commit to user
7. Susu
Air  susu  merupakan  bahan  pangan  yang  tersusun  oleh  zat-zat makanan  dengan  proporsi  yang  seimbang.  Dari  sudut  lain  air  susu  juga
dapat  dipandang  sebagai  bahan  mentah,  yang  mengandung  sumber  zat makanan  yang  penting.  Penyusun  utamanya  ialah:  air,  lemak,  protein,
mineral, dan vitamin-vitamin Adnan, 1984. Menurut  Winarno  1993,  susu  merupakan  sumber  protein  dengan
mutu  sangat  tinggi.  Kadar  protein  susu  segar  sekitar  3,5  dengan  kadar lemak  sekitar  3,0-3,8.  Kandungan  mineral  Fe  dalam  susu  jumlahnya
sedikit, akan tetapi merupakan sumber fosfor yang baik, sangat kaya akan kalsium.
8. Garam
Syarat garam yang baik dalam pembuatan bakery adalah harus 100 larut  dalam  air  jernih  bebas dari  gumpalan-gumpalan  murni  dan  bebas
dari rasa pahit. Pemberian garam harus disesuaikan dengan jumlah bahan- bahan lain yang digunakan Soejuti, 2004.
C. Parameter Kualitas Cake
Parameter-parameter kualitas dari cake mocaf ubi jalar ungu meliputi: 1.
Kadar Air Air  merupakan  senyawa  yang  paling  berlimpah  didalam  sistem
hidup  dan  mencakup  70    atau  lebih  dari  bobot  hampir  semua  bentuk kehidupan.  Air  merupakan  medium  tempat  berlangsungnya  transport
nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme, sel dan transfer energi kimia. Oleh karena itu, semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi
dengan sifat-sifat fisik dan kimia air Lehninger, 1982. Penetapan  kandungan  air  dapat  dilakukan  dengan  beberapa  cara.
Hali  ini  tergantung  pada sifat  bahannya.  Pada umumnya  penentuan  kadar air  dilakukan  dengan  mengeringkan  bahan  dalam  oven  pada  suhu  105-
110
o
C selama 3 jam atau sampai didapat berat yang konstan. Selisih berat sebelum  dan  sesudah  pengeringan  adalah  banyaknya  air  yang  diuapkan.
Untuk  bahan-bahan  yang  tidak  tahan  panas,  seperti  bahan  berkaar  gula
commit to user
tinggi,  minyak,  daging,  kecap,  dan  lain-lain,  pemanasan dilakukan  dalam oven vakum dengan suhu yang lebih rendah Winarno, 2004.
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang  dinyatakan  dalam  persen.  Kadar  air  juga  merupakan  karakteristik
yang  sangat  penting  pada  bahan  pangan,  karena  air  dapat  mempengaruhi kenampakan,  tekstur,  dan  rasa  bahan  pangan.  Kadar  air  dalam  bahan
pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar  air  yang  tinggi  mengakibatkan  mudahnya  bakteri,  kapang,  dan
khamir  untuk  berkembangbiak,  sehingga  akan  terjadi  perubahan  pada bahan  pangan.  Makin  rendah  kadar  air,  makin  lambat  pertumbuhan
mikroorganisme dan bahan pangan tersebut dapat tahan lama. Sebaliknya makin  tinggi  kadar  air  dalam  bahan,  makin  cepat  mikroorganisme
berkembangbiak  sehingga  proses  pembusukanakan  berlangsung  lebih cepat Winarno, 2002.
Kadar air suatu bahan yang dikeringkan dipengaruhi oleh beberapa hal  yaitu  jumlah  penguapan  yang  berlangsung,  lamanya  proses
pengeringan dan jalannya proses pengeringan. Air di dalam bahan pangan terdapat dalam tiga bentuk yaitu:
a. Air  bebas  free  water  yang  terdapat  dipermukaan  benda  padat  dan
mudah diuapkan. b.
Air  terikat  bound  water,  secara  fisik  yaitu  air  yang  terikat  menurut system kapiler atau air absorpsi karena tenaga penyerapan.
c. Air terikat secara kimia, misalnya air Kristal dan air yang terikat dalam
suatu disoersi. Kadar  air  suatu  bahan  pangan  dapat  dinyatakan  dalam  dua  cara  yaitu
berdasarkan  bahan  kering  dry  basis  dan  berdasarkan  bahan  baah  wet basis.  Kadar  air  secara  kering  dry  basis  adalah  perbandingan  antara
berat  air  di  dalam  bahan  pangan  dengan  bahan  keringnya.  Berat  bahan kering  adalah  berat  bahan  asal  setelah  dikurangi  dengan  berat  airnya.
Sedangkan kadar air secara basah wet basis adalah perbandingan antara
commit to user
berat  air  di  dalam  bahan  pangan  dengan  berat  bahan  mentah  Winarno dkk, 1980.
2. Kadar Abu
Abu  adalah  zat  anorganik  sisa  hasil  pembakaran  suatu  bahan organik.  Kadar  abu  ada  hubungannya  dengan  mineral  suatu  bahan.
Penentuan kadar abu dilakukan dengan cara mengoksidasikan bahan pada suhu  yang  tinggi  yaitu  sekitar  500-600
o
C  dan  kemudian  melakukan penimbangan  zat  yang  tertinggal  setelah  proses  pembakaran  tersebut
Sudarmadji dkk, 2003. Kadar  abu  menggambarkan  mineral  dari  sempel  bahan  makanan,
yang  disebut  kadar  abu  ialah  material-material  yang  tertinggal  bila  bahan makanan dipijarkan dan dibakar pada suhu sekitar 500
o
C – 600
o
C. Semua bahan  organic  akan  terbakar  sempurna  menjadi  air  dan  CO
2
serta  NH
3
, sedangkan  elemen-elemen  yang  tertinggal  sebagai  oksidanya.  Dengan
mengetahui berat cawan ketika mula-mula kosong dapat dihitung berat abu yang  telah  terjadi.  Bila  berat  abu  dinyatakan  dalam  persen  berat  asal
sample  pada  permulaan  pengabuan,  terjadilah  kadar  berat  abu  dalam persen.  Pengerjaan  penimbangan    harus  dilakukan  dengan  cepat,  karena
abu  yang  kering  ini  umumnya  bersifat  hygroskopik.  Sehingga  bila pengerjaan  dilakukan  lambat,  abu  akan bertambah berat  karena  mengisap
uap air dari udara Sediaoetama, 1987. 3.
Kadar Lemak Lemak  atau  lipid  didefinisikan  sebagai  senyawa  organik  yang
terdapat  dalam  alam  serta  tak  larut  dalam  air,  tetapi  larut  dalam  pelarut organik non polar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. Berbagai kelas
lipid  dihubungkan  satu  sama  lain  berdasarkan  kemiripan  sifat  fisisnya tetapi  hubungan  kimia,  fungsional  dan  struktur  mereka  maupun  fungsi-
fungsi  biologis  mereka  beraneka  ragam.  Salah  satu  contoh  lipid  yaitu lemak,  terpena  dan  steroid  beberapa  senyawa  lain  yang  penting
Sherman, 1995.
commit to user
Lemak merupakan bahan pada suhu kamar, diantaranya disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak
mengandung  ikatan  rangkap,  sehingga  mempunyai  titik  lebur  dan  titik didih yang tinggi. Contoh asam lemak jenuh yang banyak terdapat di alam
adalah  asam  palmitat  dan  asam stearat.  Minyak  merupakan  bahan  cair  di antaranya  disebabkan  rendahnya  kandungan  asam  lemak  jenuh  dan
tingginya kandungan asam lemak yang tak jenuh yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap di antara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai
titik lebur yang rendah Winarno, 2002 . 4.
Kadar Protein Protein  merupakan  suatu  zat  makanan  yang  amat  penting  bagi
tubuh,  karena  zat  ini  disamping  berfungsi  sebagai  bahan  bakar  dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah
sumber  asam-asam  amino yang  mengandung  unsur-unsur  C,  H,  O  dan  N yang  tidak  dimiliki  oleh  lemak  atau  karbohidrat.  Molekul  protein
mengandung  pula  fosfor,  belerang,  dan  ada  jenis  protein  yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga. Fungsi utama protein
bagi  tubuh  adalah  untuk  membentuk  jaringan  baru  dan  mempertahankan jaringan yang telah ada Winarno, 2004.
Protein  merupakan  salah  satu  kelompok  bahan  makronutrien. Protein memiliki struktur yang mengandung N, disamping C, H, O seperti
juga karbohidrat dan lemak, S dan kadang-kadang P, Fe dan Cu sebagai senyawa  komplek  sebagai  protein.  Seperti  senyawa  polimer  lain
misalnya selulosa, pati atau senyawa-senyawa hasil kondensasi beberapa unit  molekul  misalnya  trigliserida  maka  protein  juga  dapat  dihidrolisa
atau diuraikan menjadi komponen unit-unitnya oleh molekul air. Hidrolisa pada  protein  akan  melepas  asam-asam  amino  penyusunnya  Sudarmadji
dkk, 2003. 5.
Kadar Karbohidrat Karbohidrat  merupakan  sumber  kalori  utama  bagi  hampir  seluruh
penduduk  dunia,  khususnya  bagi  penduduk  negara  yang  sedang
commit to user
berkembang.  Walaupun  jumlah  kalori  yang  dapat  dihasilkan  oleh  1  gram karbohidrat hanya 4 Kal kkal. Selain  itu beberapa golongan karbohidrat
menghasilkan  serat-serat  dietary  fiber  yang  berguna  bagi  pencernaan. Karbohidrat  juga  mempunyai  peranan  penting  dalam  menentukan
karakteristik  bahan  makanan,  misalnya  rasa,  warna,  tekstur,  dan  lain-lain Winarno, 2004.
Kadar  karbohidrat  ditentukan  dengan  metode
by  difference
yaitu dengan  perhitungan  melibatkan  kadar  air,  kadar  abu,  kadar  protein  dan
kadar  lemak.  Berikut  ini  adalah  persamaan  yang  digunakan  dalam menghitung kadar karbohidrat dengan metode
by difference
. Kadar  karbohidrat    =  100  –    kadar  air  +  kadar  abu  +  kadar
protein  +    kadar  lemak  Winarno,  1986  dalam  jurnal  Apriani  dkk
2011.
6. Kadar Asam Sianida HCN
Glikosida  sianogenik  merupakan  senyawa  yang  terdapat  dalam bahan  makanan  nabati  dan  secara  potensial  sangat  beracun  karena  dapat
terurai  dan  mengeluarkan  hidrogen  sianida.  Hidrogen  sianida  dikeluarkan bila  komoditi tersebut dihancurkan, dikunyah, mengalami pengirisan, atau
rusak.  Bila  dicerna  hidrogen  sianida  sangat  cepat  terserap  oleh  alat pencernaan  masuk  ke  dalam  saluran  darah.  Tergantung  jumlahnya.
Hidrogen  sianida  dapat  menyebabkan  sakit  sampai  kematian  dosis  yang mematikan  0,3-3,5  mg  HCNkg  berat  badan.  Menurut  FAO,  singkong
dengan kadar 50 mgkg masih aman untuk dikonsumsi manusia Winarno, 2004.  Sedangkan  menurut  Syarief  dan  Anies  1988,  senyawa  hidrogen
sianida  disebut  juga  asam biru.  Mengurangi  kadar  hidrogen  sianida  dapat dilakukan dengan perendaman dan pencucian pada air yang mengalir.
7. Angka Lempeng Total
Metode  kuantitatif  digunakan  untuk  mengetahui  jumlah  mikroba yang  ada  pada  suatu  sampel,  umumnya  dikenal  dengan  Angka  Lempeng
Total  ALT.  Uji  Angka  Lempeng  Total  ALT  dan  lebih  tepatnya  ALT aerob  mesofil  atau  anaerob  mesofil  menggunakan  media  padat  dengan
commit to user
hasil  akhir  berupa  koloni  yang  dapat  diamati  secara  visual  berupa  angka dalam  koloni  CFU  per  ml  atau  per  gram  atau  koloni100ml.  Cara  yang
digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes dan cara sebar BPOM, 2007.
Mungkin  yang  paling  sering  dan  banyak  digunakan  adalah prosedur  perhitungan  dengan  penumbuhan  dalam  agar.  Secara  sederhana
suatu  contoh  suspense sel  atau  bahan  pangan  homogen diinokulasikan  ke dalam atau ke atas media Nutrient Agar setelah diinkubasi, jumlah koloni
yang  terbentuk  dihitung.  Karena  satu  koloni  terbentuk dari  satu  sel  maka jumlah koloni menunjukkan jumlah sel dalam larutan asalnya. Prosedur ini
hanya  menghitung  sel-sel  hidup  dan  sangat  peka.  Suspense  contoh  yang mengandung  sejumlah  kecil  sel  hingga  20  selml  dapat  dihitung,  dan
kemungkinan  untuk  mengetahui  berbagai  jenis  organisme  yang  berada dalam  contoh  dari  perbedaan  bentuk  koloni  yang  tumbuh  serta
kemungkinan  mengisolasi  tipe  koloni  yang  paling  dominan  untuk identifikasi taksonomi. Perhitungan secara penumbuhan dalam cawan petri
dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu: a.
Metode Penuangan Dalam  metode  penuangan,  1  ml  contoh  di  pindahkan  kedasar  cawan
dan dituangkan di atasnya 15-20 ml media agar yang telah didinginkan sampai  45°C  sampai  50°C  dan  dicampur  serata  mungkin.  Setelah
inkubasi,  koloni baik yang tumbuh didalam agar atau di permukaanya dihitung. Prosedur ini termasuk yang paling peka, sampai sejumlah 20
selml dapat dihitung. b.
Metode Penyebaran Metode  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  0,1  ml  larutan  contoh
disebar ratakan dipermukaan media agar yang tersedia dengan tongkat gelas  melengkung
bent  glass  rod
yang  telah  disterilkan.  Setelah inkubasi,  koloni  yang  tumbuh  di  permukaan  dari  media  dihitung.
Karena  penggunaan  volume  larutan  yang  sedikit  yaitu  0,1  ml,  maka kepekaannya sekitar 300 selml.
commit to user
c. Metode Penetesan dalam cawan
Dalam prosedur penetesan pada cawan, media yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dibagi-bagi menjadi 3 atau 4 sektor dan setetes larutan
contoh  0,02  ml  dipindahkan  ke  masing-masing  sektor.  Setelah tetesan  tersebut  dibiarkan  kering,  cawan  petri  kemudian  diinkubasi.
Pengenceran contoh diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh antara 5  sampai  20  koloni  terbentuk  dari  setiap  tetesan  pada  permukaan
media  agar.  Satu  keuntungan  metode  ini  adalah  bahwa  perhitungan dapat dilakukan 3-4 kali ulangan sekaligus dalam satu cawan
Buckle dkk, 1985. 8.
Uji Organoleptik Pengujian  organoleptik  adalah  pengujian  yang  didasarkan  pada
proses  pengindraan.  Pengindraan  diartikan  sebagai  suatu  proses  fisio- psikologis,  yaitu  kesadaran  atau  pengenalan  alat  indra  akan  sifat-sifat
benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda  tersebut.  Pengindraan  dapat  juga  berarti  reaksi  mental
sensation
jika  alat  indra  mendapat  rangsangan
stimulus
.  Reaksi  atau  kesan  yang ditimbulkan  karena  adanya  rangsangan  dapat  berupa  sikap  untuk
mendekati  atau  menjauhi,  menyukai  atau  tidak  menyukai  akan  benda penyebab rangsangan Wagiyono, 2003.
D. Hazard Analysis Critical Control Point HACCP