2.8 Scanning Electron Microscope SEM
Scanning Electron Microscope SEM adalah mikroskop yang menggunakan hamburan elektron dalam membentuk bayangan elektron. Elektron memiliki
resolusi yang lebih tinggi daripada cahaya. Cahaya hanya mampu mencapai 200 nm sedangkan elektron bisa mencapai resolusi sampai 0,1
– 0,2 nm Indriani, 2013. Analisis SEM bermanfaat untuk mengetahui mikrostruktur
termasuk porositas dan bentuk retakan benda padat. Berkas sinar elektron dihasilkan dari filamen yang dipanaskan, disebut electron gun Gunawan dan
Azhari,2010. SEM dapat menghasilkan karakteristik bentuk 3 dimensi yang berguna untuk memahami struktur permukaan dari suatu sampel.
Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut: Sebuah tabung sinar elektron memproduksi sinar elektron dan dipercepat dengan anoda.
Kemudian lensa magnetik memfokuskan elektron menuju ke sampel. Selanjutnya sinar elektron yang terfokus memindai scan keseluruhan sampel
dengan diarahkan oleh koil pemindai. Ketika elektron mengenai sampel, maka sampel akan mengeluarkan elektron baru yang akan diterima oleh
detektor dan dikirim ke monitor. Preparasi sampel pada SEM harus dilakukan dengan hati-hati karena memanfaatkan kondisi vakum serta
menggunakan elektron berenergi tinggi. Sampel yang digunakan harus dalam keadaan kering dan bersifat konduktif menghantarkan elektron. Bila tidak,
sampel harus dibuat konduktif terlebih dahulu oleh pelapisan dengan karbon, emas, atau platina Marlina,2007.
Gambar 2.10 Komponen SEM P2MM, LIPI
Universitas Sumatera Utara
2.9 Cryogenic Magnet
Uji cryogenic ini bertujuan untuk analisa resistivitas listrik pada sampel superkonduktor.Berdasarkan data keluaran didapatkan grafik hubungan antara
hambat jenis listrikterhadap perubahan temperatur, dimana dari grafik tersebut dapat diketahui nilai suhu kritisnya Tc. Alat yang digunakan pada uji ini adalah
cryogenic magnet “Cryotron FR” buatan Oxford. Cryogenic ini memakai sistem pulse tube cryocooler untuk mendinginkan gas Helium. Sistem pendinginan ini
tidak memerlukan penanganan cairan Helium yang dipersiapkan untuk pendinginan. Namun hanya memerlukan gas Helium gas Helium yang akan
diekspansidimampatkan oleh kompresor sehingga suhu gas Helium akan turun. Peralatan dari cryogenic magnet dapat dilihat pada Gambar 2.11 Imaduddin,
2014.
Gambar 2.11 Komponen cryogenic P2MM, LIPI
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang