BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Superkonduktivitas merupakan fenomena menarik yang ditandai dengan fase transisi temperatur kritis Tc berada dalam kesetimbangan dengan fase
superkonduktor A.Moyses, 2010. Superkonduktivitas terjadi dalam beberapa material termasuk unsur sederhana seperti timah dan aluminum, beberapa logam
alloy Nb
3
Sn, Nb
3
Ge, V
3
Si,dan beberapa senyawa keramik yang berisi atom tembaga dan oksigen pada temperatur yang rendah ditandai dengan ketiadaan
hambatan hambatan listrik R= 0. Penelitian tentang superkonduktor yang semakin berkembang saat ini
membuat para peneliti di seluruh dunia terus melakukan perbaikan mutu dan kualitas dari senyawa paduan berpotensi superkonduktor. Pengembangan material
MgB
2
yang memiliki suhu kritis lebih tinggi 39 K daripada material Nb
3
Sn, selain itu MgB
2
membutuhkan biaya yang lebih murah dan lebih praktis dikarenakan proses pendinginan dapat dilakukan menggunakan Neon cair 15 K
dan Hidrogen cair 20 K, memiliki rapat arus kritis yang tinggi dan medan magnet kritis yang tinggi Kobayashi, 2014. MgB
2
memiliki struktur yang cukup mirip dengan YBaCuO yang biasa digunakan untuk MRI Magnetic Resonance
Imaging dan NMR Nuclear Magnetic Resonance Buzea et al.2001. Beberapa penelitian yang dilakukan disejumlah laboratorium diseluruh
dunia untuk mempelajari dan memperbaiki sifat-sifat superkonduktor MgB
2
, diantaranya adalah dengan penambahan senyawa karbon aromatik misalnya SiC,
TiC, HfC, dan NbC, Carbon dan CNT dengan tujuan untuk meningkatkan rapat arus Dilek, 2011.
Penambahan CNT 10 wt. dan 20 wt. dan pengaruh temperatur pemanasan 850
C pada MgB
2
memberikan hasil yang baik terhadap nilai rapat arus J
c
tetapi mengalami penurunan suhu kritis T
c
bila dibandingkan dengan MgB
2
murni Vajpayee et al. 2009.
Universitas Sumatera Utara
Merujuk dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, maka penulis melakukan penelitian yaitu sintesis material MgB
2
dengan penambahan variasi persentase berat CNT. Dalam penelitian ini dilakukan sintesisMgB
2
dengan penambahan CNT dengan metode powder in tube.
1.2 Rumusan Masalah