commit to user
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Produk Cake
Cake adalah adonan panggang dengan bahan dasar tepung terigu, gula, telur  dan  lemak.  Selain  itu  juga  cake  dapat  dibuat  dengan  bahan  tambahan
yaitu  garam,  bahan  pengembang,  shortening,  susu  dan  bahan  penambah aroma.  Bahan-bahan  ini  dikombinasikan  untuk  menghasilkan  remah  yang
halus,  tekstur  yang  empuk,  warna  menarik  dan  baik  aromanya.    Jenis-jenis
cak
e  ada  tiga  yaitu  a
Butter  cake;
b
chiffon  cake;
dan  c
foam  cake
.
Butter cake
atau
cake
mentega  komposisinya  tergantung dari  telur,  tepung  dan  susu untuk  membentuk  struktur  serta  menggunakan  banyak  mentega.  Sedangkan
volume  diperoleh  dari  penggunaan  baking  powder.
Chiffon  cake
merupakan kombinasi  dari
butter  cake
dengan
foam  cake
.  Cake  yang  sangat  ringan  dan mempunyai  tekstur  yang  halus.
Cake
ini  mengandalkan  putih  telur  yang dikocok  kaku  agar  adonan  mengembang  tinggi,  menteganya  pun  diganti
minyak.
Foam cake
prinsipnya tergantung dari pengembangan dan denaturasi dari  protein  telur  untuk  menghasilkan  struktur  dan  volume  akhir.
Cake
ini biasanya  tidak  menggunakan  lemak  dan  menghasilkan  cita  rasa
cake
yang tidak mengenyangkan, Faridah dkk, 2008.
B. Bahan-bahan dalam Pembuatan Cake
1. Tepung Mocaf
Tepung  mocaf  merupakan  tepung  yang  diperoleh  dari  ubi  kayu
Manihot utilissima
dengan  proses  fermentasi  asam  laktat.  Syarat  mutu  tepung
mocaf menurut SNI 7622-2011 dapat dilihat pada Tabel 2.2.
commit to user
Tabel 2.1 Syarat Mutu Tepung Mocaf
No. Kriteria Uji
Satuan Persyaratan
1 Keadaan
1.1 Bentuk
- Serbuk halus
1.2 Bau
- Normal
1.3 Warna
- Putih
2 Benda-benda asing
- Tidak ada
3 Serangga  dalam  semua  bentuk
stadia  dan  potongan-potongannya yang tampak
- Tidak ada
4 Kehalusan
4.1 Lolos ayakan 100 mesh
bb Min. 90
4.2 Lolos ayakan 80 mesh
bb 100
5 Kadar air
bb Maks. 13
6 Abu
bb Maks. 1,5
7 Serat kasar
bb Maks. 2,0
8 Derajat putih MgO = 100
- Min. 87
9 Belerang dioksida SO
2
bb Negatif
10 Derajat asam
ml NaOH 1 N100 g
Maks. 4,0 11
HCN mgkg
Maks. 10 12
Cemaran logam 12.1  Cadmium Cd
mgg Maks. 0,2
12.2  Timbal Pb mgg
Maks. 0,3 12.3  Timah Sn
mgg Maks. 40,0
12.4  Merkuri Hg mgg
Maks. 0,05 13
Cemaran Arsen As mgg
Maks. 0,5 14
Cemaran mikroba 14.1  Angka  Lempeng  Total  35
o
C,  48 jam
Kolonig Maks. 1 x 10
6
14.2
Escherichia coli
APMg Maks. 10
14.3
Bacillus cereus
Kolonig 1 x 10
4
14.4  Kapang Kolonig
Maks. 1 x 10
4
Sumber: SNI, 2011 Menurut  Subagio  2007,  mocaf
adalah  tepung  dari  ubi  kayu
Manihot  utilissima
yang  diproses  dengan  memodifikasi  sel  ubi  kayu secara fermentasi.  Tahapan dalam pembuatan tepung mocaf
yang pertama yaitu  mikroba  jenis  BAL  Bakteri  Asam  Laktat  yang  tumbuh  akan
menghasilkan enzim
pektinolitik dan
selulolitik yang
dapat menghancurkan  dinding  sel  ubi  kayu  sedemikian  rupa  sehingga  terjadi
liberasi  granula  pati.  Proses  liberasi  ini  akan  menyebabkan  perubahan karakteristik  dari  tepung  yang  dihasilkan  berupa  naiknya  viskositas,
kemampuan  gelasi,  daya  rehidrasi,  dan  kemudahan  melarut
Selanjutnya
commit to user
granula  pati  tersebut  akan  mengalami  hidrolisis  menghasilkan  monosakarida sebagai bahan baku untuk  menghasilkan asam-asam organik.  Senyawa asam
ini  akan  bercampur  dengan  tepung  sehinggga  ketika  tepung  tersebut  diolah akan menghasilkan aroma dan cita rasa khas yang dapat menutupi aroma dan
cita rasa singkong yang cenderung tidak disukai konsumen
. Mocaf
dapat  digolongkan  sebagai  produk
edible  cassava  flour
berdasarkan  Codex  Standard,  Codex  Stan  176-1989  Rev.  1  -  1995. Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, mocaf
mempunyai karakteristik  fisik  dan  organoleptik  yang  spesifik  jika  dibandingkan
dengan  tepung  ubi  kayu  pada  umumnya.  Perbedaan  komposisi  kimia tepung  mocaf
dengan  tepung  ubi  kayu  dan
sifat  fisik  dan  organoleptik mocaf dengan tepung ubi kayu
dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3
di bawah ini:
Tabel 2.2 Perbedaan Komposisi Kimia Mocaf dengan Tepung Ubi Kayu
Komposisi Tepung Mocaf
Tepung Ubi Kayu
Air Protein
Abu Pati
Serat Lemak
HCN mgkg Max. 13
Max. 1,0 Max. 0,2
85 - 87 1,9 - 3,4
0,4 - 0,8 tidak terdeteksi
Max. 13 Max. 1,2
Max. 0.2 82 - 85
1,0 – 4,2 0,4 - 0,8
tidak terdeteksi Sumber:
Codex Stan 176-1989 dalam Subagyo 2006.
Tabel  2.3  Perbedaan  Sifat  Fisik  dan  Organoleptik  Mocaf dengan  Tepung
Ubi Kayu
Parameter Tepung Mocaf
Tepung Ubi kayu
Besar Butiran Mesh Derajat Keputihan
Kekentalan mPa.s
Warna Aroma
Rasa Max. 80
88 – 91 52 – 55 2 pasta panas
75 – 77 2 pasta dingin
Putih Netral
Netral Max. 80
85-87 20 – 40 2 pasta panas
30 – 50 2 pasta dingin
Putih agak kecoklatan Kesan ubi kayu
Kesan ubi kayu
Sumber: Codex Stan 176-1989 dalam Subagyo 2006.
commit to user
2. Tepung Ubi Jalar Ungu
Ubi jalar ungu biasanya disebut juga
Ipomoea batatas blackie
karena memiliki  kulit  dan  daging  umbi  yang  berwarna  ungu  kehitaman  ungu
pekat.  Ubi  jalar  ungu  mengandung  pigmen  antosianin  yang  lebih  tinggi dibandingkan  dengan  ubi  jalar  jenis  lainnya  Sri  Kumalaningsih,  2006.
Kandungan  antosianin  pada  ubi  jalar  ungu  lebih  tinggi  dibandingkan dengan ubi jalar yang berwarna putih,  kuning dan jingga. Komposisi gizi
ubi jalar ungu dapat dilihat pada Tabel 2.4 di bawah ini: Tabel 2.4 Komposisi Gizi Ubi Jalar Ungu.
Komposisi gizi Satuan
Ubi jalar ungu
Zat pati 12,64
Gula reduksi 0,30
Lemak 0,94
Protein 0,77
Air 70,46
Abu 0,84
Serat 3,00
Vitamin C mg100 g
21,43 Antosianin
mg100 g 110,51
Sumber: Suprapta 2003 Selain  kaya  akan  gizi  ubi  jalar  ini  juga  dapat  dibuat  tepung  yang
berfungsi untuk membuat cake dan semacamnya. Tepung ubi jalar mudah dibuat  dengan  menggunakan  peralatan  yang  sederhana.  Cara  pembuatan
ubi  jalar  secara  garis  besar  adalah  sebagai  berikut:  sortasi  umbi  yaitu bagian  yang  busuk  dan  terkena  serangan  hama  boleng  dibuang,  dicuci,
dikupas,  diiris  tipis  atau  disawut  secara  manual  atau  menggunakan  alat, dijemur  atau  dikeringkan  menggunakan  alat  pengering  pada  suhu  60
o
C hingga  kering  kadar  air  7  .  Kemudian  digiling  dan  dikemas  dengan
kantong  plastik  atau  disimpan  dalam  toples  yang  ditutup  rapat.  Untuk menghasilkan tepung ubi jalar yang baik, sawut atau irisan umbi direndam
terlebih  dahulu  di  dalam  larutan  Na  metabisulfit  sebelum  dijemur  atau dikeringkan. Tepung ubi jalar dapat disimpan selama ± 6 bulan Antarlina
commit to user
dan  J.S  Utomo,  1999. Sifat  fisik  dan  kimia  tepung  ubi  jalar  ungu  dapat
dilihat pada Tabel 2.5 di bawah ini: Tabel 2.5 Sifat Fisik dan Kimia Tepung Ubi Jalar Ungu
Komponen mutu Tepung Ubi Jalar Ungu
Air 7.28
Abu 5.31
Lemak 0.81
Protein 2.79
Serat kasar 4.72
Karbohidrat 83.81
Sumber: Susilawati dan Medikasari 2008. Tepung  ubi  jalar  dapat  dibuat  secara  langsung  dari  ubi  jalar  yang
dihancurkan  dan  kemudian  dikeringkan,  tetapi  dapat  pula  dibuat  dari gaplek  ubi  jalar  yang  dihaluskan  digiling  dan  kemudian  diayak.
Pembuatan tepung
ubi jalar
dilakukan dengan
cara pengeringanpenjemuran  irisan  tipis  daging  ubi  jalar  yang  telah  dikupas
dan  dicuci  bersih.  Hasil  penelitian  Hartoyo  1999  menunjukkan  bahwa optimasi pengeringan tepung ubi jalar dengan pengering oven adalah pada
suhu  60°C  selama  10  jam,  sedangkan  dengan  pengering  kabinet  adalah pada  suhu  60ºC  selama  5  jam,  dan  dengan  pengering  tipe  drum  drum
dryer adalah pada suhu 110°C. Setelah kering,  irisan ini dihancurkan dan diayak  sampai  menjadi  tepung  dengan  tingkat  kehalusan  tertentu  80-100
mesh. Keunikan
tepung ubi
jalar adalah
warna produk
yang beranekaragam,  mengikuti  warna  daging  umbi  bahan  bakunya.  Proses
yang  tepat  dapat  menghasilkan  tepung  dengan  warna  sesuai  warna  umbi bahan.  Sebaliknya,  proses  yang  kurang  tepat  akan  menurunkan  mutu
tepung, dimana tepung yang dihasilkan akan berwarna kusam, gelap, atau kecoklatan.
Untuk  menghindari  hal  tersebut,  Widowati  2009 menyarankan  untuk  merendam  hasil  irisan  atau  hasil  penyawutan  dalam
sodium  bisulfit  0,3  selama  kurang  lebih  satu  jam.  Hal  ini  dilakukan
commit to user
untuk  mencegah  adanya  kontak  antara  bahan  dengan  udara,  yang  dapat menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan.
Pada  produk  tepung  ubi  jalar,  sebagian  β-karoten  yang  terkandung dalam bahan 40 dapat rusak karena proses pengeringan penjemuran.
Selain  sebagai  senyawa  pembentuk  pigmen,  β-karoten  merupakan  bahan pembentuk  vitamin  A  dalam  tubuh,  sedangkan  antosianin  memiliki
kemampuan  sebagai  antimutagenik  dan  antikarsinogenik.  Selain  itu kandungan  antosianin  juga  memiliki  fungsi  dalam  mencegah  gangguan
fungsi  hati,  antihipertensi,  dan  dapat  menurunkan  kadar  gula  darah antihiperglisemik Hasim dan Yusuf, 2008.
3. Gula
Gula  adalah  suatu  karbohidrat  sederhana  yang  menjadi  sumber energi  dan  komoditi  perdagangan  utama.  Gula  paling  banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula
sederhana,  seperti  glukosa  yang  diproduksi  dari  sukrosa  dengan  enzim atau  hidrolisis  asam,  menyimpan  energi  yang  akan  digunakan  oleh  sel
Santoso, 1999. Gula pasir atau sukrosa adalah disakarida yang terdiri atas  1 gugus
glukosa dan 1 gugus fruktosa. Gula adalah karbohidrat murni karena tidak mengandung nutrien  lainnya seperti protein,  lemak,  vitamin, dan mineral.
Gula  ditambahkan  pada  jenis  roti  tertentu  untuk  melengkapi  karbohidrat yang ada untuk fermentasi dan untuk memberikan rasa yang  lebih manis.
Tapi  gula  lebih  banyak dipakai  untuk pembuatan  kue  dan biskuit  dimana selain rasa manis gula juga mempengaruhi tekstur. Jadi jumlah gula yang
tunggu membuat remah kue lebih  lunak dan lebih basah dan pada biskuit juga bersifat melunakkan Buckle dkk, 1985.
Menurut  Smith  1972,  gula  berfungsi  memberi  rasa  manis, menambah  rasa  lembut,  sebagai  pewarna  kulit  atau  kerak  produk.  Gula
yang  digunakan  dalam  pembuatan  produk  bakery  adalah  gula  sukrosa gula  putih  dari  tebu  atau  gula  dari  beet  baik  berbentuk  Kristal  maupun
commit to user
tepung.  Sedangkan  menurut  Wahyudi  2003,  penggunaan  gula  dalam produk  bakery  ditujukan  untuk  member  rasa  manis,  membantu
pembentukan  krim  dalam  campuran,  memperbaiki  tekstur  produk, menghasilkan  kulit  crust  yang  baik,  dan  menambah  nilai  nutrisi  pada
produk. 4.
Telur Telur berfungsi untuk memperbaiki tekstur bakery sebagai hasil dari
emulsifikasi,  pelembut  tekstur  dan  daya  pengikat.  Penggunaan  kuning telur  memberikan  tekstur  lembut  Flick,  1964  dalam  Matz  dan  Matz
1978. Sebagai
pengemulsi, kuning
telur dapat
membantu mempertahankan  kestabilan  adonan.  Selain  itu  telur  juga  berperan
meningkatkan  dan  menguatkan  flavor,  warna  dan  kelembutan  Matz  dan Matz, 1978 dalam jurnal Gracia C.L dkk 2009. Menurut Whiteley, 1971
dalam  jurnal  Gracia  C.L  dkk  2009,  adanya  albumin  telur  membantu pembentukan  struktur  adonan  selama  pemanggangan,  karena  albumin
membantu memerangkap udara saat adonan dikocok sehingga udara dapat menyebar merata diseluruh adonan.
Fungsi telur dalam pembuatan bakery adalah membentuk warna dan flavour  yang  khas,  memperbaiki  rasa  dan  kesegaran  roti,  meningkatkan
pengembahan,  meningkatkan  nilai  nutrisi  dan  kelembutan  produk, digunakan untuk mengoles permukaan roti manis sehingga permukaannya
mengkilap  serta  dapat  meningkatkan  krim  dan  jumlah  sel  udara  yang terbentuk  Wahyudi,  2003.  Menurut  Sultan    1969,  fungsi  telur  dalam
adonan  adalah  membantu  proses  pengembangan  volume  adonan, menambah  warna  kuning  pada  produk,  serta  menghasilkan  flavour  dan
rasa yang gurih. Putih  telur  juga  sangat  berperan  dalam  membentuk  adonan  yang
lebih  kompak.  Sedangkan  kuning  telur  sangat  mempengaruhi  kelembutan dan  rasa  yang  dihasilkan.  Penggunaan  salah  satu  bagian  telur  putih  atau
kuning  atau  kombinasi  keduanya  disesuaikan  dengan  hasil  akhir  yang
commit to user
diinginkan. Komposisi putih dan kuning telur pada telur ayam dapat dilihat
pada Tabel 2.6 di bawah ini: Tabel 2.6 Komposisi Putih dan Kuning Telur Pada Telur Ayam
Komposisi Putih telur
Kuning telur
Air 87,8
49,4 Protein
10,8 16,3
Lemak -
31,9 Karbohidrat
0,8 0,7
Kalsium mg100 g 6
147 Fosfor mg100 g
17 586
Besi mg100 g 0,2
2,7 Vitamin A SI
- 2000
Vitamin B
1
mg100 g -
0,27 Sumber: Syarief dan Anies 1988
5. Margarin
Margarin adalah suatu emulsi air dalam minyak wo emulsion. Air sebagai  fase  dispersi  didistribusikan  secara  homogen  dan  sangat  halus  di
dalam  fase  kontinu  lemak.  Sebagai  bahan  utama  atau  bahan  baku penyusun  margarin,  lemak  atau  campuran  lemak  merupakan  faktor  yang
sangat  penting  didalam  formulasi  margarin.  Sifat  fisik  dan  karakteristik lemak  sangat  berpengaruh  pada  titik  leleh  dari  margarin,  sehingga  akan
mempengaruhi  kemampuan  oles  margarine  tersebut.  Komposisi  standar dari margarin secara umum adalah lemak minimal 80,  air maksimum 16
dan komponen lain yang terdiri dari garam, protein, emulsifier, vitamin, bahan pewarna, bahan penambah citarasa Flack, 1995.
6. Bahan pengembang
Bahan  pengembang  dimaksudkan  untuk  aerasi  adonan  sehingga dihasilkan  produk  yang  ringan  dan  berpori-pori  Smith,  1972.  Baking
powder merupakan
bahan pengembang
yang dibuat
dengan mencampurkan bahan bereaksi asam dengan sodium bikarbonat ditambah
air  akan  menghasilkan  CO
2
yang  terdispersi  dalam  air.  Dalam  oven,  CO
2
bersama-sama  dengan  udara  dan  uap  air  mengembangkan  adonan Winarno, 2002.
commit to user
7. Susu
Air  susu  merupakan  bahan  pangan  yang  tersusun  oleh  zat-zat makanan  dengan  proporsi  yang  seimbang.  Dari  sudut  lain  air  susu  juga
dapat  dipandang  sebagai  bahan  mentah,  yang  mengandung  sumber  zat makanan  yang  penting.  Penyusun  utamanya  ialah:  air,  lemak,  protein,
mineral, dan vitamin-vitamin Adnan, 1984. Menurut  Winarno  1993,  susu  merupakan  sumber  protein  dengan
mutu  sangat  tinggi.  Kadar  protein  susu  segar  sekitar  3,5  dengan  kadar lemak  sekitar  3,0-3,8.  Kandungan  mineral  Fe  dalam  susu  jumlahnya
sedikit, akan tetapi merupakan sumber fosfor yang baik, sangat kaya akan kalsium.
8. Garam
Syarat garam yang baik dalam pembuatan bakery adalah harus 100 larut  dalam  air  jernih  bebas dari  gumpalan-gumpalan  murni  dan  bebas
dari rasa pahit. Pemberian garam harus disesuaikan dengan jumlah bahan- bahan lain yang digunakan Soejuti, 2004.
C. Parameter Kualitas Cake