Penyimpanan Benih Rekalsitran TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 17 dipotong akan terlihat warna daging rimpang yang bervariasi, mulai putih kekuningan, kuning jingga tergantung pada klonnya. Pada umumnya rasa jahe pedas karena mengandung senyawa gliserol . Aromanya merangsang namun harum. Kandungan gliserol dipengaruhi oleh umur tanaman dan agroklimat setempat dimana tanaman jahe tumbuh. Sedangkan aroma jahe disebabkan minyak atsiri yang umumnya berwarna kuning dan sedikit kental Santoso, 2005. Empon-empon dapat menghambat pertumbuhan jamur karena mengandung zat kurkumin. Bau empon-empon tidak disenangi oleh hama, karena sifat tersebut maka tanaman empon-empon dapat digunakan sebagai bahan pengawet benih. Empon-empon yang digunakan sebagai bahan pengawet adalah kencur, temulawak, jahe, dan bangle. Cara penggunaan empon-empon dengan di parut atau dipotong-potong lalu dicampurkan dengan benih dan disimpan di tempat yang tertutup Kusnaedi, 1999. Benih yang diaplikasikan dengan empon-empon mampu disimpan sampai 6 minggu, sedangkan benih yang tanpa perlakuan empon-empon hanya mampu bertahan sampai 4 minggu. Benih mengalami kebusukan karena di dalam ruang penyimpanan lingkungan sangat lembab sehingga memacu pertumbuhan cendawan Nugraheni, 2007.

C. Penyimpanan Benih Rekalsitran

Penyimpanan bertujuan untuk menyediakan benih dengan kualitas yang tetap baik untuk musim tanam yang akan datang. Penyimpanan juga dilakukan apabila benih yang diproduksi tidak dapat dipakai untuk usaha tani dan benih yang diproduksi tidak semua laku terjual. Kondisi lingkungan sebelum benih dipanen dan setelah benih diproses, merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap ketahanan benih dalam penyimpanan. Kondisi lingkungan sebelum benih dipanen sangat mempengaruhi kualitas benih saat panen, karena hal ini akan mempengaruhi aktivitas pembentukan benih. Seperti dilihat, 95 dari berat benih adalah berupa cadangan makanan yang antara lain digunakan untuk mempertahankan kehidupan benih selama commit to user 18 dalam penyimpanan dan untuk proses perkecambahan benih sampai tanaman dapat memproduksi fotosintat sendiri untuk kelangsungan hidupnya. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi status cadangan makanan dalam benih. Apabila benih disimpan dalam suhu tinggi, maka proses deteriorasi akan berjalan, sehingga daya simpan benih menjadi lebih pendek Kuswanto, 2003. Biji benih banyak spesies tropika adalah rekalsitran, yaitu tidak toleran terhadap pengeringan dan suhu yang rendah. Sifat rekalsitran ini menjadikan biji benih ini tidak sesuai di simpan dalam bank biji benih sebagaimana biji benih ortodoks yang toleran pengeringan dan suhu sejuk beku. Biji benih rekalsitran umumnya terdiri dari buah-buahan tropika utama seperti manggis, langsat dan rambai daripada spesies Garcinia seperti G. mangostana, G. cowa dan G. hombroniana, Lansium domesticum dan Baccaurea motleyana . Sementara itu, genus Citrus mempunyai biji benih ortodoks C. aurantifolia , rekalsitran C. suhuuiensis dan perantara C. madurensis Noor, 2010. Kamil 1982 mengatakan pada umumnya, apabila kebutuhan untuk perkecambahan seperti air, suhu, oksigen, dan cahaya dipenuhi, biji bermutu tinggi akan menghasilkan kecambah atau bibit yang normal. Salah satu faktor luar yang mempengaruhi adalah adanya infeksi jamur atau mikroorganisme lainnya selama pengujian perkecambahan atau sudah terbawa di dalam biji, atau biji bermutu rendah, kemungkinan kecambah yang dihasilkan tidak normal. Klasifikasi kecambah yang terinfeksi fungi sebagai berikut : 1. Infeksi primer sedikit oleh fungi, dianggap sebagai kecambah normal, kecuali apabila terdapat pembusukan pada struktur esensial sehingga kecambah tidak bisa tumbuh baik kembali. 2. Infeksi primer banyak oleh fungi, sehingga kecambah menjadi lemah atau busuk, satu atau lebih struktur esensial, dianggap kecambah abnormal. 3. Infeksi sekunder disebabkan penularan dari kecambah atau biji sebelahnya yang terinfeksi, tetapi tidak terdapat pembusukan yang disebabkan tidak baiknya pelaksanaan pengujian, kecambah tersebut termasuk kecambah normal. commit to user 19 Perkecambahan biji awal adalah masalah utama dalam penyimpanan biji rekalsitran. Biji rambutan sering berkecambah selama dalam penyimpanan. Usaha yang telah dilakukan untuk mencegah perkecambahan selama penyimpanan adalah dengan menurunkan suhu hingga 0-5 C. penurunan suhu selain untuk menghambat perkecambahan juga dapat mengurangi kegiatan organisme. Dormansi secara alami pada biji rekalsitran akan memungkinkan penyimpanan dalam keadaan basah, akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah sifat biji yang peka terhadap suhu rendah. Pada umumnya biji-biji semacam ini berasal dari daerah tropik yang lembab yang tidak membutuhkan pengeringan sebelum disebar di persemaian. Penyebab lain dari dormansi biji adalah kulit yang tebal. Kulit yang tebal pada benih citrus akan mempercepat perkecambahannya Panggabean, 1981. Pengeringan atau proses penurunan kadar air dapat meningkatkan viabilitas benih, tetapi pengeringan yang mengakibatkan kadar air yang terlalu rendah akan mengurangi viabilitas benih. Proses penurunan kadar air benih dapat dilaksanakan dengan berbagai metode seperti dikeringanginkan, penjemuran maupun dengan silika gel. Ketiga metode tersebut memerlukan waktu cukup lama untuk menurunkan kadar air sampel, bahkan sampai beberapa hari. Hal ini dapat mengganggu viabilitas itu sendiri terutama bagi benih yang termasuk rekalsitran dan intermediate Djam’an et al ., 2006. Perlakuan penyimpanan benih duku Lansium domesticum Corr. dengan pemanfaatan rimpang kencur menunjukkan bahwa benih dengan perlakuan berat rimpang kencur 5 gram mampu menekan jumlah serangan cendawan sampai penyimpanan 6 minggu, sedangkan pada penyimpanan dengan berat rimpang kencur 15 gram benih telah busuk dan mati saat disimpan Septia, 2010. Pada penyimpanan benih jeruk Citrus sp. dengan aplikasi ekstrak temulawak menunjukkan bahwa ekstrak temulawak 100 dapat memperpanjang umur simpan benih selama 4 minggu. Cendawan yang menyerang benih saat dalam penyimpanan adalah Aspergillus spp. dan Penicillium spp.. Serangan cendawan tersebut mengakibatkan penurunan commit to user 20 kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, dan daya kecambah benih jeruk Citrus sp. Zulaehah, 2005

D. Cendawan Penyimpanan