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
TKPKD dalam rangka efektivitas dan efisiensi penanggulangan kemiskinan, terdiri dari SKPD atau instansi tekait, dunia usaha, perguruan tinggi,
organisasi non pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya. Berdasarkan tugas dan fungsinya, TKPKD mempunyai tugas melakukan langkah-langkah
konkrit untuk mempercepat pengurangan jumlah penduduk miskin melalui koordinasi dan sinkronisasi penyusunan dan pelaksanaan penajaman kebijakan
penanggulangan kemiskinan, pemantauan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan, serta evaluasi dan laporan pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan. Dalam rangka pengawasan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan,
Pemerintah Daerah membangun sistem monitoring dan evaluasi terpadu. Selain itu, TKPKD melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi serta
menyusun Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan diserahkan kepada Walikota dan Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Pusat melalui Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang