Mekanisme Nyeri Mediator Nyeri

69 dalam bahan-bahan tumbuhan tersebut cukup tinggi dan telah diketahui jenis pelarut yang dapat melarutkan dengan baik senyawa-senyawa yang akan diekstraksi atau diisolasi. Kelemahan teknik ini yakni adanya kejenuhan konsentrasi larutan penyari Ditjen, 2000. 2.3 Tinjauan Umum Tentang Nyeri 2.3.1 Definisi Nyeri Nyeri adalah sensasi yang penting bagi tubuh, sensasi penglihatan, pendengaran, bau, rasa, sentuhan,dan nyeri merupakan hasil stimulasi reseptor sensorik. Provokasi saraf-saraf sensorik nyeri menghasilkan reaksi ketidaknyamanan, distress, atau menderita Raylene, 2008.

2.3.2 Mekanisme Nyeri

Gambar 2.1 Perjalanan Nyeri Anonim, 2011. Pada Gambar 2.1 menjelaskan tentang perjalanan rangsangan nyeri. Rasa nyeri terjadi akibat rangsangan-rangsangan mekanis, fisik, atau kimiawi yang dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada jaringan dan melepaskan zat-zat tertentu yang disebut mediator-mediator nyeri yang letaknya pada ujung-ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir, atau jaringan-jaringan organ-organ lain. Universitas Sumatera Utara 70 Dari tempat ini rangsangan dialirkan melalui saraf-saraf sensoris ke sistem saraf pusat SSP melalui sumsum tulang belakang ke thalamus dan kemudian ke pusat nyeri di dalam otak besar, dimana rangsangan dirasakan sebagai nyeri. Otak besar dan otak kecil bersama-sama melakukan reaksi pertahanan dan perlindungan. Mediator-mediator nyeri yang terpenting adalah histamin, serotonin, dan prostagladin, serta ion-ion kalium Mustchler, 1991; Ganiswara, 1995; Tan dan Rahardja, 2002. Banyak faktor yang mempengaruhi nyeri Gambar 2 . 1, antara lain: lingkungan, umur, kelelahan, riwayat nyeri sebelumnya, mekanisme pemecahan masalah pribadi . Sebagian besar rasa nyeri hebat oleh karena: trauma, iskemia atau inflamasi disertai kerusakan jaringan. Hal ini mengakibatkan terlepasnya zat kimia tertentu yang berperan dalam merangsang ujung-ujung saraf perifer. Nyeri dapat diperberat dengan adanya rangsangan dari lingkungan yang berlebihan, misalnya: kebisingan, cahaya yang sangat terang dan kesendirian. Kelelahan juga meningkatkan nyeri sehingga banyak orang merasa lebih nyaman setelah tidur Willkinson, 2007.

2.3.3 Mediator Nyeri

Ada beberapa sumberpenghasil senyawa kimia yang terlibat pada pengenalan nyeri, yaitu 1 berasal dari sel-sel yang rusak, 2 disintesis oleh sel- sel melalui enzim yang diinduksi karena kerusakan jaringan, atau 3 merupakan produk nosiseptor sendiri. Histamin dan kalium yang dilepaskan oleh sel setelah terjadi kerusakan jaringan dapat mengaktivasi danatau mensensitisasi nosiseptor. Pada kadar rendah, bradikinin, suatu polipeptida hasil potongan protein plasma, dapat menghasilkan vasodilatasi dan edema, mengakibatkan hiperalgesia yaitu Universitas Sumatera Utara 71 sensitivitas berlebihan terhadap nyeri, pada kadar tinggi, bradikin dapat secara langsung menstimulasi nosiseptor untuk aktif. Prostaglandin dan leukotrien merupakan senyawa yang disintesis di daerah kerusakan jaringan dan dapat mengakibatkan hiperalgesis melalui kerja langsungnya pada nosiseptor atau dengan mensensitisasi nosiseptor terhadap senyawa lain. Senyawa P, suatu neurotransmitter yang dilepaskan dari serabut saraf aferen, juga mengakibatkan pelepasan histamin dan bekerja sebagai vasodilator kuat Raylene, 2008. Tabel 2.1 Senyawa Aktif Mediator-mediator Nyeri Senyawa Sumber Histamin Dilepaskan oleh sel mast Kalium Dilepaskan oleh sel-sel yang rusak Bradikinin Protein plasma Prostaglandin Asam arakidonat yang dilepaskan oleh sel-sel yang rusak Leukotrien Asam arakidonat yang dilepaskan oleh sel-sel yang rusak Senyawa P Neuron aferen primer Sumber: Field, 1987.

2.3.4 Klasifikasi Nyeri