tambang dan mineral yang mentah, dimana harus dilaksanankan pengolahannya terlebih dahulu di dalam negeri. Dalam MEA tidak ada lagi pembatasan dan
pelarangan, pengharmonisasian kebijakan perdagangan ASEAN terhadap kebijakan perdagangan luar negeri Indonesia ditujukan agar Indonesia mampu
bersaing dalam MEA 2015.
B. Saran
1. Dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN pemerintah dan
masyarakat, hal ini yang bergerak dalam kegiatan perdagangan luar negeri agar saling bekerja sama untuk mampu bersaing di pasar bebas. Melindungi pasar
dalam negeri dan mendorong kegiatan ekspor barang-barang Indonesia. 2.
Guna kepentingan nasional seharusnya pemerintah membuat pengaturan mengenai perdagangan luar negeri Indonesia yang lebih spesifik dalam setiap
kegiatan perdagangan dankomoditi perdagangannya karena dengan masuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN kegiatan perdagangan akan semakin bebas, dan
tidak adanya pembatasan lagi. 3.
Masih banyaknya perbedaan peraturan peradagangan luar negeri antara Indonesia dengan cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN. Seperti melakukan
pembatasan tarif, sedangkan negara di ASEAN lainnya tidak melakukan pembatasan tarif akan membuat ketidak stabilan ekonomi Indonesia kedepannya
karena tidak dilirik oleh para pengusaha Internasional untuk melakukan kegiatan perdagangannya di Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah hendaknya lebih cerdik
Universitas Sumatera Utara
dalam menanggapi perbedaan ini agar tidak terjadi ketidakstabilan ekonomi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KONSEP PERDAGANGAN BEBAS BARANG DALAM MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN MEA 2015
A. Masyarakat Ekonomi Asean 2015
The Association of Southeast Asian Nation ASEAN adalah asosiasi perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8
Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, yang di tanda tangani dengan penandatanganan deklarasi ASEAN oleh para pendiri ASEAN, yakni Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Kemudian Brunei Darussalam bergabung pada tahun 1984, Vietnam pada tahun 1995, Laos dan Myanmar pada
tahun 1997, dan Kamboja pada tahun 1998. Dengan visi bersama ASEAN sebagai gabungan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang bepandangan terbuka, hidup dalam
perdamaian, stabilitas dan kemakmuran, terikat bersama dalam kemitraan dalam pembangunan yang dinamis dalam masyarakat yang peduli. Para pemimpin
ASEAN memutuskan untuk membentuk suatu “masyarakat ASEAN” pada tahun 2020.
22
22
Dirjen Kerja Sama Internasional, Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. Informasi Umum:Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jakarta, Dirjen Kerja Sama Internasional Kemendag RI,
2011, hlm. 3
Pada awal di bentuknya ASEAN secara intensif menyepakati berbagai kesepakatan dalam bidang ekonomi. Diawali dengan kesepakatan Prefential Tariff
Arrangement PTA pada tahun 1977, kemudian pada tahun 1992 disepakati Common Effective Preferential Tariff – ASEANFree Trade Area CEPT-AFTA,
dan kemudian pada tahun 1995 mulai memasukkan kesepakatan dalam bidang
18
Universitas Sumatera Utara
jasa dengan di tandatanganinya ASEANFramework Agreement on Service AFAS. Selanjutnya pada tahun 1998 di sepakati pula kerjasama dalam bidang
investasi ASEANInvestment Area AIA.
23
Upaya pencapaian masing-masing kerangka tersebut dilakukan melalui berbagai elemen dan strategi yang tercakup di dalamnya.Pencapaian MEA melalui
penciptaan pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, ditujukan sebagai upaya perluasan melalui integrasi regional untuk mencapai skala ekonomis yang
optimal. Langkah-langkah integrasi tersebut Proses liberalisasi dan penguatan internal ASEAN menjadi strategi mencapai daya saing yang tangguh dan disisi
lain akan berkontribusi positif bagi masyarakat ASEAN secara keseluruhan maupun individual negera anggota. Pembentukan MEA juga menjadikan posisi
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community AEC merupakan konsep yang mulai digunakan dalam Declaration of ASEAN Concord
II Bali Concord II, Bali, Oktober 2003. MEA adalah salah satu pilar perwujudan ASEAN vision, bersama-sama dengan ASEAN Security Community ASC dan
ASEAN Socio-Cultural Community ASCC. MEA adalah tujuan akhir integrasi ekonomi seperti dicanangkam dalam ASEAN Vision 2020. Pembentukan MEA
dilakukan melalui empat kerangka strategis, yaitu: 1. Pencapaian pasar tunggal dan basis produksi,
2. Kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, 3. Kawasan pengembangan ekonomi yang merata, dan
4. Kawasan yang secara penuh terintegrasi dengan perekonomian global.
23
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Menuju ASEAN Economic Community 2015,Ditjen Perdagangan Republik Indonesia. Jakarta, Departemen Perdagangan Repbulik
Indonesia, 2014, hlm. 4
Universitas Sumatera Utara
ASEAN semakin kuat dalam menghadapi negosiasi internasional, baik dalam merespons meningkatnya kecenderungan kerja sama regional, maupun dalam
posisi tawar ASEAN dengan mitra dialog, seperti China, Korea, Jepang, Australia-Selandia Baru, dan India.Melalui proses integrasi ekonomi maka
ASEAN secara bertahap menjadi kawasan yang membebaskan perdagangan barang dan jasa sarta aliran faktor produksi modal dan tenaga kerja, sekaligus
harmonisasi peraturan-peraturan terkait lainnya. Beberapa pertimbangan yang mendasari percepatan pembentukan MEA adalah:
1. Potensi penurunan biaya produksi di ASEAN sebesar 10-20 persen untuk
barang konsumsi sebagai dampak integrasi ekonomi. 2.
Meningkatkan kemampuan kawasan dengan implementasi standar dan praktik internasional.
Langkah percepatan integrasi ASEAN menjadi penting untuk memanfaatkan semua potensi yang ada.
24
Pada tahun 2007, para kepala negara sepakat untuk mempecepaat pencapaian MEA dari tahun 2020 menjadi tahun 2015 ini diperkuat
dengan di tandatanganinya Cebu Declaration on the Acceleration of Establishment of an ASEAN community by 2015. Guna memperkuat langkah
percepatan integrasi ekonomi tersebut ASEAN melakukan kerja sama ekonomi dengan meletakkan sebuah kerangka hukum yang menjadi basis komitmen negara
ASEAN melalui penandatanganan Piagam ASEAN ASEAN Charter dan AEC Blueprint cetak biru MEA.
25
24
Aida S. Budiman, Rizal A. Djaafara dan Sjamsul Arifin. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Jakarta, PT. ElexMedia Komputindo, 2008, hlm. 9-12
25
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Op.cit, hlm. 4
Bersamaan dengan penandatanganan piagam ASEAN, cetak biru yang merupakan arah panduan dan jadwal strategis tentang
Universitas Sumatera Utara
waktu dan pencapaian dari masing-masing pilar. Penandatanganan Piagam ASEAN menjadi prasasti hasil evolusi dari kerja sama yang bersifat
“persaudaraan” menjadi organisasi yang berlandaskan rule based framework. Dengan kejelasan visi, tujuan, perbaikan struktur organisasi, pengambilan
keputusan dan mekanisme dispute settlement serta peningkatan peran dan mandat Sekretariat ASEAN. Piagam ASEAN merumuskan secara detail tujuan dan
prinsip ASEAN. Tujuan yang ingin dicapai sejalan dengan tujuan MEA, yaitu: 1.
Menciptakan ASEAN sebagai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi; 2.
Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan pembangunan di antara negera anggota melalui bantuan dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Perihal prinsip kerja sama, ASEAN tetap memegang teguh prinsip yang telah dianut selama ini, yang intinya menghormati kedaulatan negara lain, tidak
melakukan intervensi kebijakan dalam negara lain, serta melakukan konsultasi secara intensif atas berbagai permasalahan regional.
26
B. Konsep Perdagangan Bebas Barang dalam MEA 2015