36,7360 , jarak antar bidang d = 2,44650 Å dengan FWHM 0,2047
. Puncak tertinggi kedua pada 34,4845
, jarak antar bidang d = 2,60090 Å dengan FWHM 0,2047
dan puncak tertinggi ketiga 2θ 32,3040
, jarak antar bidang d = 2,77130 Å dengan FWHM 0,2047
. Dalam data terdapat fasa B pada 2θ 52,8010
, jarak antar bidang d = 1,73383 Å dengan FWHM 0,3070
dan fasa MgO pada 2θ 44,0196
, jarak antar bidang d = 1,73383 Å dengan FWHM 0,3070
.
Tabel 4.1 Lembar Data Spesimen MgB
2
pada Software Match
Fasa COD
Space Group Sistem Kristal
Parameter Kisi Å
Massa jenis
gcm
3
MgB
2
96-100-0027 P6mm
m191 Hexagonal
a = 3.0850 c = 3.5230
2.62500
Mg 96-901-3058 P63mmc
194 Hexagonal
a = 3.2036 c = 5.2017
1.479000
B 96-201-6172 R-3m 166
Rhombohedral a = 10.1398
α = 63.351 2.29000
MgO 96-901-3224 Fm-3m 225 Cubic a = 4.1190
3.83000
4.2.2 Sampel MgB
1,95
CNT
0,05
dengan penambahan CNT, x = 0,05
Gambar 4.2 Pola XRD MgB
1,95
CNT
0,05
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 merupakan hasil identifikasi fasa spesimen MgB
2
dan menunjukkan bahwa sampel memiliki fasa dominan yaitu MgB
2
. Diperlihatkan MgB
2
memiliki 4 puncak yang menjadi titik acuan untuk mencari fasa yang terbentuk. 3 puncak
tertinggi MgB
2
, puncak tertinggi pertama pada 2θ 42,2331
, jarak antar bidang d = 2,13991Å dengan FWHM 0,3070
. Puncak tertinggi kedua pada 2θ 33,3372
, jarak antar bidang d = 2,68773 Å dengan FWHM 0,2047
dan puncak tertinggi ketiga pada
2θ 59,7966 , jarak antar bidang d = 1,54663 Å dengan FWHM
0,3070 . Selain itu masih terdapat fasa lain dengan puncak yang ditampilkan
dalam software MATCH yaitu Mg, B dan MgO. Mg memiliki 1 puncak pada 2θ
62,9855 , jarak antar bidang d = 1,47579 Å dengan FWHM 0,3582
, fasa B terdapat 3 puncak. Puncak tertinggi pada
2θ 51,6495 , jarak antar bidang d =
1,76975 Å dengan FWHM 0,2047 dan fasa MgO pada
2θ 43,6925 , jarak antar
bidang d = 2,07176 Å dengan FWHM 0,3070 . Puncak CNT tidak terdeteksi
karena CNT bersifat amorf.
Tabel 4.2 Lembar Data Spesimen MgB
1,95
CNT
0,05
pada Software Match
Fasa COD
Space Group
Struktur Kristal
Parameter Kisi Å
Massa jenis
gcm
3
MgB
2
96-100-0027 P6mm
m191 Hexagonal
a = 3.0850 c = 3.5230
2.62500
Mg
96-901-3060 P63mmc
194 Hexagonal
a = 3.2278 c = 5.2423
1.70700
B 96-201-6172
R-3m 166 Rhombohedral
a = 10.1398 α = 63.351
2.29000
MgO 96-901-3249 Fm-3m
225 Cubic
a = 4.1330 3.79000
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Sampel MgB
1,90
CNT
0,10
dengan penambahan CNT, x = 0,10
Gambar 4.3 Pola XRD MgB
1,90
CNT
0,10
Gambar 4.3 merupakan hasil identifikasi fasa spesimen MgB
2
dan menunjukkan bahwa sampel memiliki fasa dominan yaitu MgB
2
. Diperlihatkan MgB
2
memiliki 6 puncak yang menjadi titik acuan untuk mencari fasa yang terbentuk. 3 puncak
tertinggi MgB
2
, puncak tertinggi pertama pada 2θ 42,3558
, jarak antar bidang d = 2,13399Å dengan FWHM 0,3070
. Puncak tertinggi kedua pada 2θ 33,4718
, jarak antar bidang d = 2,67723 Å dengan FWHM 0,2047
dan puncak tertinggi ketiga pada
2θ 59,8460 , jarak antar bidang d = 1,54547 Å dengan FWHM
0,3070 . Selain itu masih terdapat fasa lain dengan puncak yang ditampilkan
dalam software MATCH yaitu Mg, B dan MgO. Dalam data terdapat fasa Mg sebanyak 2 puncak. Puncak tertinggi pertama pada
2θ 36,4564 , jarak antar
bidang d = 2,46461 Å dengan FWHM 0,2558 dan puncak tertinggi kedua pada
2θ34,3132 , jarak antar bidang d = 2,61349Å dengan FWHM 0,3070
Dalam data terdapat 2 puncak fasa B. Puncak tertinggi pada
2θ 51,7597 , jarak antar bidang d
= 1,76624 Å dengan FWHM 0,2047 dan fasa MgO pada
2θ 43,8040 , jarak antar
bidang d =2,06675Å dengan FWHM 0,3070 . Puncak CNT tidak terdeteksi
karena CNT bersifat amorf.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Lembar Data Spesimen MgB
1,90
CNT
0,10
pada Software Match
Fasa COD
Space Group
Sistem Kristal Parameter
Kisi Å Massa
Jenis gcm
3
MgB
2
96-100-0027 P6mm
m191 Hexagonal
a = 3.0850 c = 3.5230
2.62500
Mg 96-901-3060
P63mmc 194
Hexagonal a = 3.2278
c = 5.2423 1.70700
B 96-201-6172
R-3m 166 Rhombohedral
a = 10.1398 α = 63.351
2.29000
MgO 96-901-3224 Fm-3m
225 Cubic
a = 4.1330 3.79000
4.2.4 Sampel MgB