commit to user
c. Metode Penetesan dalam cawan
Dalam prosedur penetesan pada cawan, media yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dibagi-bagi menjadi 3 atau 4 sektor dan setetes larutan
contoh  0,02  ml  dipindahkan  ke  masing-masing  sektor.  Setelah tetesan  tersebut  dibiarkan  kering,  cawan  petri  kemudian  diinkubasi.
Pengenceran contoh diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh antara 5  sampai  20  koloni  terbentuk  dari  setiap  tetesan  pada  permukaan
media  agar.  Satu  keuntungan  metode  ini  adalah  bahwa  perhitungan dapat dilakukan 3-4 kali ulangan sekaligus dalam satu cawan
Buckle dkk, 1985. 8.
Uji Organoleptik Pengujian  organoleptik  adalah  pengujian  yang  didasarkan  pada
proses  pengindraan.  Pengindraan  diartikan  sebagai  suatu  proses  fisio- psikologis,  yaitu  kesadaran  atau  pengenalan  alat  indra  akan  sifat-sifat
benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda  tersebut.  Pengindraan  dapat  juga  berarti  reaksi  mental
sensation
jika  alat  indra  mendapat  rangsangan
stimulus
.  Reaksi  atau  kesan  yang ditimbulkan  karena  adanya  rangsangan  dapat  berupa  sikap  untuk
mendekati  atau  menjauhi,  menyukai  atau  tidak  menyukai  akan  benda penyebab rangsangan Wagiyono, 2003.
D. Hazard Analysis Critical Control Point HACCP
HACCP  adalah  suatu  sistem  yang  mengidentifikasi,  mengevaluasi,  dan mengendalikan  bahaya-bahaya  yang  signifikan  dalam  keamanan  pangan.
HACCP  menjadi  begitu  penting  sebagai  suatu  komponen  dari  cara-cara berproduksi  pangan  secara  komersil,  misalnya  di  bidang  pertanian  dan
produksi CAC, 1993. Secara umum HACCP digunakan untuk menetapkan suatu bingkai atau
sistem untuk menjalankan bagaimana implementasi dari prosedur HACCP di setiap  sektor  yang  dapat  digunakan  untuk  mengembangkan  jaminan  setiap
rantai penyediaan mulai dari prosedur penyediaan pangan mentah atau proses penyediaan  makanan  sampai  ke  konsumen.  Pada  setiap  perusahaan  atau
commit to user
industri makanan menggunakan sistem HACCP sebagai salah satu sistem dan erat  kaitannya  dengan  sistem  yang  lain  seperti  GMP
Good  Manufacturing Practices
, ISO
International Organization for
Standardization dan standar- standar  lain  yang  berlaku  di  negara  bersangkutan  dengan  tujuan  untuk
menjamin kualitas makanan Van der Spiegel et al, 2003. Sistem HACCP terdiri dari tujuh prinsip, yaitu:
1. Melakukan  analisis  bahaya:  segala  macam  aspek  pada  mata  rantai
produksi  pangan  yang  dapat  menyebabkan  masalah  keamanan  pangan harus  dianalisa.  Bahaya  yang  dapat  ditimbulkan  adalah  keberadaan
pencemar kontaminan biologis, kimiawi, atau fisik bahan pangan. 2.
Menentukan  Titik  Pengendalian  Kritis
Critical  Control  Point
,  CCP: suatu titik, tahap, atau prosedur dimana bahaya yang berhubungan dengan
pangan  dapat  dicegah,  dieliminasi,  atau  dikurangi  hingga  ke  titik  yang dapat  diterima  diperbolehkan  atau  titik  aman.  Terdapat  dua  titik
pengendalian kritis yaitu  Titik Pengendalian Kritis 1 sebagai titik dimana bahaya dapat dihilangkan, dan Titik Pengendalian Kritis 2 dimana bahaya
dapat dikurangi. 3.
Menentukan  batas  kritis:  kriteria  yang  memisahkan  sesuatu  yang  bisa diterima dengan yang tidak bisa diterima.
4. Membuat  suatu  sistem  pemantauan
monitoring
CCP:  suatu  sistem pemantauan  observasi  urutan,  operasi,  dan  pengukuran  selama  terjadi
aliran makanan. Hal  ini termasuk sistem pelacakan operasi dan penentuan kontrol  mana  yang  mengalami  perubahan  ketika  terjadi  penyimpangan.
Biasanya, pemantauan harus menggunakan catatan tertulis. 5.
Melakukan tindakan korektif apabila pemantauan mengindikasikan adanya CCP yang tidak berada di bawah kontrol.  Tindakan korektif spesifik yang
diberlakukan  pada  setiap  CCP  dalam  sistem  HACCP  untuk  menangani penyimpangan  yang  terjadi.  Tindakan  korektif  tersebut  harus  mampu
mengendalikan  membawa  CCP  kembali  dibawah  kendali  dan  hal  ini termasuk  pembuangan  produk  yang  mengalami  penyimpangan  secara
tepat.
commit to user
6. Menetapkan  prosedur  verifikasi  untuk  mengkonfirmasi  bahwa  sistem
HACCP  bekerja  secara  efektif.  Prosedur  verifikasi  yang  dilakukan  dapat mencakup peninjauan terhadap sistem HACCP dan catatannya, peninjauan
terhadap  penyimpangan  dan  pengaturan  produk,  konfirmasi  CCP  yang berada dalam pengendalian, serta melakukan pemeriksaan audit metode,
prosedur,  dan  uji.  Setelah  itu,  prosedur  verifikasi  dilanjutkan  dengan pengambilan sampel secara acak dan menganalisanya. Prosedur verifikasi
diakhiri dengan validasi sistem untuk memastikan sistem sudah memenuhi semua  persyaratan  Codex  dan  memperbaharui  sistem  apabila  terdapat
perubahan  di  tahap  proses  atau  bahan  yang  digunakan  dalam  proses produksi.
7. Melakukan  dokumentasi  terhadap  seluruh  prosedur  dan  catatan  yang
berhubungan dengan prinsip dan aplikasinya. Beberapa contoh catatan dan dokumentasi  dalam  sistem  HACCP  adalah  analisis  bahaya,  penetapan
CCP,  penetapan  batas  kritis,  aktivitas  pemantauan  CCP,  serta penyimpangan dan tindakan korektif yang berhubungan Anonim, 2010.
commit to user
Pohon keputusan penentuan titik kendali kritis atau CCP
Gambar 2.1 Pohon keputusan penentuan titik kendali kritis atau CCP
Lanjutkan  ke  bahaya  yang  teridentifikasi  berikutnya  dalam  proses yang dinyatakan
Lakukan modifikasi tahapan dalam proses atau produk
Q1
Adakah tindakan pengendalian? Ya
Tidak
Ya
Adakah pengendalian pada tahap ini perlu untuk keamanan
Berhenti Bukan CCP
Tidak Apakah tahapan dirancang secara spesifik
untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya yang mungkin terjadi sampai
tingkatan yang dapat diterima ?
Q2
Ya
Tidak Dapatkah kontaminasi dengan
bahaya yang diidentifikasi terjadi melebihi tingkatan yang dapat
diterima atau dapatkah ini meningkat sampai tingkatan yang
tidak dapat diterima?
Q3
Berhenti Bukan CCP
Tidak Ya
Akankah tahapan berikutnya menghilangkan
bahaya yang teridentifikasi atau mengurangi tingkatan
kemungkinan terjadinya sampai tingkatan yang
dapat diterima?
Q4
TITIK KENDALI KRITIS CCP
Tidak Ya
Berhenti Bukan CCP
commit to user
Tingkatan  yang  dapat  diterima  dan  tidak  dapat  diterima  perlu ditentukan  sesuai  tujuan  menyeluruh  dalam  mengidentifikasi  TKK
pada rencana HACCP SNI, 1998. Dalam  peyusunan  HACCP  perlu  dessision  tree  tentang  bahan  mentah
yang  digunakan  untuk  proses  produksi.  Bahan  mentah  dapat  mengandung bahaya yang dapat mengakibatkan bahan tersebut termasuk dalam status CCP
atau  tidak.  Dari  bahan  mentah  tersebut  adakah  tahapan  yang  akan mengeliminasi  dan  mengurangi  bahaya  yang  ditimbulkan  dari  bahan  itu
sendiri. Dessision tree tentang bahan mentah dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2
Decision Tree
Untuk Penetapan CCP Pada Bahan Baku
Apa bahan PENANGANAN  PENGOLAHAN
termasuk cara mengkonsumsi dapat menghilangkan atau mengurangi bahaya
Ya Bukan CCP CP
TIDAK CCP
CCP DESSISION TREE Bahan Mentah
Apa bahan mentah mungkin MENGANDUNG SENSITIF bahan berbahaya
mikrobiologis, kimia, fisik
YA
Tidak Bukan CCP CP
commit to user
22
BAB III TATA LAKSANA PERENCANAAN