Pembuatan Ekstrak Etanol Ranting ramulus Patah Tulang Euphorbia Tirucalli L. Metode Maserasi Hewan Uji

88 terbentuk warna ungu atau merah yang berubah menjadi biru ungu ataubiru hijau menunjukkan adanya triterpenoidsteroid Harbone, 1984.

3.5 Pembuatan Ekstrak Etanol Ranting ramulus Patah Tulang Euphorbia Tirucalli L. Metode Maserasi

Cara Kerja: Serbuk simplisia 486 gram dimasukkan kedalam bejana tertutup dimaserasi dengan 0,75 bagian etanol 96 3,64 liter dalam wadah kaca, ditutup. Selanjutnya dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk. Setelah 5 hari disaring, tampung maserat pada botol gelap, dan ampas di maserasi kembali dengan 0,25 bagian etanol 96 1,21 liter, dibiarkan selama 2 hari terlindung dari cahaya, disaring. Hal ini dilakukan sebanyak 2 kali Ditjen POM, 1979. Hasil maserat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan bantuan alat rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol.

3.6 Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan mencit jantan usia 2-3 bulan dan berat badan 20-30 gram. Sebelum pengujian dilakukan, mencit diadaptasikan dengan lingkungan laboratorium selama satu minggu. Mencit diberi makan pellet dan minum. Kandang, tempat minum, dan lingkungan sekitarnya dijaga kebersihannya setiap hari. Selama pemeliharaan, setiap hari hewan diamati perilakunya. Untuk pengujian dipilih mencit yang sehat. Mencit dikatakan sehat dan dinilai dapat digunakan apabila berat badan mencit tetap atau bertambah dan perilakunya normal. Universitas Sumatera Utara 89 3.7 Pengujian Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Ranting ramulus Patah Tulang Euphorbia tirucalli L. EERPT dengan Metode Plantar Tes Infra Red IR 96 nm Cara kerja: Mencit percobaan 36 ekor dibagi menjadi enam kelompok yaitu kelompok I, II, III, IV, V dan VI. Masing-masing mencit ditimbang berat badan, kemudian dilakukan pengujian analgetik dengan metode plantar tes infra red . Kelompok I : 6 ekor mencit diberikan Na-CMC dosis 1 BB. Kelompok II : 6 ekor mencit diberikan EERPT dosis 20 mgkg BB. Kelompok III : 6 ekor mencit diberikan EERPT dosis 40 mgkg BB. Kelompok IV : 6 ekor mencit diberikan EERPT dosis 80 mgkg BB. Kelompok V : 6 ekor mencit diberikan morfin sulfat dosis 10 mgkg BB. Kelompok VI : 6 ekor mencit diberikan antalgin dosis 300 mgkg BB. Obat disuspensikan dan diberikan secara oral. Hewan diletakkan kedalam kotak, didiamkan selama 15 menit sampai mencit tenang, kemudian diarahkan panas infra red IR 96 nm tepat ketelapak kaki hewan. Diamati dan dicatat, berapa lama waktu yang dibutuhkan mencit sampai mengakat telapak kakinya. Kemudian perlakuan diarahkan lagi sinar infrared ketelapak kaki mencit, dilakukan selang waktu 10 menit sampai 90 menit dan di buat grafik lama respon vs waktu.

3.8 Analisis Statistik